Korea Open 2021 Batal, PBSI Kecewa Tapi Diuntungkan

Kamis, 12 Agustus 2021 - 06:02 WIB
loading...
Korea Open 2021 Batal, PBSI Kecewa Tapi Diuntungkan
PBSI kecewa atas pembatalan sejumlah turnamen BWF, terutama Korea Open 2021/Foto/Twitter
A A A
JAKARTA - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia ( PBSI ) Rionny Mainaky kecewa atas pembatalan sejumlah turnamen BWF, terutama Korea Open 2021 . Sebab, Korea Open menjadi tolak ukur untuk memilih pemain yang akan bertanding di Piala Sudirman dan Piala Thomas & Uber.

Namun, lewat rilis resmi PBSI pada Rabu (11/8/2021), Rionny mengatakan pembatalan turnamen itu akan membuat persiapan menuju Piala Sudirman dan Piala Thomas & Uber menjadi lebih panjang dan itu adalah sebuah keuntungan.



Dia juga mengatakan sedang menyiapkan atlet-atlet yang akan berlaga di turnamen terdekat, yakni Taiwan Open 2021.

"Kini kami fokus ke Piala Sudirman dan Thomas & Uber, itu menguntungkan karena waktu persiapan jadi lebih panjang," kata Rionny.



"Kami juga sedang menyiapkan atlet-atlet yang akan berangkat ke Taipei (Taiwan), sementara Taipei Open masih on schedule," tambah saudara kandung Rexy Mainaky itu.

Rionny juga menjelaskan cara alternatif yang dipilih PBSI untuk menilai siapa yang pantas untuk berlaga di Piala Sudirman dan Piala Thomas & Uber. Dia mengatakan bahwa pemilihan tim Merah-Putih di dua kejuaraan beregu itu akan ditentukan dari performa beberapa turnamen yang sudah lewat dan kondisi terakhir saat pemusatan latihan nanti.

"Sebenarnya ada beberapa pemain yang tadinya kami mau nilai di turnamen ini untuk pertimbangan masuk tim di Sudirman atau Thomas & Uber. Kami memang sudah punya gambaran mereka semua. Jadi nanti penilaiannya berdasarkan performa terakhir dan kondisi latihan saja," jelas pria kelahiran Ternate itu.

Dalam rilis resmi itu, Rionny juga menuturkan rencana alternatif program regenerasi atlet menyusul dibatalkannya Kejuaraan Dunia Junior 2021 yang rencananya berlangsung di China. Minimnya turnamen junior sejak tahun lalu diakuinya cukup menghambat program regenerasi atlet-atlet bulutangkis.

"Memang situasi ini cukup sulit. Tapi saya sudah memikirkan bahwa kami tidak boleh mengharap turnamen junior saja. Mereka ini akan kami dorong untuk ikut di kelas senior. Level International Challenge misalnya. Karena kalau menunggu turnamen junior mau sampai kapan. Kasihan mereka dan regenerasi bisa terhambat," pungkas Rionny.
(sha)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1086 seconds (0.1#10.140)