Roy Suryo: Piala Menpora 2021 Upaya Hidupkan Kembali Olahraga di Indonesia

JAKARTA - Roy Suryo memuji upaya Menpora Zainudin Amali dalam menggelorakan kembali olahraga di tengah pandemi Covid-19. Ini berkaitan dengan digelarnya turnamen pramusim bertajuk Piala Menpora 2021 pada 21 Maret mendatang.

"Saya sangat yakin dengan kinerja pak Zainudin Amali, beliau politisi senior di atas saya, meskipun saya bukan politisi lagi ya, saya tidak berbaju partai lagi tapi keteguhan beliau, kebijakan beliau dalam mengatur jadwal, mengatur kompetisi, mengatur kegiatan sangat tepat,” kata Roy Suryo dikutip dari laman resmi Kemenpora, Senin (8/3).

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu mengingatkan penyelenggaraan Piala Menpora 2021 harus tetap menjalankan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat. Ini tak hanya menjaga keselamatan semua pihak yang terlibat, tetapi juga menjadi tolok ukur bagi kepolisian Republik Indonesia dalam memberikan izin Liga 1.



“Harapan saya turnamen Piala Menpora bisa berjalan dengan baik, lancar tapi tetap sekali lagi perhatikan protokol kesehatan. Artinya kita bersama-sama menyukseskan kegiatan ini, meskipun kegiatan ini menimbulkan pro kontra tapi itu sudah biasa,” imbuh Roy Suryo.

Pakar Telematika ini optimistis sinergi Menpora dengan Ketum PSSI bisa membawa sepak bola Indonesia menjadi lebih baik lagi kedepannya. "Saya juga ikuti kegiatan Ketum PSSI itu sering sekali koordinasi dengan Pak Menpora. Itu juga bagus buat sepak bola kita,” jelasnya.



Roy Suryo juga berharap, kehadiran Piala Menpora bisa menjadi pemicu semangat hidupnya kembali olahraga lain. Dengan begitu, atlet-atlet Nusantara dapat berkiprah sebagaimana mestinya untuk timnya maupun timnas Indonesia.

"Jadi sekali lagi semoga tidak terkendala dan bisa mencapai yang dicita-citakan. Itu (Piala Menpora 2021) sangat perlu untuk menggelorakan semangat olahraga Indonesia,” pungkasnya.

Sekadar informasi, Piala Menpora 2021 diikuti 18 klub Liga 1 dan direncanakan bergulir pada 21 Maret – 25 April 2021. Kompetisi ini akan diselenggarakan di empat kota berbeda, yakni Solo, Bandung, Sleman, dan Malang.