Gara-gara Conor McGregor, Gaethje Emoh Bertarung di UFC: Dia Idiot!

Justin Gaethje tidak pernah bertarung di UFC lagi jika Conor McGregor mendapatkan gelar pada pertarungan berikutnya. Gaethje mengultimatum mogok bertarung di UFC setelah McGregor dipukul KO Dustin Poirier di UFC 257 di Fight Island.

John Kavanagh, pelatih McGregor menyerukan pertarungan trilogi dengan Poirier dan menginginkan sabuk Kelas Ringan yang lowong. Ulah pelatih McGregor membuat Gaethje marah dan mengklaim dia akan keluar dari UFC jika dia melakukannya.



Dia mengatakan kepada ESPN: "Saya tidak akan pernah bertarung untuk UFC lagi, saya mungkin seharusnya tidak mengatakan itu. Saya mungkin akan berpikir untuk tidak pernah bertarung di UFC jika dia memperjuangkan gelar, itu tidak masuk akal.’’

’’Dia duduk di nomor 6, dia memenangkan satu pertarungan sepanjang hidupnya di Kelas Ringan dan dia memilih siapa yang dia lawan. Saya tidak menghormatinya dengan cara seperti itu. Tapi ya, saya ingin melawannya. Saya tidak berpikir ini akan menjadi laga saya berikutnya.''

McGregor tanpa kemenangan di kelas ringan sejak dia naik dari kelas bulu pada 2016, ketika dia memenangkan sabuk.Dia kalah dari Khabib Nurmagomedov - yang saat ini memegang mahkota meski pensiun - pada 2018 sebelum kalah dari Poirier saat kembali ke UFC. ’’Dia tidak akan melawan saya, dia baru saja menendang kakinya, saya menendang kaki lebih baik daripada siapa pun di UFC,’’ujar Gaethje.



Gaethje, yang di-KO oleh Poirier pada tahun 2018, mengincar pertandingan ulang dengan petarung UFC Amerika itu, meskipun sebelumnya pernah berseteru dengan McGregor secara online. Dan dia tidak percaya pada persona baru pria Irlandia yang ramah dan non-conferential - mengakui bahwa dia 'suka' menonton superstar terkenal yang kurang ajar itu selesai untuk pertama kalinya dalam karir UFC-nya.

Gaethje, 32, berkata: "Baginya untuk keluar dan mengatakan dia menginginkan perebutan gelar berikutnya dalam pertandingan ulang dengan Poirier, dan pelatihnya, mereka benar-benar idiot. Dia diperlakukan istimewa berulang kali dan dia tidak memanfaatkan kesempatan ini.''



"Peristiwa itu untuknya, peristiwa itu baginya untuk menang dan dia menginginkan saya Tuan Humble sekarang, tetapi Anda tahu dia akan menjadi bajingan jika dia memenangkan pertarungan itu.''

''Jadi, saya tidak merasa kasihan padanya, saya senang untuk Poirier, saya senang Poirier melakukan pekerjaannya, menyelesaikannya. Aku senang melihat pengeras suara dilumpuhkan, tidak ada yang membuatku lebih bahagia daripada melihat sepotong kotoran. Itu bagus, aku menyukainya."