Bisa Apa Milan Tanpa Ibra?

Kamis, 26 November 2020 - 11:35 WIB
loading...
Bisa Apa Milan Tanpa Ibra?
Zlatan Ibrahimovic mengalami cedera paha yang menyebabkannya absen saat bertandang ke markas Lille OSC di Stade Pierre-Mauroy dinihari nanti. Foto/Reuters
A A A
VILLENUEVE D’ASCQ - Misi AC Milan membawa pulang tiga poin sekaligus membalas dendam kekalahan di pertemuan pertama dari Lille OSC tampaknya bakal menemui jalan terjal. I Rossoneri dihadapkan pada situasi sulit dalam lawatannya ke Stade Pierre-Mauroy pada pertandingan Grup H, dini hari nanti.

Mereka tidak diperkuat bomber andalannya, Zlatan Ibrahimovic . Penyerang gaek asal Swedia itu mengalami cedera paha saat Milan menang 3-1 atas SSC Napoli pada lanjutan Seri A, Senin (23/11). Dia menyumbangkan dua gol sebelum ditarik keluar pada menit ke-79. (Baca: Bantuan Subsidi Upah Guru Masih Bisa Diambil sampai Juni 2021)

Dia tertatih-tatih dengan kantong es yang diikat ke pahanya dan kemungkinan bisa absen selama beberapa minggu. Ibrahimovic jelas bukan tipikal pemain yang gampang menyerah dengan keadaan. Dia melakukan segala kemungkinan untuk segera kembali bugar, seperti yang dilaporkan Milannews bahwa Ibrahimovic berada di tempat latihan Milanello selama lima jam, Selasa (24/11/2020).

Dalam kurun waktu tersebut dihabiskan Ibrahimovic untuk latihan spesialis, pijat, dan perawatan. Potensi absennya Ibrahimovic jelas menjadi pukulan telak Milan. Di usianya yang telah menginjak 39 tahun, dia sangat tajam dan menjadi andalan utama lini depan tim. Ibrahimovic telah menggelontorkan 11 gol dari 10 penampilannya bersama I Rossoneri sepanjang musim ini. Performa gemilang Ibrahimovic turut mengukuhkan Milan di puncak klasemen sementara Seri A dengan 20 poin.

Jika belum bisa pulih dan absen di beberapa pertandingan, Milan tentu harus mencari alternatif di lini depannya, terutama saat menghadapi Lille, mengingat Alexis Saelemaekers juga diragukan tampil karena masalah otot. (Baca juga: Pesona Jatiluwih Tetap Bisa Dinikmati saat Pandemi)

Nama-nama seperti Lorenzo Colombo, Rafael Leao, dan Ante Rebic bisa diandalkan sebagai penyerang tengah. Leao misalnya. Pemain Portugal tersebut telah bermain di kiri dalam trisula menyerang Milan sejauh ini di Seri A dan telah menyumbangkan dua gol dan tiga assist dari sisi sayap. Namun, posisi utama Leao sebelumnya adalah penyerang tengah.

Rebic juga bisa dipindahkan ke pusat serangan dan ujung tombak Rossoneri seperti yang dia lakukan pada musim lalu. Pemain Kroasia tersebut belum mencetak gol di Seri A musim ini tetapi menyumbang 11 gol di paruh kedua musim lalu dan memainkan peran besar dalam membawa Milan kembali berkompetisi di Eropa.

Di lini tengah, Brahim Diaz, Samu Castillejo, Sandro Tonali, dan Franck Kessie bertugas menjaga keseimbangan. Adapun Simon Kjaer dan Alessio Romagnoli melapisi Gianluigi Donnarumma di bawah mistar gawang.

Milan juga masih menunggu kondisi terbaru Pelatih Stefano Pioli yang absen mendampingi Milan kontra Napoli karena menjalani isolasi mandiri akibat Covid-19. Kalaupun absen, I Rossoneri kemungkinan kembali mempercayakan posisi pelatih sementara kepada mantan bek mereka periode 2006-2015, Daniele Bonera, yang sukses memberikan kemenangan di pertandingan debutnya melawan Napoli. (Baca juga: Jadi Tersangka, Edhy Prabowo Mengundurkan Diri Sebagai Menteri KKP)

Tugasnya terbilang berat, yakni membalaskan kekalahan 0-3 dari Lille pada pertemuan pertama di San Siro, 6 November lalu. Milan membutuhkan kemenangan guna menjaga kans melaju ke fase knockout Liga Europa. Saat ini mereka berada di posisi kedua Grup H dan tertinggal satu poin dari Lille yang memuncaki klasemen sementara dengan tujuh poin.

Karenanya, meski berhasil membawa Milan menang setelah di dua pertandingan sebelumnya hanya imbang dan kalah, Bonera mengatakan perjuangan timnya masih panjang, entah di Seri A ataupun di Liga Europa sehingga Milan harus bekerja keras setiap harinya agar bisa mewujudkan semua impian mereka.

“Ada skuad yang berinvestasi dan dibangun untuk menantang Scudetto atau gelar lainnya. Sejujurnya, kami tidak dibangun menang secara langsung, tetapi itu memungkinkan kami untuk mengembangkan pertandingan demi pertandingan dan itu mungkin merupakan keuntungan,” kata Bonera.

Legendaris Milan itu mengakui timnya sudah meningkat pesat dalam cara mempersiapkan pertandingan. “Konsentrasi setiap pemain selalu tinggi, jadi peningkatan ini membuat kami melihat ke masa depan dengan ambisi besar,” sebutnya. (Baca juga: OJK Ungkap Tantangan yang Dihadapi Perbankan)

Sikap waspada Milan mengacu pada keadaan mereka tidak pernah menang dalam tiga pertemuan terakhir di Eropa melawan Lille (satu imbang, dua kekalahan). Selain itu, Les Dogues terbilang stabil lantaran dalam 14 pertandingan terakhir di semua kompetisi hanya mengalami satu kekalahan.

Kemenangan 4-0 atas FC Lorient, Senin (23/11), menempatkan Lille sebagai salah satu pesaing dalam perebutan gelar Ligue 1 musim ini. Mereka hanya berjarak dua poin dari Paris Saint Germain (PSG) yang memuncaki klasemen sementara (24 poin).

On Fire-nya Yusuf Yazidi yang telah mencetak tujuh gol dalam delapan penampilannya di semua kompetisi jelas menjadi modal penting. Penyerang asal Turki tersebut merupakan momok menakutkan Milan lewat hat-trick-nya di pertemuan pertama di San Siro.

Rasa pun dilontarkan Pelatih Christophe Galtier. Dia menilai Lille bermain sangat cerdas, bekerja keras, dan efisien melawan Lorient. Menanggapi pertandingan melawan Milan, Galtier mengindikasikan timnya akan berusaha menjalani semuanya dengan sebaik mungkin dan bersemangat mengingat kualitas yang dimiliki sang tamu.

Galtier semakin percaya diri karena alternatif lini depannya bertambah dengan kembalinya Reinildo, Jose Fonte, dan Burak Yilmaz yang tidak tampil melawan Lorient karena suspensi. Itu menjadi berita bagus mengingat Renato Sanches dan Zeki Celik harus absen karena cedera. (Lihat videonya: KPK Tangkap Menteri KKP Edhy Prabowo di Bandara Soekarno-Hatta)

“Kami telah menyelesaikan pertandingan melawan Lorient dan bersiap melawan Milan. Semua pertandingan itu sulit. Kita harus tetap tersenyum, menikmati kemenangan. Kami tahu apa yang diharapkan hingga jeda berikutnya, yang merupakan banyak pertandingan. Hasil positif akan mengarah pada hasil positif lainnya," kata Galtier. (Alimansyah)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1488 seconds (0.1#10.140)