6 Pesepak Bola Indonesia yang Alih Profesi saat Pandemi Covid-19, Nomor 5 Jadi Satpam

Rabu, 18 Agustus 2021 - 16:50 WIB
loading...
6 Pesepak Bola Indonesia yang Alih Profesi saat Pandemi Covid-19, Nomor 5 Jadi Satpam
Pandemi Covid-19 membuat kompetisi sepak bola tanah air harus terhenti. Hal demikian berimbas pada para pemainnya yang tidak lagi memiliki kegiatan dan pendapatan / Foto: Instagram Andritany
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat kompetisi sepak bola tanah air harus terhenti. Hal demikian berimbas pada para pemainnya yang tidak lagi memiliki kegiatan dan pendapatan. Mereka kemudian harus beralih profesi demi tetap mendapat penghasilan, dari mulai berjualan kopi hingga menjadi satpam.

Berikut daftar pemain sepak bola yang beralih profesi:

1. Andri Mulyadi
Sejak pandemi Covid-19 melanda, punggawa Borneo FC, Andri Mulyadi harus membawa keluarganya pulang kampung ke Aceh. Rasa panik jelas ia rasakan saat pandemi pertama kali muncul di tanah air. Para pesepakbola, termasuk Andri, harus memutar otak demi menemukan keran penghasilan akibat terhentinya segala kegiatan dan kompetisi sepak bola nasional.
Dilansir dari berbagai sumber, Andri kini ikut mempromosikan dan ikut berjualan kopi milik mertuanya secara daring. Sebenarnya, Andri sudah memiliki bisnis di bidang penyewaan alat pesta. Namun, ikut terdampak karena pandemi ini.

2. Andritany Ardhiyasa
Merebaknya kedai kopi di sekitaran ibukota ikut menarik perhatian penjaga gawang Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa. Ia mulai tertarik menjadi pebisnis dengan mengikuti kakaknya yang berkecimpung di dunia usaha kedai kopi. Adanya pandemi ini, membuat dirinya tidak bisa banyak melakukan aktivitas dan dirumahkan. Lantas, ia berpikir hal apa yang bisa dilakukan agar tetap menghasilkan pendapatan. Akhirnya, ia menjatuhkan pilihan menjadi pengusaha kedai kopi.
Selain itu, ia juga merilis sebuah buku yang berjudul ‘Gagal Bukan Berarti Pecundang’. Menurut informasi yang dilansir dari akun Instagram pribadinya, buku ini mulai diterbitkan pada Mei 2021 dan berisi puluhan artikel pribadinya, yang dimuat di blog miliknya.

3. Bagus Nirwanto
Kapten tim PSS Sleman, Bagus Nirwanto juga merasakan paceklik akibat pandemi Covid-19. Ia hanya mendapat separuh gaji, belum lagi kompetisi sepak bola yang harus dihentikan dan belum jelas kapan akan kembali digelar. Demi membantu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Bagus memilih untuk berjualan gula dan beras curah bersama sang istri.

4. Komarodin
Kompetesi sepak bola yang masih belum ada, membuat Komarodin banting setir menjadi pelatih sepak bola. Pemain PSIS Semarang ini ingin tetap produktif, meskipun sedang tidak bertanding. Ia diketahui menjadi pelatih di sebuah SSB atau Sekolah Sepak Bola di Kendal. Ia melatih anak-anak dengan usia 15 tahun.

5. Yoga Eka Fermansyah Hera
Pesepakbola tanah air, Yoga Eka Fermansyah Hera beralih profesi menjadi seorang petugas keamanan atau satpam di sebuah bank di Malang, Jawa Timur. Ia merasa harus tetap berpenghasilan, meskipun tidak ada liga atau kompetisi yang dijalankan selama pandemi ini. Dikutip dari berbagai sumber, Yoga memilih bekerja di hari libur, yakni Sabtu dan Minggu. Sementara itu, Senin hingga Jumat ia gunakan untuk bermain sepak bola bersama sebuah tim amatir.

6. Yusuf Meilana
Pemain Persik Kediri, Yusuf Meilana memilih untuk menjadi pembudidaya ikan lele di tengah suasana yang serba tak menentu ini. Yusuf sebenarnya sudah memiliki usaha ini pada 2018, namun karena pandemi Covid-19 ini ia semakin fokus menjalankan bisnisnya itu. Usaha budidaya lelenya menjadi sumber utama pendapatan Yusuf, dikala kompetisi belum berjalan normal.

Baca pembahasan seputar Sisi Lain Liga 1 Indonesia selengkapnya di Sportstars.id melalui link berikut https://www.sportstars.id/tag/sisi-lain-liga-1-indonesia
(yov)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1251 seconds (0.1#10.140)