Terjungkal di Final, Ahsan/Hendra Mengakui Lawan Tampil Lebih Bagus
loading...
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan hanya bisa jadi runner-up di ajang BWF World Tour Finals 2020. Mereka mengakui kalau lawan tampil lebih bagus. Foto: twitter
A
A
A
BANGKOK - Mohammad Ahsan / Hendra Setiawan hanya bisa jadi runner-up di ajang BWF World Tour Finals 2020. Ganda putra andalan Indonesia itu dikalahkan wakil Taiwan, Lee Yang/Wang Chi-Lin dua gim langsung 17-21 dan 22-24.
Bermain di Impact Arena, Bangkok, Senin (1/2/2021), kedua pasangan langsung saling jual-beli serangan sejak gim pertama. Lee/Yang terlihat mampu menguasai permainan hingga berhasil mengamankan gim pertama.
Sementara di gim kedua, The Daddies sempat bangkit dan membuka peluang untuk melanjutkan ke gim penentu. Sayang, semangat pantang menyerah yang ditunjukkan lawan membuat Ahsan/Hendra terus berada di bawah tekanan hingga menyerah di gim kedua.
Meski gagal mempertahankan gelar juara, Ahsan/Hendra mengaku puas dengan pencapaian yang diraih pada turnamen kali ini. Mereka juga mengakui kalau lawan bermain lebih baik hingga akhirnya bisa menang di laga final.
"Alhamdulillah tetap bersyukur dengan hasil final ini. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin dan lawan bermain sangat baik dan percaya diri. Mereka bermain lebih bagus," ujar Ahsan seperti dilansir dari laman resmi PBSI.
"Beda dengan lawan Korea kemarin, kali ini lebih susah ditembus. Pertahanan Lee Yang/Wang Chi Lin sangat kokoh, sulit dibongkar," tambah Ahsan.
Kalahnya Ahsan/Hendra di babak final membuat Indonesia seakan kurang akrab dengan gelar juara BWF World Tour Finals. Pasalnya, wakil Merah Putih tercatat baru satu kali meraih gelar juara sejak edisi perdana yang digelar pada 2018.
Satu-satunya gelar juara yang pernah diraih wakil Indonesia adalah pada 2019 di Guanzhou, China. Ketika itu, Ahsan/Hendra berhasil mengalahkan wakil Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watabe 24-22 dan 21-19.
Sementara itu, negara dengan koleksi gelar terbanyak adalah China. Negeri Tirai Bambu tercatat telah mengoleksi gelar juara sebanyak enam kali dari berbagai nomor. Diikuti Taiwan dan Jepang yang masing-masing meraih dua gelar.
Bermain di Impact Arena, Bangkok, Senin (1/2/2021), kedua pasangan langsung saling jual-beli serangan sejak gim pertama. Lee/Yang terlihat mampu menguasai permainan hingga berhasil mengamankan gim pertama.
Sementara di gim kedua, The Daddies sempat bangkit dan membuka peluang untuk melanjutkan ke gim penentu. Sayang, semangat pantang menyerah yang ditunjukkan lawan membuat Ahsan/Hendra terus berada di bawah tekanan hingga menyerah di gim kedua.
Meski gagal mempertahankan gelar juara, Ahsan/Hendra mengaku puas dengan pencapaian yang diraih pada turnamen kali ini. Mereka juga mengakui kalau lawan bermain lebih baik hingga akhirnya bisa menang di laga final.
"Alhamdulillah tetap bersyukur dengan hasil final ini. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin dan lawan bermain sangat baik dan percaya diri. Mereka bermain lebih bagus," ujar Ahsan seperti dilansir dari laman resmi PBSI.
"Beda dengan lawan Korea kemarin, kali ini lebih susah ditembus. Pertahanan Lee Yang/Wang Chi Lin sangat kokoh, sulit dibongkar," tambah Ahsan.
Kalahnya Ahsan/Hendra di babak final membuat Indonesia seakan kurang akrab dengan gelar juara BWF World Tour Finals. Pasalnya, wakil Merah Putih tercatat baru satu kali meraih gelar juara sejak edisi perdana yang digelar pada 2018.
Satu-satunya gelar juara yang pernah diraih wakil Indonesia adalah pada 2019 di Guanzhou, China. Ketika itu, Ahsan/Hendra berhasil mengalahkan wakil Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watabe 24-22 dan 21-19.
Sementara itu, negara dengan koleksi gelar terbanyak adalah China. Negeri Tirai Bambu tercatat telah mengoleksi gelar juara sebanyak enam kali dari berbagai nomor. Diikuti Taiwan dan Jepang yang masing-masing meraih dua gelar.
Lihat Juga :
(mirz)
