Di Masa Pandemi Tren Bermain Biliar Jadi Pilihan Masyarakat, Penjualan Meja Biliar Juga Meningkat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masa pandemi ternyata justru membuat olahraga yang satu ini semakin populer terlebih yang bisa dimainkan bersama di rumah.
Sebuah report dari lembaga riset berbasis di Amerika dan Inggris, menyebutkan penjualan peralatan biliar dan snooker diprediksi meningkat sekitar USD63 juta atau hampir Rp 1 triliun pada tahun 2021 - 2025.
Laporan yang sama menyebutkan, kawasan Asia Pasifik sendiri, menyumbangkan porsi yang cukup signifikan, yaitu sebesar 32,5% dari total kenaikan dunia. Inilah yang dinilai menjadi peluang perkembangan industri biliar di kawasan, sekaligus peluang untuk perkembangan prestasi atlet.
Secara spesifik, turnamen Asian Snooker Championship dan Asian Billiards Championship menjadi faktor pendorong berkembangnya industri peralatan olahraga biliar di masing-masing negara. Kedua turnamen itu dinilai berhasil menjadikan olahraga biliar menjadi populer.
Andreas Nataliano atau Coach Andre, Head Coach dari POBSI Banten mengamini bahwa penjualan peralatan biliar, terutama meja biliar tahun ini naik sekitar 50-75% dibandingkan tahun sebelumnya. Menurutnya, selain popularitas turnamen biliar yang meningkat, kenaikan penjualan peralatan biliar dipengaruhi juga oleh pandemi, yang membuat orang memilih berbagai kegiatan yang bisa dilakukan di rumah.
“Penjualan peralatan biliar terutama meja selama pandemi ini cukup baik, peningkatan penjualan bisa mencapai 50-75%. Ya harapan saya ini dapat meningkatkan peminat dan pencinta biliar di tanah air,” kata Coach Andre.
Terpisah, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Persatuan Olah Raga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Achmad Fadil Nasution menyambut gembira hasil riset terkait kenaikan angka penjualan perlengkapan biliar dikaitkan dengan popularitas olahraga biliar karena penyelenggaraan turnamen sebagai salah satu faktor.
Menurutnya, hal itu sejalan dengan visi dan misi Ketua Umum POBSI Hary Tanoesoedibjo untuk membangun olahraga biliar menjadi industri yang menjanjikan, sekaligus karier untuk atlet.
"Semoga ini kabar baik untuk olahraga biliar, terutama atlet. Kalau ada peningkatan belanja peralatan, berarti aktivitas menggeliat. Harapannya akan berdampak juga pada peningkatan jumlah dan kualitas kompetisi maupun turnamen, karena itulah yang diperlukan atlet untuk mengasah skill dan menambah poin mereka," kata Achmad Fadil Nasution.
Lihat Juga: Sempat Tertinggal, Trik Atlet Biliar Menangkan Laga Pada POBSI Pool Circuit Series Kota Batu
Sebuah report dari lembaga riset berbasis di Amerika dan Inggris, menyebutkan penjualan peralatan biliar dan snooker diprediksi meningkat sekitar USD63 juta atau hampir Rp 1 triliun pada tahun 2021 - 2025.
Laporan yang sama menyebutkan, kawasan Asia Pasifik sendiri, menyumbangkan porsi yang cukup signifikan, yaitu sebesar 32,5% dari total kenaikan dunia. Inilah yang dinilai menjadi peluang perkembangan industri biliar di kawasan, sekaligus peluang untuk perkembangan prestasi atlet.
Secara spesifik, turnamen Asian Snooker Championship dan Asian Billiards Championship menjadi faktor pendorong berkembangnya industri peralatan olahraga biliar di masing-masing negara. Kedua turnamen itu dinilai berhasil menjadikan olahraga biliar menjadi populer.
Andreas Nataliano atau Coach Andre, Head Coach dari POBSI Banten mengamini bahwa penjualan peralatan biliar, terutama meja biliar tahun ini naik sekitar 50-75% dibandingkan tahun sebelumnya. Menurutnya, selain popularitas turnamen biliar yang meningkat, kenaikan penjualan peralatan biliar dipengaruhi juga oleh pandemi, yang membuat orang memilih berbagai kegiatan yang bisa dilakukan di rumah.
“Penjualan peralatan biliar terutama meja selama pandemi ini cukup baik, peningkatan penjualan bisa mencapai 50-75%. Ya harapan saya ini dapat meningkatkan peminat dan pencinta biliar di tanah air,” kata Coach Andre.
Terpisah, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Persatuan Olah Raga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Achmad Fadil Nasution menyambut gembira hasil riset terkait kenaikan angka penjualan perlengkapan biliar dikaitkan dengan popularitas olahraga biliar karena penyelenggaraan turnamen sebagai salah satu faktor.
Menurutnya, hal itu sejalan dengan visi dan misi Ketua Umum POBSI Hary Tanoesoedibjo untuk membangun olahraga biliar menjadi industri yang menjanjikan, sekaligus karier untuk atlet.
"Semoga ini kabar baik untuk olahraga biliar, terutama atlet. Kalau ada peningkatan belanja peralatan, berarti aktivitas menggeliat. Harapannya akan berdampak juga pada peningkatan jumlah dan kualitas kompetisi maupun turnamen, karena itulah yang diperlukan atlet untuk mengasah skill dan menambah poin mereka," kata Achmad Fadil Nasution.
Lihat Juga: Sempat Tertinggal, Trik Atlet Biliar Menangkan Laga Pada POBSI Pool Circuit Series Kota Batu
(mirz)