Lumpuhkan Seluruh Balapan, Dovizioso Terkejut dengan Dampak Virus Corona
loading...
A
A
A
FORLIMPOPOLI - Pembalap tim Mission Winnow Ducati Andrea Dovizioso mengaku tidak pernah menyangka jika pandemi virus corona bisa berdampak separah saat ini. Buktinya, semua kompetisi olahraga internasional harus terhenti sementara karena situasi yang belum stabil di sejumlah negara penyelenggara.
Ketika virus corona muncul pertama kali di Wuhan, China, awal tahun ini, beberapa negara di dunia masih dalam kondisi aman. Bahkan, beberapa kompetisi olahraga kelas dunia masih menggelar sejumlah kejuaraan sesuai dengan kalender masing-masing seperti sepak bola, basket, bulu tangkis, MotoGP, serta Formula One (F1), termasuk MotoGP yang menggelar tes pramusim pada Februari lalu.
Namun, dunia tersentak seiring penyebaran virus corona yang begitu cepat hingga hampir ke seluruh negara. Dengan penyebaran yang sangat cepat itu, otomatis semua kompetisi olahraga, termasuk MotoGP, harus ditunda sementara waktu. Kejadian ini jelas tidak pernah diduga-duga Dovizioso. Pasalnya, kompetisi olahraga besar seperti MotoGP tidak pernah batal kecuali jika ada hal-hal tidak diinginkan seperti cuaca buruk ataupun angin kencang.
“Tidak ada yang menduga situasi ini akan menjadi seburuk ini. Jadi ini benar-benar aneh. Sekarang sangat penting untuk tinggal di rumah. Saya tahu hal itu sulit (berdiam diri terus di rumah), tetapi kami semua harus mencoba keluar (rumah) hanya memang jika diperlukan. Terlebih karena tampaknya langkah ini (isolasi diri) telah berhasil, jadi kita semua perlu untuk terus melakukan hal tersebut,” kata Dovizioso, dilansir Cyclenews.
Pandemi virus corona yang semakin merebak membuat semua orang dianjurkan untuk tetap berdiam diri di rumah. Meski begitu, hal tersebut tidak menghalangi Dovizioso untuk tetap menjaga kondisi fisiknya. Sebagai pembalap profesional, dia sadar jika kondisi fisik merupakan satu aspek penting yang harus dijaga. Sebab, kondisi fisik prima akan membantu pembalap untuk bisa tampil dengan optimal ketika menunggangi kuda besi masing-masing.
Saat ini jadwal MotoGP memang masih kosong karena situasi dari seluruh negara yang belum stabil. Akan tetapi, Dovizioso juga enggan berdiam diri di rumah tanpa melakukan kegiatan berat. Rider asal Italia ini tetap beraktivitas fisik secara intens, dan bahkan menaikkan rasionya menjadi dua kali lipat dan semakin sering melakukan latihan motocross. Hal ini dapat mengasah kemampuan balapnya agar semakin matang. Dengan begitu, ketika musim nantinya dimulai kapan saja, Dovizioso tidak menemui kesulitan untuk langsung tampil kompetitif.
“Saya melakukan latihan jauh lebih keras ketimbang hari-hari sebelumnya. Biasanya, jadwal kami sangatlah padat. Biasanya kami tetap harus latihan, namun juga harus menyisakan waktu untuk beristirahat agar bisa siap ketika balapan pada akhir pekannya. Akan tetapi, sekarang ini saya bisa puas latihan sebanyak yang saya mau,” ucap Dovizioso.
Nah yang jelas, Dovizioso mengaku tidak sabar untuk kembali berkompetisi dan balapan di atas lintasan untuk MotoGP 2020. Pasalnya, pembalap berusia 34 tahun ini memiliki ambisi besar untuk merebut titel juara dari rivalnya dari tim Repsol Honda, Marquez. Tercatat sudah tiga tahun berturut-turut Dovizioso selalu kalah dan harus puas menjadi runner-up. (Raikhul Amar)
Ketika virus corona muncul pertama kali di Wuhan, China, awal tahun ini, beberapa negara di dunia masih dalam kondisi aman. Bahkan, beberapa kompetisi olahraga kelas dunia masih menggelar sejumlah kejuaraan sesuai dengan kalender masing-masing seperti sepak bola, basket, bulu tangkis, MotoGP, serta Formula One (F1), termasuk MotoGP yang menggelar tes pramusim pada Februari lalu.
Namun, dunia tersentak seiring penyebaran virus corona yang begitu cepat hingga hampir ke seluruh negara. Dengan penyebaran yang sangat cepat itu, otomatis semua kompetisi olahraga, termasuk MotoGP, harus ditunda sementara waktu. Kejadian ini jelas tidak pernah diduga-duga Dovizioso. Pasalnya, kompetisi olahraga besar seperti MotoGP tidak pernah batal kecuali jika ada hal-hal tidak diinginkan seperti cuaca buruk ataupun angin kencang.
“Tidak ada yang menduga situasi ini akan menjadi seburuk ini. Jadi ini benar-benar aneh. Sekarang sangat penting untuk tinggal di rumah. Saya tahu hal itu sulit (berdiam diri terus di rumah), tetapi kami semua harus mencoba keluar (rumah) hanya memang jika diperlukan. Terlebih karena tampaknya langkah ini (isolasi diri) telah berhasil, jadi kita semua perlu untuk terus melakukan hal tersebut,” kata Dovizioso, dilansir Cyclenews.
Pandemi virus corona yang semakin merebak membuat semua orang dianjurkan untuk tetap berdiam diri di rumah. Meski begitu, hal tersebut tidak menghalangi Dovizioso untuk tetap menjaga kondisi fisiknya. Sebagai pembalap profesional, dia sadar jika kondisi fisik merupakan satu aspek penting yang harus dijaga. Sebab, kondisi fisik prima akan membantu pembalap untuk bisa tampil dengan optimal ketika menunggangi kuda besi masing-masing.
Saat ini jadwal MotoGP memang masih kosong karena situasi dari seluruh negara yang belum stabil. Akan tetapi, Dovizioso juga enggan berdiam diri di rumah tanpa melakukan kegiatan berat. Rider asal Italia ini tetap beraktivitas fisik secara intens, dan bahkan menaikkan rasionya menjadi dua kali lipat dan semakin sering melakukan latihan motocross. Hal ini dapat mengasah kemampuan balapnya agar semakin matang. Dengan begitu, ketika musim nantinya dimulai kapan saja, Dovizioso tidak menemui kesulitan untuk langsung tampil kompetitif.
“Saya melakukan latihan jauh lebih keras ketimbang hari-hari sebelumnya. Biasanya, jadwal kami sangatlah padat. Biasanya kami tetap harus latihan, namun juga harus menyisakan waktu untuk beristirahat agar bisa siap ketika balapan pada akhir pekannya. Akan tetapi, sekarang ini saya bisa puas latihan sebanyak yang saya mau,” ucap Dovizioso.
Nah yang jelas, Dovizioso mengaku tidak sabar untuk kembali berkompetisi dan balapan di atas lintasan untuk MotoGP 2020. Pasalnya, pembalap berusia 34 tahun ini memiliki ambisi besar untuk merebut titel juara dari rivalnya dari tim Repsol Honda, Marquez. Tercatat sudah tiga tahun berturut-turut Dovizioso selalu kalah dan harus puas menjadi runner-up. (Raikhul Amar)
(ysw)