Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Olahraga Tanah Air Berduka, Lukman Niode Meninggal Dunia di RS Pelni
loading...
Dunia renang Indonesia kehilangan salah satu atlet terbaik Lukman Niode / Foto: Twitter Richard Sambera
A
A
A
JAKARTA - Dunia renang Indonesia kehilangan salah satu atlet terbaik Lukman Niode. Peraih dua medali emas SEA Games 1983 itu mengembuskan nafas terakhirnya di RS Pelni Jakarta, Jumat (17/4/2020) pukul 12.58 WIB.
Lukie panggilan akrabnya meninggalkan seorang istri Kartika Indriasari. Lukman Niode yang berdarah Gorontalo kelahiran Jakarta, 21 Oktober 1963 itu merupakan salah satu legenda hidup renang Tanah Air.
Sudah banyak prestasi yang ditorehkan Lukie baik nasional maupun internasional. Perenang yang pernah menimba ilmu di Klub Tirta Kencana, Jakarta (1972-1979); Golden West College, Hutington Beach (1982-1984) itu pernah menyabet 10 medali emas di PON 1977.
Prestasi itu terus dipertahankan Lukie saat tampil di PON 1981. Saat itu, dia menyumbangkan tujuh medali emas. Sehingga tak aneh jika dia menjadi andalan Indonesia di SEA Games 1983 dnegan meraih dua medali emas.
Mantan perenang nasional Richard Sambera, yang kini menduduki Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mengaku sedih dengan kabar meninggalnya Lukie. Itu disampaikannya melalui akun media sosial Twitter.
"Dengan hati sedih, saya mengabarkan meninggalnya sahabat saya - mentor saya, inspirasi saya - perenang legendaris brother Lukman Niode. Beliau meninggal pada siang ini pkl 12.58 di RS Pelni Jakarta. Saya sangat sedih atas kepergiannya. RIP brother," tulis Richard di akun Twitter pribadinya.
Lukie panggilan akrabnya meninggalkan seorang istri Kartika Indriasari. Lukman Niode yang berdarah Gorontalo kelahiran Jakarta, 21 Oktober 1963 itu merupakan salah satu legenda hidup renang Tanah Air.
Sudah banyak prestasi yang ditorehkan Lukie baik nasional maupun internasional. Perenang yang pernah menimba ilmu di Klub Tirta Kencana, Jakarta (1972-1979); Golden West College, Hutington Beach (1982-1984) itu pernah menyabet 10 medali emas di PON 1977.
Prestasi itu terus dipertahankan Lukie saat tampil di PON 1981. Saat itu, dia menyumbangkan tujuh medali emas. Sehingga tak aneh jika dia menjadi andalan Indonesia di SEA Games 1983 dnegan meraih dua medali emas.
Mantan perenang nasional Richard Sambera, yang kini menduduki Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) mengaku sedih dengan kabar meninggalnya Lukie. Itu disampaikannya melalui akun media sosial Twitter.
"Dengan hati sedih, saya mengabarkan meninggalnya sahabat saya - mentor saya, inspirasi saya - perenang legendaris brother Lukman Niode. Beliau meninggal pada siang ini pkl 12.58 di RS Pelni Jakarta. Saya sangat sedih atas kepergiannya. RIP brother," tulis Richard di akun Twitter pribadinya.
(bbk)
Explore More