Tekanan Besar Menanti Bagnaia di Tim Pabrikan Ducati
loading...
A
A
A
JEREZ - Francesco 'Pecco' Bagnaia menyadari tekanan besar menyertai dibalik keputusannya hijrah ke tim pabrikan Ducati. Pasalnya, tim asal Italia itu dipastikan menuntut pembalapnya bisa memenangkan balapan dan merebut gelar juara dunia MotoGP .
Bagnaia akan menjalani debutnya bersama tim utama setelah menjalani musim bersama Pramac Racing pada tahun lalu. Ketika itu, dia tampil tidak terlalu konsisten dengan hanya menyelesaikan musim di posisi 16 klasemen. Bahkan dari 14 seri yang berlangsung, dia hanya finis di lima balapan, termasuk podium kedua di San Marino.
Baca juga : Ferrari Izinkan Sainz dan Leclerc Saling Jegal di F1 2021
Tidak hanya itu, Bagnaia juga sempat mengalami cedera patah kaki dan membuatnya absen di tiga balapan. Ketika itu, dia terjatuh saat menjalani latihan bebas pertama di GP Republik Ceko sehingga harus melewati dua balapan di Austria.
Kini, kondisi itu tentu tak boleh terulang dan Bagnaia berharap bisa tampil lebih konsisten. Apalagi, juara dunia Moto2 2018 ini menyadari bahwa timnya pasti menginginkan hasil terbaik pada MotoGP tahun ini. Namun, dia berharap hal tersebut tidak menjadi beban untuknya, dan memilih fokus terlebih dulu mencari kemenangan pertamanya di ajang balap motor paling bergengsi di dunia tersebut.
Baca juga : Tak Takut Jatuh, Nakagami Masih Contek Gaya Balap Marquez
“Tentu saja, berada di tim ini Anda harus berpikir untuk memperebutkan gelar juara dunia, tetapi pertama-tama saya harus mendapatkan kemenangan pertama di MotoGP. Itulah yang saya lakukan di Moto2, mendapatkan kemenangan pertama dan setelah itu saya mulai memperjuangkan gelar, yang akhirnya saya menangkan,” ucap Pecco dikutip dari motosan.
Rider berusia 24 tahun ini tentu harus berjuang keras untuk bisa melakukan yang terbaik di musim ini. Jika tampil tak mengesankan, Bagnaia bisa saja lengser dari tim pabrikan Ducati. Apalagi, tim yang berbasis di Bologna, Italia itu memiliki beberapa pembalap berbakat lainnya seperti Enea Bastianini, dan Luca Marini yang membalap untuk tim satelit Ducati lainnya, Esponsorama Racing pada tahun ini.
Bagnaia akan menjalani debutnya bersama tim utama setelah menjalani musim bersama Pramac Racing pada tahun lalu. Ketika itu, dia tampil tidak terlalu konsisten dengan hanya menyelesaikan musim di posisi 16 klasemen. Bahkan dari 14 seri yang berlangsung, dia hanya finis di lima balapan, termasuk podium kedua di San Marino.
Baca juga : Ferrari Izinkan Sainz dan Leclerc Saling Jegal di F1 2021
Tidak hanya itu, Bagnaia juga sempat mengalami cedera patah kaki dan membuatnya absen di tiga balapan. Ketika itu, dia terjatuh saat menjalani latihan bebas pertama di GP Republik Ceko sehingga harus melewati dua balapan di Austria.
Kini, kondisi itu tentu tak boleh terulang dan Bagnaia berharap bisa tampil lebih konsisten. Apalagi, juara dunia Moto2 2018 ini menyadari bahwa timnya pasti menginginkan hasil terbaik pada MotoGP tahun ini. Namun, dia berharap hal tersebut tidak menjadi beban untuknya, dan memilih fokus terlebih dulu mencari kemenangan pertamanya di ajang balap motor paling bergengsi di dunia tersebut.
Baca juga : Tak Takut Jatuh, Nakagami Masih Contek Gaya Balap Marquez
“Tentu saja, berada di tim ini Anda harus berpikir untuk memperebutkan gelar juara dunia, tetapi pertama-tama saya harus mendapatkan kemenangan pertama di MotoGP. Itulah yang saya lakukan di Moto2, mendapatkan kemenangan pertama dan setelah itu saya mulai memperjuangkan gelar, yang akhirnya saya menangkan,” ucap Pecco dikutip dari motosan.
Rider berusia 24 tahun ini tentu harus berjuang keras untuk bisa melakukan yang terbaik di musim ini. Jika tampil tak mengesankan, Bagnaia bisa saja lengser dari tim pabrikan Ducati. Apalagi, tim yang berbasis di Bologna, Italia itu memiliki beberapa pembalap berbakat lainnya seperti Enea Bastianini, dan Luca Marini yang membalap untuk tim satelit Ducati lainnya, Esponsorama Racing pada tahun ini.
(abr)