Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda, Anthony Ginting Benahi Performa

JAKARTA - Penundaan Olimpiade Tokyo 2020 hingga satu tahun kedepan dinilai berdampak positif pada atlet. Calon Olympian bisa mempersiapkan diri lebih baik mengingat pandemi virus corona membuat banyak negara membatasi aktivitas warganya tidak terkecuali Indonesia.

Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting menyebut, penundaan Olimpiade hingga Juli tahun depan tidak menjadi masalah mengingat saat ini banyak atlet yang tidak maksimal melakukan persiapan tak terkecuali dirinya. Dia mengaku mengambil sisi positif penangguhan ajang olahraga terbesar di dunia tersebut.

Menurut dia, jeda satu tahun memberinya kesempatan untuk membenahi sejumlah kelemahannya yang terlihat sejak awal musim ini. Sejauh ini, dia memang belum mampu memperlihatkan potensi terbaiknya termasuk saat tersingkir pada babak pertama All England 2020. Dia juga mengaku tidak khawatir dengan peak performancenya lantaran rangkaian turnamen tengah ditangguhkan.

"Tidak mau memikirkan peak performance sudah lewat atau gimana, nggak mau mikir ke hal seperti itu. Saya coba ambil positifnya saja, malah ada kesempatan dan waktu lagi untuk persiapan," tuturnya.

Ginting merupakan salah satu kandidat tunggal putra Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 bersama Jonatan Christie. Kedua pemain ini kini berada di peringkat enam dan tujuh dunia. Ditundanya olimpiade menjadi tahun depan tak menyurutkan semangat Anthony.

Meski belum ada kepastian kelanjutan jadwal turnamen bulu tangkis, Ginting mengaku tetap berusaha menjaga kebugaran di tengah penerapan karantina Pelatnas Cipayung. Dia mencoba tetap disiplin menjaga fisik dengan latihan kebugaran ringan seperti jogging.

"Sebetulnya balik ke atletnya masing-masing, meskipun nggak bisa latihan, tetap harus tanggungjawab sama kondisinya. Tetap sempatkan gerak, jaga kondisi, tapi mungkin intensitasnya nggak bisa sama seperti biasanya, setidaknya kondisi jangan sampai drop," katany.

Meski tak menjalani latihan di pelatnas, Ginting juga tak dapat menghabiskan waktu dengan keluarganya karena pandemi Covid-19 masih mengancam di mana-mana. "Selama ini kegiatannya banyak di asrama, ya makan, tidur, stretching, begitu saja, diulang lagi besoknya. Paling main game atau nonton film," tutur Anthony. (Abriandi)