Bundesliga Selamatkan Satu Abad Sejarah Jerman
loading...
A
A
A
MUENCHEN - Dilanjutkannya Bundesliga setidaknya menyelamatkan satu abad sejarah Jerman. Banyak perusahaan, sponsor klub, yang usianya sudah mencapai 100 tahun dan diyakini bakal tutup jika kompetisi tak lagi diteruskan.
Bundesliga yang liga pertama di Eropa yang menggulirkan kembali kompetisi usai ditangguhkan karena pandemi virus corona. CEO Bundesliga Christian Seifert mengatakan ini keputusan ini harus diambil untuk menyelamatkan sejarah.
"Saya bertanggung jawab atas 36 perusahaan kecil dan besar yang kegiatannya terganggu dan perlu memulai kembali," katanya kepada Marca, Jumat (22/5/2020)
"Tidak memiliki penghasilan selama dua bulan itu berbahaya. Banyak dari perusahaan itu berusia 100 tahun, jadi saya harus menjamin kelangsungan hidup mereka."
"Kami belum mempertaruhkan kesehatan masyarakat umum atau tes yang dicuri dari siapa pun. Jika kami bisa memulai liga dengan sumber daya kami sendiri dan tanpa meminta uang kepada negara, lalu mengapa tidak melakukannya?" ucap Seifert.
"Di atas semua itu, Jerman mencintai sepak bola. Delapan juta orang memiliki virus di kepala mereka, jadi kami membantu sedikit melupakannya. Kami hanya ingin diperlakukan seperti industri lain."
Seifert mengkonfirmasi bahwa liga lain memperhatikan langkah-langkah yang digunakan di Jerman dengan tujuan untuk mencontoh di negara mereka. "Kami telah menerima banyak pujian dari seluruh dunia dan banyak liga tertarik pada protokol dan organisasi kami, jadi itu adalah kehormatan besar. Semakin cepat olahraga kembali, semakin baik bagi masyarakat," pungkasnya. (Baca juga : Ucapkan Selamat, LaLiga Ingin Tiru Bundeliga )
Bundesliga yang liga pertama di Eropa yang menggulirkan kembali kompetisi usai ditangguhkan karena pandemi virus corona. CEO Bundesliga Christian Seifert mengatakan ini keputusan ini harus diambil untuk menyelamatkan sejarah.
"Saya bertanggung jawab atas 36 perusahaan kecil dan besar yang kegiatannya terganggu dan perlu memulai kembali," katanya kepada Marca, Jumat (22/5/2020)
"Tidak memiliki penghasilan selama dua bulan itu berbahaya. Banyak dari perusahaan itu berusia 100 tahun, jadi saya harus menjamin kelangsungan hidup mereka."
"Kami belum mempertaruhkan kesehatan masyarakat umum atau tes yang dicuri dari siapa pun. Jika kami bisa memulai liga dengan sumber daya kami sendiri dan tanpa meminta uang kepada negara, lalu mengapa tidak melakukannya?" ucap Seifert.
"Di atas semua itu, Jerman mencintai sepak bola. Delapan juta orang memiliki virus di kepala mereka, jadi kami membantu sedikit melupakannya. Kami hanya ingin diperlakukan seperti industri lain."
Seifert mengkonfirmasi bahwa liga lain memperhatikan langkah-langkah yang digunakan di Jerman dengan tujuan untuk mencontoh di negara mereka. "Kami telah menerima banyak pujian dari seluruh dunia dan banyak liga tertarik pada protokol dan organisasi kami, jadi itu adalah kehormatan besar. Semakin cepat olahraga kembali, semakin baik bagi masyarakat," pungkasnya. (Baca juga : Ucapkan Selamat, LaLiga Ingin Tiru Bundeliga )
(bbk)