Liverpool vs Atletico Disebut Sumber Penyebaran Corona, Pemerintah Inggris Membela

Pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2019/2020 antara Liverpool melawan Atletico Madrid di Anfield bulan lalu disebut-sebut sebagai 'bom' penyebaran virus corona, tak hanya di Liverpool, juga di Madrid, Spanyol.

"Spekulasi mengenai kemungkinan kaitan antara kasus coronavirus di Liverpool dan pertandingan Liga Champions antara The Reds melawan Atletico adalah hipotesis menarik, untuk kasus coronavirus di Merseyside," kata penasihat ilmiah pemerintah Inggris Angela McLean mengatakan di briefing berita harian virus corona pemerintah Inggris, Senin(20/4/2020) seperti dilansir The Sun.

Beberapa kematian akibat Covid-19 di Liverpool telah dikaitkan dengan pertandingan yang digelar 11 Maret 2020 lalu di Anfield, yang dihadiri oleh lebih dari 52.000 orang termasuk 3.000 dari Madrid, di mana saat itu sebagian lockdown (penguncian) sudah dilakukan.

"Akan sangat menarik melihat di masa depan, ketika semua ilmu pengetahuan sudah melakukan, hubungan apa yang ada antara virus yang telah beredar di Liverpool dan virus yang beredar di Spanyol," imbuh McLean.

Walikota Madrid Jose Luis Martinez-Almeida juga mengatakan di radio Spanyol pada akhir pekan: "Tidak masuk akal bahwa 3.000 penggemar Atletico dapat melakukan perjalanan ke Anfield pada waktu itu."

Sejatinya di inggris ada dua perisiwa olahraga yang disebut-sebut menjadi penyebaran potensial terbesar virus corona di Inggris. Selain laga Liverpool vs Atletico Madrid pada 11 Maret, juga festival pacuan kuda Cheltenham digelar pada 10-13 Maret.

Setelah itu, pandemi virus corona meledak di Inggris dan pemerintah setempat menerapkan karantina wilayah ketat mulai 23 Maret hingga saat ini.

Namun, Pemerintah Inggris membela event tersebut karena sudah mendapat izin, dan digelar sebelum karantina wilayah diterapkan. Pemerintah Inggris mengikuti saran ilmiah dengan mengizinkan acara olahraga besar seperti Liverpool vs Atletico Madrid dan festival balap kuda Cheltenham.

"Dalam setiap tahapan krisis ini kami dipandu tinjauan ilmiah dan mengambil keputusan yang tepat pada waktu yang tepat," kata menteri keuangan Rishi Sunak dilansir Reuters, Selasa (21/4/2020).

"Terkadang menerapkan langkah tertentu diambil dalam waktu yang salah, mempertimbangkan keberlanjutan, dan sebagainya. Pada semua kebijakan ini kita telah dibimbing oleh tinjauan sains untuk membuat keputusan yang tepat pada waktu yang tepat, dan saya meyakininya.”