Ketua IMI Bambang Soesatyo Tinjau Pembangunan Sirkuit Formula 1 di Bali
loading...
A
A
A
BALI - Pembangunan sirkuit Formula One (F1) di Jembrana, Bali terus berlanjut. Baru-baru ini Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo kembali meninjau untuk kedua kalinya lokasi lahan yang rencananya akan diajukan kepada Gubernur Bali.
Bekerjasama dengan investor dari dalam dan luar negeri, pembangunan sirkuit akan memanfaatkan lahan seluas 150-200 hektar milik pemerintah provinsi Bali yang dikelola Perusahaan Daerah Perkebunan Sangiang.
"Selain mengembangan sport automotif tourism di Jembrana serta Bali Barat pada umumnya, pembangunan Sirkuit F1 juga untuk mewujudkan keinginan almarhum Taufiq Kiemas, yang sempat mendukung agar Bali bisa memiliki sirkuit F1," ujar Bamsoet dilansir dari laman resmi Instagram pribadinya, Minggu (16/5/2021).
"Untuk mencegah devisa kita lari ke Malaysia dan Singapura. Keinginan almarhum Taufiq Kiemas tersebut sama halnya dengan keinginan kita semua," ujarnya lagi.
Lebih lanjut, Bambang Soesatyo juga menjelaskan, pembangunan Sirkuit F1 di Jembrana sangat strategis. Hal itu mengingat saat ini akan ada proyek pembangunan tol Denpasar - Gilimanuk, yang bisa memangkas waktu tempuh dari Denpasar ke Jembrana, menjadi sekitar satu jam.
Dengan begitu akan emudahkan pengangkutan logistik keperluan balap, maupun memudahkan pergerakan turis yang ingin menyaksikan kejuaraan balap.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia bidang Hubungan Antar Lembaga ini menerangkan, setiap pagelaran F1 di Singapura, Singapore Tourism Board (STB) selalu menargetkan sedikitnya lima ribu penonton dari Indonesia.
Sementara Corporation Communication Officer Sirkuit Sepang, Malaysia mencatat, dari kisaran 130 ribu penonton F1 di Malaysia, 6 ribu diantaranya berasal dari Indonesia.
"Menteri Senior Perdagangan dan Perindustrian Singapura mengumumkan, di tahun pertamanya menggelar Formula 1 pada tahun 2018, Singapura diperkirakan mencatat keuntungan mencapai 168 juta dollar Singapura atau sekitar 1,3 triliun rupiah," ujarnya.
"Hingga kini, rata-rata pendapatan Singapura dari F1, per tahunnya mencapai 140 hingga 150 juta dollar Singapura atau sekitar Rp 1,5 triliun lebih," tutup Bamsoet.
Bekerjasama dengan investor dari dalam dan luar negeri, pembangunan sirkuit akan memanfaatkan lahan seluas 150-200 hektar milik pemerintah provinsi Bali yang dikelola Perusahaan Daerah Perkebunan Sangiang.
"Selain mengembangan sport automotif tourism di Jembrana serta Bali Barat pada umumnya, pembangunan Sirkuit F1 juga untuk mewujudkan keinginan almarhum Taufiq Kiemas, yang sempat mendukung agar Bali bisa memiliki sirkuit F1," ujar Bamsoet dilansir dari laman resmi Instagram pribadinya, Minggu (16/5/2021).
"Untuk mencegah devisa kita lari ke Malaysia dan Singapura. Keinginan almarhum Taufiq Kiemas tersebut sama halnya dengan keinginan kita semua," ujarnya lagi.
Lebih lanjut, Bambang Soesatyo juga menjelaskan, pembangunan Sirkuit F1 di Jembrana sangat strategis. Hal itu mengingat saat ini akan ada proyek pembangunan tol Denpasar - Gilimanuk, yang bisa memangkas waktu tempuh dari Denpasar ke Jembrana, menjadi sekitar satu jam.
Dengan begitu akan emudahkan pengangkutan logistik keperluan balap, maupun memudahkan pergerakan turis yang ingin menyaksikan kejuaraan balap.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia bidang Hubungan Antar Lembaga ini menerangkan, setiap pagelaran F1 di Singapura, Singapore Tourism Board (STB) selalu menargetkan sedikitnya lima ribu penonton dari Indonesia.
Sementara Corporation Communication Officer Sirkuit Sepang, Malaysia mencatat, dari kisaran 130 ribu penonton F1 di Malaysia, 6 ribu diantaranya berasal dari Indonesia.
"Menteri Senior Perdagangan dan Perindustrian Singapura mengumumkan, di tahun pertamanya menggelar Formula 1 pada tahun 2018, Singapura diperkirakan mencatat keuntungan mencapai 168 juta dollar Singapura atau sekitar 1,3 triliun rupiah," ujarnya.
"Hingga kini, rata-rata pendapatan Singapura dari F1, per tahunnya mencapai 140 hingga 150 juta dollar Singapura atau sekitar Rp 1,5 triliun lebih," tutup Bamsoet.
(mirz)