Petenis Cantik Spanyol Merasa Diasingkan Pasca Positif Covid-19
loading...
A
A
A
MELBOURNE - Petenis cantik asal Spanyol Paula Badosa merasa diasingkan setelah dirinya positif terpapar Covid-19 saat menjalani karantina di sebuah Hotel di Melbourne. Badosa mengaku tidak mendapatkan perhatian dari pihak penyelenggara Australia Terbuka 2021 .
Badosa menjadi petenis pertama yang terinfeksi Covid-19 ketika menjalani karantina di Melbourne. Sebelumnya, dia menyatakan merasa tidak enak badan dengan menunjukkan gejala infeksi virus corona. Kondisi itu berdampak buruk dalam mempersiapkan diri tampil di Australia Terbuka.
Baca juga : Pirlo Kecam Performa Juventus Saat Kalahkan Bologna
Buktinya, Bodasa merasa terasingkan pasca positif dari Covid-19. Sebab, keinginannya untuk mendapatkan peralatan latihan kebugaran selama menjalani karantina, tak kunjung datang. Padahal, Tennis Australia (TA) sebelumnya menyatakan akan menyediakan peralatan kebugaran bagi mereka yang menjalani karantina ketat.
“Saya merasa diasingkan, karena tidak memiliki peralatan kebugaran yang saya minta beberapa hari lalu. Saya tidak diberi tahu tipe virus apa yang saya alami, saya tidak mendapatkan informasi dari turnamen,” kata Badosa dilansir timeofindia.
Baca juga : Liverpool Masih Labil, Klopp Tegaskan Tidak Ada yang Perlu Dicemaskan
Dengan peraturan dan kondisi yang dialaminya, Badosa akan tetap dikarantina sampai 5 Februari jika dia diserang virus baru yang lebih menular. Jika petenis berusia 23 tahun ini mendapatkan hasil tes negatif, dia bisa keluar dari karantina pada 31 Januari. Sementara Australia Terbuka akan dimulai pada 8 Februari.
Badosa juga mengungkapkan bahwa dia mengalami serangan panik dan klaustrofobia. Dia juga hanya melakukan sit up di kamar hotelnya dan menggunakan botol air sebagai beban untuk mencoba tetap bugar.
Baca juga : Wycombe vs Tottenham: Bale Bawa Spurs ke 16 Besar, Tantang Everton
Petenis kelahiran New York, Amerika Serikat ini juga mengeluhkan kondisi kamar hotel yang ditempatinya bersama sang pelatih Javier Marti lantaran kurang cocok untuk seorang atlet elit.
Badosa menjadi petenis pertama yang terinfeksi Covid-19 ketika menjalani karantina di Melbourne. Sebelumnya, dia menyatakan merasa tidak enak badan dengan menunjukkan gejala infeksi virus corona. Kondisi itu berdampak buruk dalam mempersiapkan diri tampil di Australia Terbuka.
Baca juga : Pirlo Kecam Performa Juventus Saat Kalahkan Bologna
Buktinya, Bodasa merasa terasingkan pasca positif dari Covid-19. Sebab, keinginannya untuk mendapatkan peralatan latihan kebugaran selama menjalani karantina, tak kunjung datang. Padahal, Tennis Australia (TA) sebelumnya menyatakan akan menyediakan peralatan kebugaran bagi mereka yang menjalani karantina ketat.
“Saya merasa diasingkan, karena tidak memiliki peralatan kebugaran yang saya minta beberapa hari lalu. Saya tidak diberi tahu tipe virus apa yang saya alami, saya tidak mendapatkan informasi dari turnamen,” kata Badosa dilansir timeofindia.
Baca juga : Liverpool Masih Labil, Klopp Tegaskan Tidak Ada yang Perlu Dicemaskan
Dengan peraturan dan kondisi yang dialaminya, Badosa akan tetap dikarantina sampai 5 Februari jika dia diserang virus baru yang lebih menular. Jika petenis berusia 23 tahun ini mendapatkan hasil tes negatif, dia bisa keluar dari karantina pada 31 Januari. Sementara Australia Terbuka akan dimulai pada 8 Februari.
Badosa juga mengungkapkan bahwa dia mengalami serangan panik dan klaustrofobia. Dia juga hanya melakukan sit up di kamar hotelnya dan menggunakan botol air sebagai beban untuk mencoba tetap bugar.
Baca juga : Wycombe vs Tottenham: Bale Bawa Spurs ke 16 Besar, Tantang Everton
Petenis kelahiran New York, Amerika Serikat ini juga mengeluhkan kondisi kamar hotel yang ditempatinya bersama sang pelatih Javier Marti lantaran kurang cocok untuk seorang atlet elit.