Luis Suarez dan Sihir Sepak Bola Uruguay di Negeri Matador
loading...
A
A
A
MADRID - Luis Suarez menjadi buah bibir hari ini, Selasa (9/2/2021). Ini berkaitan dengan torehan gol yang dicetaknya bersama Atletico Madrid musim ini.
Suarez mengundang atensi penggemar sepak bola setelah mencetak dua gol ke gawang Celta Vigo saat Atletico Madrid ditahan imbang 2-2 pada laga lanjutan La Liga Spanyol, dini hari WIB. Dia secara keseluruhan telah membukukan 16 gol dalam 17 pertandingan yang dimainkan untuk Los Rojiblancos di La Liga.
Statistik menyebut jika Suarez telah mencetak 15 gol lebih di kompetisi domestik dalam sembilan musim terakhir. Torehan tersebut sudah cukup buat mantan pemain Barcelona untuk menyalip Cristiano Ronaldo sebagai pemain tercepat yang mencapai 16 gol untuk satu klub dalam satu kompetisi di abad ke-21.
Ronaldo hanya mencetak 15 gol dalam 17 laga sewaktu membela Real Madrid. Sekarang Suarez kembali memanaskan persaingan perebutan gelar El Pichichi. El Pistolero -julukan Suarez- saat ini berada di posisi pertama dalam daftar top skor sementara di La Liga.
Suarez meninggalkan Lionel Messi yang di posisi kedua daftar pencetak gol dengan 13 gol setara dengan torehan penyerang Sevilla Youssef En-Nesyri. Bisa dikatakan, musim ini sangat spesial buat Suarez.
Sekarang tak ada lagi drama yang dimainkan Suarez ketika meminta pelanggaran ke wasit. Saat ini hanya kepiawaian dan kecerdikan yang dipertontonkannya dalam mencetak gol ke gawang lawan. Apakah ini fenomena baru bagi pemain Uruguay di La Liga?
Sihir pesepak bola asal Uruguay di La Liga bukan kali ini saja terjadi. Hampir di sebagian besar stadion sepak bola di Negeri Matador meneriakkan Uruguay! Uruguay!. Pasalnya, Uruguay menjadi negara ketiga penyumbang pemain berkelas ke Spanyol setelah Argentina dan Brasil.
Dagoberto Moll adalah pemain pertama Uruguay yang membuka jalan buat rekan senegaranya merumput di Spanyol. Dia memulai kariernya di Negeri Matador pada 1949 ketika membela Deportivo La Coruna.
Fenomena tersebut tidak hanya terlihat di Spanyol saja. Menurut CIES Football Observatory, dari 20 negara pengekspor pemain sepak bola terbanyak di seluruh dunia, hanya Uruguay dan Kroasia yang memiliki populasi kurang dari 5 juta, tapi mampu menghasilkan pesepak bola hebat. Mereka yang berbicara tentang keajaiban Uruguay selalu memulai dengan menceritakan kisah ONFI, sebuah organisasi yang didirikan pada 1968, independen dari Asosiasi Sepak Bola Uruguay (AUF).
"Ini adalah gerakan sosial dengan basis olahraga. Sepak bola telah menjadi elemen inklusi yang sangat penting. Saya ingat ketika saya membawa ke Montevideo beberapa tim yang anak 10 tahunnya belum pernah melihat eskalator atau RÃo de la Plata. Itu adalah pengalaman yang tak terlupakan," kata Etchandy dikutip dari El Pais, Selasa (9/2/2021).
Sehingga tak aneh, jika Spanyol menjadi negara ketiga terbanyak yang menerima pemain asal Uruguay. "Pemain Uruguay itu bermain karena dia harus hidup. Tanpa memberikan apapun. Anda bisa membutuhkan. Anda tidak kekurangan apa-apa tetapi Anda tidak memiliki apa-apa lagi Sepak bola adalah perpanjangan hidup Anda. Anda menangani diri Anda dengan cara yang sama. Anda tidak menyerah begitu saja. Anda memainkan bola seolah-olah itu yang terakhir. Itu saja."
Suarez mengundang atensi penggemar sepak bola setelah mencetak dua gol ke gawang Celta Vigo saat Atletico Madrid ditahan imbang 2-2 pada laga lanjutan La Liga Spanyol, dini hari WIB. Dia secara keseluruhan telah membukukan 16 gol dalam 17 pertandingan yang dimainkan untuk Los Rojiblancos di La Liga.
Statistik menyebut jika Suarez telah mencetak 15 gol lebih di kompetisi domestik dalam sembilan musim terakhir. Torehan tersebut sudah cukup buat mantan pemain Barcelona untuk menyalip Cristiano Ronaldo sebagai pemain tercepat yang mencapai 16 gol untuk satu klub dalam satu kompetisi di abad ke-21.
Baca Juga
Ronaldo hanya mencetak 15 gol dalam 17 laga sewaktu membela Real Madrid. Sekarang Suarez kembali memanaskan persaingan perebutan gelar El Pichichi. El Pistolero -julukan Suarez- saat ini berada di posisi pertama dalam daftar top skor sementara di La Liga.
Suarez meninggalkan Lionel Messi yang di posisi kedua daftar pencetak gol dengan 13 gol setara dengan torehan penyerang Sevilla Youssef En-Nesyri. Bisa dikatakan, musim ini sangat spesial buat Suarez.
Baca Juga
Sekarang tak ada lagi drama yang dimainkan Suarez ketika meminta pelanggaran ke wasit. Saat ini hanya kepiawaian dan kecerdikan yang dipertontonkannya dalam mencetak gol ke gawang lawan. Apakah ini fenomena baru bagi pemain Uruguay di La Liga?
Sihir pesepak bola asal Uruguay di La Liga bukan kali ini saja terjadi. Hampir di sebagian besar stadion sepak bola di Negeri Matador meneriakkan Uruguay! Uruguay!. Pasalnya, Uruguay menjadi negara ketiga penyumbang pemain berkelas ke Spanyol setelah Argentina dan Brasil.
Dagoberto Moll adalah pemain pertama Uruguay yang membuka jalan buat rekan senegaranya merumput di Spanyol. Dia memulai kariernya di Negeri Matador pada 1949 ketika membela Deportivo La Coruna.
Fenomena tersebut tidak hanya terlihat di Spanyol saja. Menurut CIES Football Observatory, dari 20 negara pengekspor pemain sepak bola terbanyak di seluruh dunia, hanya Uruguay dan Kroasia yang memiliki populasi kurang dari 5 juta, tapi mampu menghasilkan pesepak bola hebat. Mereka yang berbicara tentang keajaiban Uruguay selalu memulai dengan menceritakan kisah ONFI, sebuah organisasi yang didirikan pada 1968, independen dari Asosiasi Sepak Bola Uruguay (AUF).
"Ini adalah gerakan sosial dengan basis olahraga. Sepak bola telah menjadi elemen inklusi yang sangat penting. Saya ingat ketika saya membawa ke Montevideo beberapa tim yang anak 10 tahunnya belum pernah melihat eskalator atau RÃo de la Plata. Itu adalah pengalaman yang tak terlupakan," kata Etchandy dikutip dari El Pais, Selasa (9/2/2021).
Sehingga tak aneh, jika Spanyol menjadi negara ketiga terbanyak yang menerima pemain asal Uruguay. "Pemain Uruguay itu bermain karena dia harus hidup. Tanpa memberikan apapun. Anda bisa membutuhkan. Anda tidak kekurangan apa-apa tetapi Anda tidak memiliki apa-apa lagi Sepak bola adalah perpanjangan hidup Anda. Anda menangani diri Anda dengan cara yang sama. Anda tidak menyerah begitu saja. Anda memainkan bola seolah-olah itu yang terakhir. Itu saja."
(sha)