Kisah Pilu Allyson Felix: Divonis Mati, Incar Medali Olimpiade Ke-10

Jum'at, 23 Juli 2021 - 09:21 WIB
loading...
Kisah Pilu Allyson Felix: Divonis Mati, Incar Medali Olimpiade Ke-10
Kisah Pilu Allyson Felix: Divonis Mati, Incar Medali Olimpiade Ke-10/The Sun
A A A
Allyson Felix: Divonis mati saat mengalami trauma kehamilan, kini mengincar medali Olimpiade ke-10 selama kariernya di lintasan atletik . Allyson yang berusia 35 tahun berjuang di antara hidup dan mati saat hamil sebelum berjuang kembali ke kebugaran penuh untuk bersaing di Olimpiade Tokyo 2020 .

Bagi atlet cantik Allyson Felix, tampil di Olimpiade lain mungkin tampak mustahil di akhir 2018. Ceritanya, pada usia kehamilan 32 minggu, sprinter Amerika Serikat, sekarang berusia 35 tahun, melakukan pemeriksaan rutin ketika dia didiagnosis dengan preeklamsia berat

Dia sempat divonis mati setelah diberitahu bahwa jika dia tidak menjalani operasi caesar darurat, ada kemungkinan peraih medali Olimpiade sembilan kali dan anaknya yang belum lahir bisa mati. Allyson Felix dilarikan ke bangsal persalinan pada hari berikutnya, di mana putrinya Camryn dilahirkan dengan berat 1,6 kg dan berukuran 40,64 cm dari kepala hingga ujung kaki.



Bayi prematur itu menghabiskan satu bulan berjuang untuk hidupnya di unit perawatan intensif neonatal, sementara ibunya berdoa. Hebatnya, setelah cobaan horor itu, Felix sekarang mengincar medali Olimpiade ke-10. Jika dia mendapatkannya, dia akan menyamai rekor medali sepanjang masa Carl Lewis untuk atlet lintasan dan lapangan AS. ’’Ini bukan hanya tentang saya berlari cepat,’’ katanya baru-baru ini kepada New York Times.

’’Ini tentang melakukan hal-hal yang sangat spesifik - mengadvokasi wanita - atau melihat bagaimana karier ini masuk akal di luar 'Saya membutuhkan lebih banyak medali.' Karena saya tidak.’’

Felix mengerti bahwa memiliki bayi pada usia 32 berpotensi menjadi risiko dalam kariernya. Tapi dia tidak putus asa untuk menjadi seorang ibu, setelah menghabiskan seumur hidup menempatkan warisan olahraga profesional di tempatnya. ’’Saya selalu ingin menjadi seorang ibu, dan menghabiskan hidup saya menempatkan karier saya di atas keputusan pribadi itu,” kata Felix.

’’Saya takut bagaimana saya akan mengecewakan mereka yang mengharapkan saya untuk menjaga karir saya sebagai prioritas utama. Tapi saya tahu apa yang saya inginkan dan sudah waktunya untuk mengutamakan 'saya'.’’

Dia merahasiakan kehamilannya pada awalnya, bersaing dalam pertemuan ketika dia berusia empat bulan. Namun, ketika dokter menemukan dia memiliki tekanan darah tinggi dan detak jantung janin putrinya lambat, Felix didiagnosis menderita preeklamsia.

Tidak ada pilihan lain selain melakukan operasi caesar untuk menyelamatkan nyawa Allyson dan anaknya yang belum lahir. Dokter harus memotong perut dan rahimnya untuk memisahkan otot perutnya, sebelum menarik bayinya keluar. Beruntung bagi keduanya, operasi berhasil dan Camryn lahir.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1308 seconds (0.1#10.140)