Gegara Terlalu Cantik, Sabina Altynbekova Pernah Bikin Pelatih Kesal
loading...
A
A
A
NURSULTAN - Wajah cantik Sabina Altynbekova memang mampu memikat pria mana pun. Pevoli asal Kazakhstan itu mulai mencuri perhatian sejak mengikuti Kejuaraan Voli Junior Asia di Taiwan pada 2014. Namun, gara-gara itu pula, dia pernah membuat pelatih dan rekan setim gusar.
( 5 Fakta Pernikahan Sabina Altynbekova, Mulai Ucapkan Bismillah hingga Rahasiakan Identitas Suami )
Sampai saat ini Sabina terus menjadi primadona di lapangan voli. Dia bisa dikatakan menjadi salah satu atlet voli kebanggaan Kazakhstan. Bukan hanya karena parasnya yang cantik, juga karena dia terbilang hebat saat di lapangan.
Bak dua sisi mata uang, kecantikan Sabina juga memunculkan efek negatif. Sorotan hanya tertuju kepadanya, alih-alih kejuaraan voli. Hal itu tidak terlepas dari ulasan media-media yang hanya berkisar pada kecantikannya.
“Penggemar hanya memandanginya saja dan tidak benar-benar mengikuti kejuaraan voli,” tulis Vesti, media terkemuka di Kazakhstan, dikutip dari Daily Mail.
Sorotan yang terlalu berlebihan kepada Sabina bahkan sampai membuat pelatihnya saat itu, Nurlan Sadikov gusar. Menurutnya, sangat sulit untuk tampil maksimal. Sebab, penonton seakan menganggap hanya satu pemain yang tampil di lapangan.
“Sulit untuk bekerja di tengah kondisi seperti ini. Penonton berperilaku seperti hanya ada satu pemain saja di kejuaraan kali ini,” gerutu Nurlan Sadikov.
Namun, wajah cantik Sabina juga sempat menjadi bumerang baginya. Pevoli berusia 26 tahun itu pernah direkrut agensi olahraga asal Jepang, Dentsu. Kedua belah pihak sepakat untuk bekerja sama selama satu tahun pada 2015.
( 5 Fakta Pernikahan Sabina Altynbekova, Mulai Ucapkan Bismillah hingga Rahasiakan Identitas Suami )
Sampai saat ini Sabina terus menjadi primadona di lapangan voli. Dia bisa dikatakan menjadi salah satu atlet voli kebanggaan Kazakhstan. Bukan hanya karena parasnya yang cantik, juga karena dia terbilang hebat saat di lapangan.
Bak dua sisi mata uang, kecantikan Sabina juga memunculkan efek negatif. Sorotan hanya tertuju kepadanya, alih-alih kejuaraan voli. Hal itu tidak terlepas dari ulasan media-media yang hanya berkisar pada kecantikannya.
“Penggemar hanya memandanginya saja dan tidak benar-benar mengikuti kejuaraan voli,” tulis Vesti, media terkemuka di Kazakhstan, dikutip dari Daily Mail.
Sorotan yang terlalu berlebihan kepada Sabina bahkan sampai membuat pelatihnya saat itu, Nurlan Sadikov gusar. Menurutnya, sangat sulit untuk tampil maksimal. Sebab, penonton seakan menganggap hanya satu pemain yang tampil di lapangan.
“Sulit untuk bekerja di tengah kondisi seperti ini. Penonton berperilaku seperti hanya ada satu pemain saja di kejuaraan kali ini,” gerutu Nurlan Sadikov.
Namun, wajah cantik Sabina juga sempat menjadi bumerang baginya. Pevoli berusia 26 tahun itu pernah direkrut agensi olahraga asal Jepang, Dentsu. Kedua belah pihak sepakat untuk bekerja sama selama satu tahun pada 2015.