Petronas Yamaha Tidak Ingin Rossi Hanya Sekadar Numpang Balapan
loading...
A
A
A
MILAN - Valentino Rossi terus memikirkan rencananya untuk MotoGP musim depan. Pembalap asal Italia berusia 41 tahun itu mengaku sependapat dengan ucapan Razlan Razali selaku tim principal Petronas Yamaha.
Razali baru-baru ini melabeli Rossi sebagai legenda hidup MotoGP. Tapi, dia juga tidak ingin The Doctor hanya numpang balapan besama Petronas Yamaha, atau cuma sebagai tempat untuk menutup karier.
Pernyataan itu disampaikan Razali terkait keputusan Petronas Yamaha yang tidak lagi mengandalkan Rossi. Pabrikan Jepang itu memilih Fabio Quartararo sebagai pembalap utama, termasuk untuk musim 2021.
Ini terkait buruknya prestasi Rossi selama beberapa tahun belakangan. Dia tidak pernah lagi masuk podium sejak GP Amerika Serikat (COTA) tahun lalu, yang hanya jadi runner-up. Selama musim 2019, dia cuma dua kali merebut posisi kedua.
Jika dirunut lebih jauh, Rossi belum pernah menang lagi sejak jadi yang tercepat di sirkuit Assen (GP Belanda) pada 2017. Disisi lain, Rossi masih ingin terus ngebut di lintasan. Sialnya, musim ini dia belum bisa memamerkan tajinya karena balapan harus ditunda akibat pandemi virus Corona.
“Kami tidak ingin Valentino Rossi hanya sekedar menutup kariernya di sini. Kami tidak mau cuma sebagai tempat terakhir baginya. Kami ingin dia memenuhi harapan, menampilkan performa bagus dan kompetitif. Dia harus berjuang untuk meraih podium,” ucap Razali, dilansir crash.
Rossi sependapat dengan ucapan Razali. Kolektor tujuh kali juara dunia MotoGP itu menegaskan enggan hanya sekedar balapan tanpa meraih hasil apapun. Dia ingin tetap diandalkan karena potensinya.
“Saya suka perkataannya (Razlan Razali). Sebab, saya juga merasa seperti itu. Saya tidak ingin datang ke Petronas (Yamaha) hanya untuk sekedar menutup karier. Karena hal ini, saya setuju dengan Razali,” tegas Rossi.
Razali baru-baru ini melabeli Rossi sebagai legenda hidup MotoGP. Tapi, dia juga tidak ingin The Doctor hanya numpang balapan besama Petronas Yamaha, atau cuma sebagai tempat untuk menutup karier.
Pernyataan itu disampaikan Razali terkait keputusan Petronas Yamaha yang tidak lagi mengandalkan Rossi. Pabrikan Jepang itu memilih Fabio Quartararo sebagai pembalap utama, termasuk untuk musim 2021.
Ini terkait buruknya prestasi Rossi selama beberapa tahun belakangan. Dia tidak pernah lagi masuk podium sejak GP Amerika Serikat (COTA) tahun lalu, yang hanya jadi runner-up. Selama musim 2019, dia cuma dua kali merebut posisi kedua.
Jika dirunut lebih jauh, Rossi belum pernah menang lagi sejak jadi yang tercepat di sirkuit Assen (GP Belanda) pada 2017. Disisi lain, Rossi masih ingin terus ngebut di lintasan. Sialnya, musim ini dia belum bisa memamerkan tajinya karena balapan harus ditunda akibat pandemi virus Corona.
“Kami tidak ingin Valentino Rossi hanya sekedar menutup kariernya di sini. Kami tidak mau cuma sebagai tempat terakhir baginya. Kami ingin dia memenuhi harapan, menampilkan performa bagus dan kompetitif. Dia harus berjuang untuk meraih podium,” ucap Razali, dilansir crash.
Rossi sependapat dengan ucapan Razali. Kolektor tujuh kali juara dunia MotoGP itu menegaskan enggan hanya sekedar balapan tanpa meraih hasil apapun. Dia ingin tetap diandalkan karena potensinya.
“Saya suka perkataannya (Razlan Razali). Sebab, saya juga merasa seperti itu. Saya tidak ingin datang ke Petronas (Yamaha) hanya untuk sekedar menutup karier. Karena hal ini, saya setuju dengan Razali,” tegas Rossi.
(mirz)