Akhir Tragis Karier Mo Farah sang Juara Olimpiade 4 Kali

Akhir tragis Mo Farah juara Olimpiade 4 kali asal Inggris yang gagal lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 . Atlet lari legendaris Inggris itu gagal menembus limit waktu kualifikasi 10.000 meter di Manchester.

Kegagalan itu membuat karier Olimpiade Mo Farah berakhir tragis. Juara Olimpiade empat kali itu memiliki satu kesempatan terakhir sebelum batas waktu tengah malam hari Minggu untuk mengamankan tempatnya di Tim Olimpiade Inggris Raya menuju Olimpiade Tokyo, Jepang bulan depan.



Namun, pelari jarak jauh berusia 38 tahun itu gagal mencapai batas kualifikasi 10.000 meter dengan limit 27 menit 28 detik dalam upaya terakhirnya di Manchester Regional Arena. Sayang, Mo Farah hanya mampu mencatat waktu 27 menit 47 detik pada Jumat malam yang dingin di uji coba Atletik Inggris..

Dan terlepas dari apa yang telah dia lakukan sebelumnya di level tertinggi, Mo Farah tidak akan mendapatkan bantuan khusus atau suara simpati dari pemilih. Ditanya apakah ini adalah penampilan trek terakhirnya, Farah berkata: ’’Ini adalah trek yang sulit. Saya selalu mengatakan jika saya tidak dapat bersaing dengan yang terbaik, saya tidak akan hanya pergi ke final. Malam ini menunjukkan itu tidak cukup baik.’’

’’Anda pergi ke sana dan memberikan semuanya dan hanya itu yang Anda miliki. Ini (stadion) cukup berangin. Saya mencoba mendorong dan mendorong dan saya kehabisan paru-paru. Hanya itu yang dapat Anda lakukan sebagai manusia, berikan semuanya. Saya memiliki karier yang luar biasa. Saya sangat senang. Hanya itu yang saya miliki hari ini.”



Namanya ada di daftar masuk 5.000m untuk hari Sabtu tetapi sangat tidak mungkin dia akan mencalonkan diri lagi pada kesempatan seperti itu. Sangat menyedihkan bahwa karier yang membuatnya unggul di Olimpiade London 2012 dan Rio 2016 - dengan nomor dobel 5.000m-10.000m - harus berakhir dengan cara yang tragis di depan beberapa ratus penggemar.

Farah membatalkan rencana untuk menjalankan Olimpiade Marathon demi kembali ke trek, tetapi kegagalannya untuk lolos menunjukkan bahwa dia sudah mendekati akhir kariernya.