Menolak Divaksin, Fabian Delph Singgung Teori Konspirasi
loading...
A
A
A
LONDON - Gelandang Everton, Fabian Delph, mengungkapkan bahwa vaksin Covid-19 adalah teori konspirasi dan tidak dibutuhkan. Mengingat aturan yang telah dibuat Liga Primer Inggris mewajibkan semua pemain untuk divaksin sebelum musim 2021/2022 berjalan.
Delph mengkalaim bahwa kegiatan vaksinasi merupakan sebuah teori konspirasi belaka. Keluhannya itu diunggah melalui akun instagram pribadinya.
"Sekarang ini untuk percaya bahwa sistem imun mampu melakukan pekerjaan yang memang dirancang adalah 'teori konspirasi'," tulis Delph, dilansir dari Goal, Kamis (29/7/2021).
Komentar pemain asal Inggris tersebut muncul meskisebuah studi dari Yale Medicine menunjukkan vaksin efektif hingga95 persen dalam mencegah Covid-19 pada mereka yang belum terinfeksi. Vaksinasi juga dapat meminimalisasi kondisi serius pada mereka yang positif.
Seperti diketahui, Liga Primer Inggris telah membuat aturan yaitu mewajibkan vaksinasi untuk para pemain dan personel yang akan bertanding di kompetisi Liga Primer 2021/2022 .Pembuat keputusan juga mempertimbangkan persyaratan bagi semua suporter untuk membutuhkan dosiskedua ketika musim dimulai pada 14 Agustus mendatang.
Aturan tersebut dibuat bukan tanpa alasan. Pasalnya menurut data resmi, sudah ada lebih dari 32.000 kasus Covid-19 di Inggris hingga Rabu (28/7/2021) kemarin.Untuk warga Inggris sendiri, sekitar 70 persen telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin dan 56 persen sudah divaksinasi penuh.
Virus corona memang telah menyebabkan kekacauan di kalangan tim papan atas Inggris. Contohnya, saat Arsenal membatalkan tur pramusim mereka ke Amerika Serikat karena ada beberapa kasus positif dalam anggotamereka, dan Delph mengungkapkan rasa skeptisnya di media sosial.
Delph mengkalaim bahwa kegiatan vaksinasi merupakan sebuah teori konspirasi belaka. Keluhannya itu diunggah melalui akun instagram pribadinya.
"Sekarang ini untuk percaya bahwa sistem imun mampu melakukan pekerjaan yang memang dirancang adalah 'teori konspirasi'," tulis Delph, dilansir dari Goal, Kamis (29/7/2021).
Komentar pemain asal Inggris tersebut muncul meskisebuah studi dari Yale Medicine menunjukkan vaksin efektif hingga95 persen dalam mencegah Covid-19 pada mereka yang belum terinfeksi. Vaksinasi juga dapat meminimalisasi kondisi serius pada mereka yang positif.
Seperti diketahui, Liga Primer Inggris telah membuat aturan yaitu mewajibkan vaksinasi untuk para pemain dan personel yang akan bertanding di kompetisi Liga Primer 2021/2022 .Pembuat keputusan juga mempertimbangkan persyaratan bagi semua suporter untuk membutuhkan dosiskedua ketika musim dimulai pada 14 Agustus mendatang.
Aturan tersebut dibuat bukan tanpa alasan. Pasalnya menurut data resmi, sudah ada lebih dari 32.000 kasus Covid-19 di Inggris hingga Rabu (28/7/2021) kemarin.Untuk warga Inggris sendiri, sekitar 70 persen telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin dan 56 persen sudah divaksinasi penuh.
Virus corona memang telah menyebabkan kekacauan di kalangan tim papan atas Inggris. Contohnya, saat Arsenal membatalkan tur pramusim mereka ke Amerika Serikat karena ada beberapa kasus positif dalam anggotamereka, dan Delph mengungkapkan rasa skeptisnya di media sosial.
(sto)