Seperti diketahui, perkawinan ideal dua sosok asal Italia, Valentino Rossi dan Ducati , terjadi pada awal Kejuaraan Dunia MotoGP 2011. The Doctor kala itu memutuskan hengkang ke Ducati demi mencari tantangan baru.
Baca Juga: Pamerkan Tim untuk MotoGP 2021, Ducati Ubah Nama
Harapan kedua pihak itu membumbung tinggi. Ducati Corse berharap Valentino Rossi dapat memberi gelar juara dunia kedua setelah Casey Stoner. Sebaliknya, sang pembalap berharap Ducati dapat membantunya tampil kompetitif dan kembali menjadi juara dunia.
Baca Juga:
Namun, bukan itu yang terjadi. Valentino Rossi justru terseok-seok bersama Ducati. Ia hanya mencatatkan tiga podium sepanjang 2011-2012. Itu menjadi salah satu periode terburuk sepanjang karier sang pembalap di kelas premier.
Nyaris sepuluh tahun kemudian, anak didik Valentino Rossi yakni Francesco Bagnaia, direkrut oleh Ducati Corse. Pembalap yang akrab disapa Pecco itu dipromosikan setelah dua musim berada di tim satelit Pramac Ducati.
Pecco sadar bayang-bayang kiprah buruk Valentino Rossi masih ada di benak Ducati Corse. Menurutnya, catatan buruk Rossi saat itu terjadi karena motor Desmosedici GP sulit dikendalikan. Sedangkan kali ini, Desmosedici GP20 dianggap sebagai salah satu yang terbaik di lintasan.