Jejak Emas Markis Kido di Panggung Bulu Tangkis Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Legenda bulu tangkis Indonesia, Markis Kido , hari ini meninggal dunia. Semasa hidupnya, Kido telah banyak mempersembahkan prestasi untuk Merah Putih.
Kido mengawali kariernya di nomor ganda dengan menjadi pasangan Hendra Aprida Gunawan. Pada tahun 2000, Kido/Gunawan berhasil meraih perunggu saat turun di Kejuaraan Dunia Junior di Guangzhou, China.
Kido juga sempat berpasangan dengan Rian Sukmawan di Kejuaraan Asia Junior di Kuala Lumpur, Malaysia. Di ajang tersebut, Kido/Sukmawan berhasil merebut medali perunggu.
Tampil di Kejuaraan Asia Junior 2000, Kido turun di dua nomor. Berpasangan dengan Liliyana Natsir di nomor ganda campuran, Kido/Liliyana berhasil memenangkan medali emas setelah mengalahkan China, Cao Chen/Rong Lu.
Pada 2003, Kido dipasangkan dengan Hendra Setiawan— pasangan yang kelak menorehkan prestasi tertinggi di pesta olahraga Olimpiade . Di awal masa berpasangan itu, mereka memenangkan medali perak di Kejuaraan Asia 2003 yang digelar di Tennis Indoor Gelora Bung Karno.
Kido/Hendra mulai menjadi pasangan andalan Indonesia setelah berhasil merebut medali emas di Kejuaraan Asia tahun 2005. Setahun setelah itu, Kido/Hendra semakin menegaskan dominasinya di nomor ganda putra setelah merebut medali emas di Piala Dunia Bulu Tangkis 2006 yang berlangsung di Yiyang, China.
Puncaknya, di Olimpiade Beijing 2008, Kido/Hendra berhasil mengharumkan Merah Putih dengan medali emas yang berhasil mereka rebut usai mengalahkan Cai Yun/Fu Haifeng. Gelar ini sekaligus melengkapi jejak prestasi Kido semasa menjadi pebulu tangkis.
Total sudah 10 gelar superseries berhasil diraih Markis Kido semasa hidupnya. Prestasi luar biasa lain yakni memenangkan tujuh medali emas di ajang SEA Games serta satu medali emas di Asian Games 2010.
Sebelumnya diberitakan, Markis Kido meninggal dunia diduga akibat serangan jantung ketika bermain bulu tangkis di GOR Petrolin, Tangerang. Dia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Omni Alam Sutra namun nyawanya tidak tertolong.
Kido mengawali kariernya di nomor ganda dengan menjadi pasangan Hendra Aprida Gunawan. Pada tahun 2000, Kido/Gunawan berhasil meraih perunggu saat turun di Kejuaraan Dunia Junior di Guangzhou, China.
Kido juga sempat berpasangan dengan Rian Sukmawan di Kejuaraan Asia Junior di Kuala Lumpur, Malaysia. Di ajang tersebut, Kido/Sukmawan berhasil merebut medali perunggu.
Tampil di Kejuaraan Asia Junior 2000, Kido turun di dua nomor. Berpasangan dengan Liliyana Natsir di nomor ganda campuran, Kido/Liliyana berhasil memenangkan medali emas setelah mengalahkan China, Cao Chen/Rong Lu.
Pada 2003, Kido dipasangkan dengan Hendra Setiawan— pasangan yang kelak menorehkan prestasi tertinggi di pesta olahraga Olimpiade . Di awal masa berpasangan itu, mereka memenangkan medali perak di Kejuaraan Asia 2003 yang digelar di Tennis Indoor Gelora Bung Karno.
Kido/Hendra mulai menjadi pasangan andalan Indonesia setelah berhasil merebut medali emas di Kejuaraan Asia tahun 2005. Setahun setelah itu, Kido/Hendra semakin menegaskan dominasinya di nomor ganda putra setelah merebut medali emas di Piala Dunia Bulu Tangkis 2006 yang berlangsung di Yiyang, China.
Puncaknya, di Olimpiade Beijing 2008, Kido/Hendra berhasil mengharumkan Merah Putih dengan medali emas yang berhasil mereka rebut usai mengalahkan Cai Yun/Fu Haifeng. Gelar ini sekaligus melengkapi jejak prestasi Kido semasa menjadi pebulu tangkis.
Total sudah 10 gelar superseries berhasil diraih Markis Kido semasa hidupnya. Prestasi luar biasa lain yakni memenangkan tujuh medali emas di ajang SEA Games serta satu medali emas di Asian Games 2010.
Sebelumnya diberitakan, Markis Kido meninggal dunia diduga akibat serangan jantung ketika bermain bulu tangkis di GOR Petrolin, Tangerang. Dia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Omni Alam Sutra namun nyawanya tidak tertolong.
(mirz)