PON Papua 2020: Gadis Pembawa Papan di Ring Tinju Bakal Kenakan Pakaian Tradisional
loading...
Hal unik akan ditemukan dalam Cabang Olahraga (Cabor) Tinju pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020. Pasalnya, round girls atau gadis pembawa papan ronde di atas ring akan mengenakan pakaian tradisional / Foto: Humas PON
A
A
A
JAYAPURA - Hal unik akan ditemukan dalam Cabang Olahraga (Cabor) Tinju pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020. Pasalnya, round girls atau gadis pembawa papan ronde di atas ring akan mengenakan pakaian tradisional.
Ya, pecinta tinju dunia umumnya sering dimanjakan dengan penampilan gadis berpakaian seksi berlenggak-lenggok di antara ronde. Kini hal berbeda dalam cabor tinju di PON XX Papua 2020.
Hal ini disarankan langsung oleh Pengurus Besar Persatuan Tinju Amatir Seluruh Indonesia (Pertina). Mereka akan menyiapkan lima orang round girls putri asli Papua yang memakai pakaian tradisional saat membawa papan ronde di cabor ini.
BACA JUGA: Satu Atlet Muaythai Sulsel Tembus Babak Final PON Papua
Kelima putri itu adalah Norce Bonay, Trifena Apaseray, Adonia Inggirik, Marike Tukayo, dan Aprilia Awinero. Terkhusus Aprilia, dia adalah mantan atlet tinju yang baru lulus SMA Negeri Khusus Olahraga (SMANKOR), Buper, Waena.
Menurut laporan laman resmi PON XX Papua 2021, Selasa (28/9/2021), kelima putri ini akan mengenakan pakaian berupa topi burung cenderawasih, rumbai, wajah tangan dan kaki dicat putih dan hiasan tradisional lainnya. Penampilan berbeda dari biasanya ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik cabor tinju di PON XX Papua ini.
Di samping itu, ciri khas kedaerahan Papua tetap melekat dan lestari dalam olahraga. Koordinator Pertandingan, Perwasitan dan Penanggungjawab Disiplin Cabor Tinju PON XX Papua 2021, Alfred Kayoi mengaku sudah melatih para round girls itu. Ia pun menyiapkan sebaik mungkin detail di dalamnya.
BACA JUGA: Atlet Takraw Asal Luwu Utara Sumbang Medali Pertama Sulsel di PON Papua
"Kami sudah ajar dan tatar round girls, untuk menjalankan tugasnya dengan baik dan sempurna. Itu akan kita lakukan, karena menariknya sebuah pertandingan tinju ada di round girls," ungkap Alfred.
Cabor tinju sendiri masih belum dipertandingkan dalam PON XX Papua 2020. Sementara ajang olahraga terbesar di Indonesia ini akan resmi dibuka pada 2 Oktober 2021 mendatang.
Ya, pecinta tinju dunia umumnya sering dimanjakan dengan penampilan gadis berpakaian seksi berlenggak-lenggok di antara ronde. Kini hal berbeda dalam cabor tinju di PON XX Papua 2020.
Hal ini disarankan langsung oleh Pengurus Besar Persatuan Tinju Amatir Seluruh Indonesia (Pertina). Mereka akan menyiapkan lima orang round girls putri asli Papua yang memakai pakaian tradisional saat membawa papan ronde di cabor ini.
BACA JUGA: Satu Atlet Muaythai Sulsel Tembus Babak Final PON Papua
Kelima putri itu adalah Norce Bonay, Trifena Apaseray, Adonia Inggirik, Marike Tukayo, dan Aprilia Awinero. Terkhusus Aprilia, dia adalah mantan atlet tinju yang baru lulus SMA Negeri Khusus Olahraga (SMANKOR), Buper, Waena.
Menurut laporan laman resmi PON XX Papua 2021, Selasa (28/9/2021), kelima putri ini akan mengenakan pakaian berupa topi burung cenderawasih, rumbai, wajah tangan dan kaki dicat putih dan hiasan tradisional lainnya. Penampilan berbeda dari biasanya ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik cabor tinju di PON XX Papua ini.
Di samping itu, ciri khas kedaerahan Papua tetap melekat dan lestari dalam olahraga. Koordinator Pertandingan, Perwasitan dan Penanggungjawab Disiplin Cabor Tinju PON XX Papua 2021, Alfred Kayoi mengaku sudah melatih para round girls itu. Ia pun menyiapkan sebaik mungkin detail di dalamnya.
BACA JUGA: Atlet Takraw Asal Luwu Utara Sumbang Medali Pertama Sulsel di PON Papua
"Kami sudah ajar dan tatar round girls, untuk menjalankan tugasnya dengan baik dan sempurna. Itu akan kita lakukan, karena menariknya sebuah pertandingan tinju ada di round girls," ungkap Alfred.
Cabor tinju sendiri masih belum dipertandingkan dalam PON XX Papua 2020. Sementara ajang olahraga terbesar di Indonesia ini akan resmi dibuka pada 2 Oktober 2021 mendatang.
(yov)
Explore More