Ducati Keukeuh dengan Gagasan Satu Motor untuk Pembalap MotoGP
loading...
A
A
A
BOLOGNA - Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti bersikeras tetap mendesak Asosiasi Produsen (MSMA) untuk mengikuti gagasannya menggunakan satu motor selama menjalani pagelaran MotoGP. Menurutnya, persoalan ini terlalu dibesar-besarkan mengingat tim produsen di kelas Moto3, Moto2, hingga Superbike tampaknya merasa nyaman dengan hal tersebut.
Dalam beberapa hari terakhir, semua pabrikan MotoGP, dengan pengecualian Aprilia, telah menolak proposal Ducati untuk menggunakan satu motor per pengendara. Ini merupakan bagian dari langkah penghematan biaya untuk mengurangi dampak finansial pandemi virus corona yang mengakibatkan penjadwalan balapan MotoGP menjadi berantakan.
Pasalnya, Dorna Sports selaku operator di kejuaraan grand prix belum memutuskan kapan balapan akan dilanjutkan. Hal inilah yang memantik emosi Manajer tim Yamaha, Maio Meregalli.
Meregalli dengan tegas menolak gagasan yang diutarakan kompetitornya tersebut. "Secara pribadi, saya menentangnya, karena motor sudah siap. Memang benar Anda bisa menghemat uang dengan suku cadang, tetapi sejauh menyangkut investasi, saya melihatnya lebih sebagai masalah daripada keuntungan," kata Meregalli.
Tetapi kubu tim Ducati bersikeras tetap mendesak MSMA untuk menyetujui gagasan tersebut. “Kami terus berpikir bahwa sumber daya akan lebih sedikit di tahun-tahun mendatang, sehingga alasan semacam ini harus dilakukan. Memang benar bahwa dengan satu motor Anda tidak dapat menandai proyek pengembangan motor, tetapi itu bukan masalah yang tidak dapat diatasi," cetus Ciabatti dikutip dari Corsedimoto, Selasa (21/4/2020).
"Atau takut tidak membalap, tidak punya waktu untuk memperbaiki motor jika terjadi kecelakaan di sesi latihan atau kualifikasi. Sepertinya tidak pernah terjadi mengingat bahwa Moto3, Moto2 dan Superbike hanya memiliki satu motor di garasi. Karena itu, tidak ada mayoritas, tetapi kami akan kembali untuk membicarakannya," tegas Ciabatti.
Lihat Juga: Cosplay Robot Terminator, Jorge Martin Rayakan Gelar Juara MotoGP 2024 di Sirkuit Catalunya
Dalam beberapa hari terakhir, semua pabrikan MotoGP, dengan pengecualian Aprilia, telah menolak proposal Ducati untuk menggunakan satu motor per pengendara. Ini merupakan bagian dari langkah penghematan biaya untuk mengurangi dampak finansial pandemi virus corona yang mengakibatkan penjadwalan balapan MotoGP menjadi berantakan.
Pasalnya, Dorna Sports selaku operator di kejuaraan grand prix belum memutuskan kapan balapan akan dilanjutkan. Hal inilah yang memantik emosi Manajer tim Yamaha, Maio Meregalli.
Meregalli dengan tegas menolak gagasan yang diutarakan kompetitornya tersebut. "Secara pribadi, saya menentangnya, karena motor sudah siap. Memang benar Anda bisa menghemat uang dengan suku cadang, tetapi sejauh menyangkut investasi, saya melihatnya lebih sebagai masalah daripada keuntungan," kata Meregalli.
Tetapi kubu tim Ducati bersikeras tetap mendesak MSMA untuk menyetujui gagasan tersebut. “Kami terus berpikir bahwa sumber daya akan lebih sedikit di tahun-tahun mendatang, sehingga alasan semacam ini harus dilakukan. Memang benar bahwa dengan satu motor Anda tidak dapat menandai proyek pengembangan motor, tetapi itu bukan masalah yang tidak dapat diatasi," cetus Ciabatti dikutip dari Corsedimoto, Selasa (21/4/2020).
"Atau takut tidak membalap, tidak punya waktu untuk memperbaiki motor jika terjadi kecelakaan di sesi latihan atau kualifikasi. Sepertinya tidak pernah terjadi mengingat bahwa Moto3, Moto2 dan Superbike hanya memiliki satu motor di garasi. Karena itu, tidak ada mayoritas, tetapi kami akan kembali untuk membicarakannya," tegas Ciabatti.
Lihat Juga: Cosplay Robot Terminator, Jorge Martin Rayakan Gelar Juara MotoGP 2024 di Sirkuit Catalunya
(bbk)