Teka-Teki Masa Depan Juara GP Sakhir
loading...
A
A
A
SAKHIR - Pembalap tim Racing Point Sergio Perez mendapatkan angin segar mengenai masa depannya, seusai menjadi juara di Grand Prix (GP) Sakhir dini hari kemarin. Kemenangan itu membuat tim Red Bull Racing mulai melirik untuk bekerja sama pada Formula One (F1) 2021.
Pada balapan tersebut, Perez berhasil menyentuh garis finis terdepan setelah mencatatkan waktu satu jam 31 menit 15,114 detik. Dia mengungguli pembalap Renault Esteban Ocon dan rekan setimnya, Lance Stroll, yang masing-masing di podium kedua dan ketiga. (Baca: Tanpa Hamilton, Pertarungan di GP Sakhir Bakal Lebih Menarik)
Capaian itu membuatnya menjadi pembalap Meksiko pertama yang memenangkan balapan F1 sejak Pedro Rodriguez pada GP Belgia 1970. Selain itu, kemenangan ini menjadi pertamanya setelah menjalani 189 balapan di ajang F1.
Keberhasilan itu sekaligus menjadi pembalap yang mengakhiri rentetan balapan tanpa kemenangan terpanjang kedua setelah Andrea de Cesaris dengan 208 balapan. Imbasnya, capaian ini membuat masa depannya bisa kembali cerah.
Pada akhir musim ini, Checo -sapaan akrab Perez- sudah dipastikan bakal terdepak dari timnya itu. Pemilik tim Racing Point Lawrence Stroll dan kepala tim Otmar Szafnauer memutuskan memilih juara dunia F1 empat kali Sebastian Vettel sebagai pembalap timnya pada September lalu, dibandingkan mempertahankan Perez yang sudah bersama tim sejak 2014. (Baca juga: 14 SMP Gelar Simulasi Sekolah Tatap Muka dengan Siswa)
Sejak saat itu, Perez belum mendapatkan tim baru untuk F1 2021. Bahkan beberapa tim telah mengabaikannya. Tim Haas telah memutuskan memilih dua pembalap pemula yang belum teruji dari Formula 2, Mick Schumacher dan Nikita Masepin pada musim depan. Sementara Alfa Romeo lebih memilih memperpanjang kesepakatan dengan Kimi Raikkonen dan Antonio Giovinazzi.
Tim Williams mempertahankan para pembalap muda seperti George Russell dan Nicola Latifi. Red Bull menjadi kesempatan terakhir Perez untuk bisa mendapatkan kursi untuk F1 musim depan. Sebab, tim yang bermarkas di Austria ini masih belum memutuskan siapa tandem Max Verstappen untuk F1 2021.
Saat ini, Perez juga sering dikaitkan dengan Red Bull. Akan tetapi, tim tersebut sedang mencari alasan bisa mempertahankan Alexander Albon yang baru meraih dua podium pada musim ini.
Sayang, kemenangan tidak bisa memengaruhi bos Racing Point. Mereka lebih menginginkan Vettel dan tidak mungkin memecat putranya, Lance Stroll, meski Perez unggul darinya di klasemen pembalap sementara F1 2020. (Baca juga: Peneliti Korea Buat Biodiesel dari Kardus Bekas)
“Checo telah menjadi aset yang fantastis,” kata Lawrence Stroll dilansir motorsportweek. “Dia telah menjadi aset bagi tim ini sejak lama sebelum saya tiba. Dia dengan pasti membuktikan setiap akhir pekan bahwa dia pantas berada di mobil ini tahun depan. Dan saya berharap dia berada di Red Bull pada musim depan,” lanjutnya.
Kemenangan Perez ini tentu sangat berarti. Bukan hanya sebagai momen kebahagiaan dirinya dan Meksiko, tetapi juga masa depannya di F1. Szafnauer merasa pembalap berusia 30 tahun itu harus berada di grid tahun depan. “Dia benar-benar pantas berada di F1. Dia melakukan pekerjaan dengan baik hari ini, dia melakukan pekerjaan dengan baik sepanjang musim,” lanjutnya.
Sementara itu, Perez mengatakan kemenangan itu membuatnya lebih bertekad dari sebelumnya untuk tetap berada di grid atau kembali pada 2022. "Saya pikir kami menang hari ini karena prestasi. Mercedes mengalami beberapa masalah, tetapi saya pikir pada akhirnya kecepatan saya cukup kuat untuk menahan Russell, yang melakukan balapan fantastis hari ini,” paparnya. (Baca juga: Turki Tegaskan Tidak Akan Tunduk pada Ancaman UE)
Kemenangan itu juga membuatnya menempati posisi keempat di Kejuaraan Pembalap dengan 125 poin, unggul 13 dari Daniel Ricciardo. Bahkan, itu bisa menjadi akhir musim terbaiknya sejak berkarier sebagai pembalap F1 pada 2011. Sayangnya, capaian itu belum bisa mempengaruhi masa depannya menjadi lebih baik. (Raikhul Amar)
Pada balapan tersebut, Perez berhasil menyentuh garis finis terdepan setelah mencatatkan waktu satu jam 31 menit 15,114 detik. Dia mengungguli pembalap Renault Esteban Ocon dan rekan setimnya, Lance Stroll, yang masing-masing di podium kedua dan ketiga. (Baca: Tanpa Hamilton, Pertarungan di GP Sakhir Bakal Lebih Menarik)
Capaian itu membuatnya menjadi pembalap Meksiko pertama yang memenangkan balapan F1 sejak Pedro Rodriguez pada GP Belgia 1970. Selain itu, kemenangan ini menjadi pertamanya setelah menjalani 189 balapan di ajang F1.
Keberhasilan itu sekaligus menjadi pembalap yang mengakhiri rentetan balapan tanpa kemenangan terpanjang kedua setelah Andrea de Cesaris dengan 208 balapan. Imbasnya, capaian ini membuat masa depannya bisa kembali cerah.
Pada akhir musim ini, Checo -sapaan akrab Perez- sudah dipastikan bakal terdepak dari timnya itu. Pemilik tim Racing Point Lawrence Stroll dan kepala tim Otmar Szafnauer memutuskan memilih juara dunia F1 empat kali Sebastian Vettel sebagai pembalap timnya pada September lalu, dibandingkan mempertahankan Perez yang sudah bersama tim sejak 2014. (Baca juga: 14 SMP Gelar Simulasi Sekolah Tatap Muka dengan Siswa)
Sejak saat itu, Perez belum mendapatkan tim baru untuk F1 2021. Bahkan beberapa tim telah mengabaikannya. Tim Haas telah memutuskan memilih dua pembalap pemula yang belum teruji dari Formula 2, Mick Schumacher dan Nikita Masepin pada musim depan. Sementara Alfa Romeo lebih memilih memperpanjang kesepakatan dengan Kimi Raikkonen dan Antonio Giovinazzi.
Tim Williams mempertahankan para pembalap muda seperti George Russell dan Nicola Latifi. Red Bull menjadi kesempatan terakhir Perez untuk bisa mendapatkan kursi untuk F1 musim depan. Sebab, tim yang bermarkas di Austria ini masih belum memutuskan siapa tandem Max Verstappen untuk F1 2021.
Saat ini, Perez juga sering dikaitkan dengan Red Bull. Akan tetapi, tim tersebut sedang mencari alasan bisa mempertahankan Alexander Albon yang baru meraih dua podium pada musim ini.
Sayang, kemenangan tidak bisa memengaruhi bos Racing Point. Mereka lebih menginginkan Vettel dan tidak mungkin memecat putranya, Lance Stroll, meski Perez unggul darinya di klasemen pembalap sementara F1 2020. (Baca juga: Peneliti Korea Buat Biodiesel dari Kardus Bekas)
“Checo telah menjadi aset yang fantastis,” kata Lawrence Stroll dilansir motorsportweek. “Dia telah menjadi aset bagi tim ini sejak lama sebelum saya tiba. Dia dengan pasti membuktikan setiap akhir pekan bahwa dia pantas berada di mobil ini tahun depan. Dan saya berharap dia berada di Red Bull pada musim depan,” lanjutnya.
Kemenangan Perez ini tentu sangat berarti. Bukan hanya sebagai momen kebahagiaan dirinya dan Meksiko, tetapi juga masa depannya di F1. Szafnauer merasa pembalap berusia 30 tahun itu harus berada di grid tahun depan. “Dia benar-benar pantas berada di F1. Dia melakukan pekerjaan dengan baik hari ini, dia melakukan pekerjaan dengan baik sepanjang musim,” lanjutnya.
Sementara itu, Perez mengatakan kemenangan itu membuatnya lebih bertekad dari sebelumnya untuk tetap berada di grid atau kembali pada 2022. "Saya pikir kami menang hari ini karena prestasi. Mercedes mengalami beberapa masalah, tetapi saya pikir pada akhirnya kecepatan saya cukup kuat untuk menahan Russell, yang melakukan balapan fantastis hari ini,” paparnya. (Baca juga: Turki Tegaskan Tidak Akan Tunduk pada Ancaman UE)
Kemenangan itu juga membuatnya menempati posisi keempat di Kejuaraan Pembalap dengan 125 poin, unggul 13 dari Daniel Ricciardo. Bahkan, itu bisa menjadi akhir musim terbaiknya sejak berkarier sebagai pembalap F1 pada 2011. Sayangnya, capaian itu belum bisa mempengaruhi masa depannya menjadi lebih baik. (Raikhul Amar)
(ysw)