Lawan Adik Kandung, Filippo Inzaghi: Ini Aneh buat Orang Tua dan Ponakan Kami

BENEVENTO - Filippo Inzaghi sangat senang saat Benevento menahan imbang 1-1 Lazio pada laga lanjutan Serie A di Municipal Stadium Ciro Vigorito, Rabu (16/12/2020). Pelatih tuan rumah mengaku senang karena para pemain bermain di level yang sama seperti yang dilakukan saat berhadapan melawan Juventus.

"Saya tidak bisa meminta apa-apa lagi dari para pemain ini. Mereka luar biasa dan memberi saya momen luar biasa ini, karena bermain di level yang sama dengan Juventus dan Lazio setelah kami berada di Serie B musim lalu, itu luar biasa," kata pelatih Benevento kepada DAZN dikutip dari Football Italia.

Lebih jauh, Inzaghi menjelaskan bahwa penampilan Lazio di babak pertama seperti alien. Pasalnya, tim tamu mampu mendominasi permainan tuan rumah. Tetapi untungnya, para pemain tidak menyerah dan tim mampu mengambil alih permainan dengan baik. (Baca juga: Jadi Favorit, Bayern Muenchen Pantang Remehkan Lazio )

"Saya sangat senang bahwa semua kerja keras mereka terbayar dengan hasil ini. Kami baru dipromosikan, namun kami memiliki suara - apakah kami kalah, menang atau seri - melawan tim yang seharusnya jauh di luar jangkauan kami. Maksud saya, ketika Immobile mencetak gol seperti itu, apa yang bisa Anda katakan kepada para bek? Ini adalah tujuan pesaing musim, tidak ada yang dapat Anda lakukan."

"Saya memberi tahu mereka bahwa jika kami meninggalkan lapangan dan saya bangga dengan mereka, apa pun hasilnya. Saya juga sangat senang untuk Giuseppe Di Serio yang masuk, mendapatkan beberapa tendangan bebas dari Wesley Hoedt dan melakukan penyelamatan paksa dari Pepe Reina. Lahir pada tahun 2001, itu juga sesuatu yang bisa dibanggakan oleh klub dan akademi mudanya," imbuh Inzaghi.

Fakta lain yang tak bisa dikesampingkan dari hasil imbang ini adalah dua saudara kandung saling berhadapan. Filippo menangani Benevento, sedangkan Simone Inzaghi membela Lazio. (Baca juga: Natacha Rodrigues Merasa Deg-degan saat Diundang ke Apartemen Ronaldo )

Hubungan kakak beradik itu bisa dikatakan cukup dekat. Bahkan mereka kerap berbicara setidaknya sehari sekali, jadi bagaimana Filippo dan Simone mampu menangani persiapan dengan baik pada pertandingan ini?

"Itu adalah pertandingan yang aneh, malam yang emosional untuk bermain melawan tim saudara laki-laki saya, tim yang biasanya saya dukung sebagai Penggemar Nomor Satu mereka. Saya menemukan foto hari ini saya dan Simone di Piacenza di stadion dengan bantal dari arena. Saya harus mengesampingkan semuanya dan hanya fokus pada permainan selama 90 menit, coba singkirkan itu dari pikiran saya," aku Pippo.

“Aneh juga bagi orang tua kami, anak-anaknya, keponakan saya, tetapi itulah inti dari sepak bola, menjadi lawan selama 90 menit. Kita harus membahas semuanya lagi dalam empat bulan. Sungguh aneh tadi malam, saat kami berbicara di telepon sekitar tengah malam, seperti yang biasa kami lakukan. Kami cenderung mengobrol tentang perkembangan para pemain, apa yang kami rencanakan secara taktis, tetapi jelas kami harus menghindari semua itu! Itu adalah percakapan yang sulit untuk dilakukan.

"Sangat sulit merayakan gol yang dicetak melawan saudara laki-laki saya dan dia melakukan hal yang sama, kami cukup tertutup di pinggir lapangan dibandingkan biasanya. Tidak ada yang bisa Anda katakan, hal-hal yang diraih saudara saya bersama Lazio luar biasa dan dia pantas mendapatkan banyak pujian,” pungkas Filippo.