Neville: Poin per Pertandingan Tak Adil buat Klub Papan Bawah

LONDON - Sebanyak 20 klub Liga Inggris tetap berkomitmen untuk menyelesaikan sisa pertandingan 2019/2020, keputusan itu diketahui setelah menggelar pertemuan virtual dengan pihak Premier League, Senin (11/5) kemarin. Namun, masih ada persoalan yang harus diselesaikan.

Tidak hanya mengenai tempat netral dan keselamatan pemain saja yang harus dipertimbangkan pihak Premier League. Klub yang berada di jurang degradasi juga perlu mendapatkan perhatian. (Baca juga: Pemain Minta Jaminan Keselamatan jika Liga Inggris Kembali Bergulir )

Pakar sepak bola, Gary Neville, merasa poin per pertandingan buat klub yang terdegradasi dinilai tidak adil jika sisa pertandingan tidak bisa dimainkan. Jika musim ini berakhir dan tempat-tempat perlu diputuskan, Neville yakin putusan poin per pertandingan akan terlalu tidak adil pada klub-klub di bagian bawah, yakni Bournemouth, Aston Villa dan Norwich akan (Baca juga: Antonio Conte: Lampard Bisa Jadi Pelatih Terbaik di Dunia )

"Saya tidak percaya degradasi adil berdasarkan poin per pertandingan. Saya pikir jika sepak bola akan dimainkan, itu tepat bagi sepak bola untuk dimainkan untuk promosi dan degradasi. Tapi saya pikir berdasarkan poin per pertandingan, akan terdegradasi dengan sembilan pertandingan tersisa. Dengan begitu banyak pertandingan yang dimainkan karena, begitu ketat di bagian bawah dan dengan begitu banyak yang dipertaruhkan, rasanya tidak benar bagiku secara pribadi," kata Neville saat berbicara dengan The Football Show dikutip dari Sky Sports, Rabu (13/5/2020).

"Saya pikir itu terasa tidak adil. Apa yang telah kita lihat dalam beberapa minggu terakhir ini sangat tidak menyenangkan. Klub telah menunjukkan minat mereka untuk mencoba dan berdesak-desakan untuk mendapatkan posisi yang ideal. Jadi saya pikir itu tidak adil untuk poin per pertandingan untuk degradasi. Penting bagi saya menyuarakan itu. Ini menghancurkan setiap saat, tetapi bahkan tanpa memiliki kesempatan untuk membela diri dan bermain pertandingan sepak bola akan terlalu banyak," pungkas Neville.