Tertekan Harus Sapu Bersih Grand Slam, Djokovic Lega Kalah di Final AS Terbuka

Senin, 13 September 2021 - 18:05 WIB
loading...
Tertekan Harus Sapu Bersih Grand Slam, Djokovic Lega Kalah di Final AS Terbuka
Tekanan besar dirasakan Novak Djokovic dalam persiapannya menyapu bersih Grand Slam 2021. Pasalnya, dia harus memenangi Amerika Serikat (AS) Terbuka. Foto: reuters
A A A
NEW YORK - Tekanan besar dirasakan Novak Djokovic dalam persiapannya menyapu bersih Grand Slam 2021. Pasalnya, dia harus memenangi Amerika Serikat (AS) Terbuka. Namun, pada akhirnya petenis asal Serbia itu malah tersungkur.



Uniknya, setelah kalah dari Daniil Medvedev dengan skor 6-4, 6-4 dan 6-4 saat final di Arthur Ashe Stadium, Minggu (12/9/2021) dini hari WIB, Djokovic malah merasa lega.

Padahal publik ingin melihat Djokovic meraih gelar Grand Slam keempatnya tahun ini. Sebelumnya dia juara di Australia Terbuka, Prancis Terbuka dan Wimbledon. Dia ingin menyamakan rekor yang dicapai Rod Laver yang menang di empat turnamen utama tenis tersebut pada 1962 dan 1969.

Karena itu, setelah gagal di Olimpiade Tokyo 2020 Djokovic melakukan persiapan lebih untuk mewujudkan ambisinya. Dia mengakui merasakan tekanan yang cukup besar jelang dimulainya AS Terbuka 2021.

Petenis nomor satu dunia itu bisa mengatasi semua tekanan yang ada dan sampai di partai final dengan tekanan yang lebih besar lagi. Hanya saja, dia pun kalah ditangah Medvedev karena tidak bisa menampilkan permainan terbaiknya dan sering melakukan kesalahan sendiri.

Djokovic merasa sangat frustrasi, dia menghancurkan raketnya sendiri di partai final dan sempat mendapat teguran dari wasit. Pria berusia 35 tahun itu tak bisa menahan tangisnya usai pertandingan selesai. Tapi, dia mengaku lega karena semua tekanan kini sudah berakhir.

"Saya senang itu (AS Terbuka) berakhir karena (tekanan) persiapan untuk turnamen ini dan segala sesuatu yang harus saya hadapi secara mental, emosional sepanjang turnamen dalam beberapa minggu terakhir. Banyak hal yang harus ditangani,” kata Djokovic dilansir dari ABC News.

Meski lega, Djokovic tetap merasa sedih mengingat semua perjuangan yang telah dilaluinya. Namun, petenis berusia 34 tahun itu mengungkapkan bahwa atmosfer dukungan dari para penonton yang hadir telah membuatnya merasa sangat spesial.

"Tentu saja, sebagian dari diri saya sangat sedih. Ini sulit untuk ditelan, kekalahan ini, maksud saya, mengingat semua yang dipertaruhkan. “Tetapi di sisi lain, saya merasakan sesuatu yang tidak pernah saya rasakan dalam hidup saya di sini di New York,” ujarnya.



"Penonton membuat saya sangat istimewa. Mereka mengejutkan saya. Saya tidak mengharapkan apa pun, tetapi jumlah dukungan dan energi dan cinta yang saya dapatkan dari mereka (sangat banyak). Penonton (di Arthur Ashe Stadium) adalah sesuatu yang akan saya ingat selamanya,” tutupnya.
(mirz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3215 seconds (0.1#10.140)