Peraih Medali Emas Sulsel Pernah Gagal Saat Daftar Polwan
loading...
A
A
A
PAPUA - Nama Atlet Senam Sulsel Muthia Nur Cahya, langsung melejit usai meraih medali emas untuk Sulsel diajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua kali ini.
Itu setelah ia berhasil meraih medali emas senam artistik kategori palang bertingkat. Mutia menjadi yang terbaik dari pesaingnya berhasil meraih poin tertinggi yakni 11.033.
Meski hari ini, Senin, (04/10/2021) atlet pelatnas ini gagal kembali menambah pundi-pundi medali untuk Sulsel di nomor balok keseimbangan. Atlet kelahiran 2002 ini hanya berada di posisi keenam raihan poin.
Namun siapa sangka, Muthia pernah gagal saat mendaftar untuk menjadi polisi wanita (Polwan) tahun lalu. "Gugur karena kurang tinggi sedikit," kata Muthia Nur Cahya saat ditemui di Gelanggang Olahraga Istora Papua Bangkit , Stadion Lukas Enembe Senin, (4/10/2021).
Dirinya mendaftar sebagai Polwan di tahun 2020 atau setelah menyelesaikan pendidikan SMA dengan berbagai prestasi pada Cabang Olahraga Senam bahkan, memasukkan sejumlah rekomendasi dari prestasi yang diraih selama ini.
"Ada rekomendasi Asian Games 2018, Asean School Games (ASG) 2017. Kalau Nasional ada Pra PON 2019," katanya lagi.
Dirinya pun menyebutkan jika pada Asean School Games (ASG) 2017 di Singapura dia mampu meraih medali. "ASG satu medali emas dan satu perunggu. Kalau Pra PON satu perak," ucapnya.
Gagal menjadi Polwan, Kini Muthia lebih memilih melanjutkan pendidikan dengan mendaftar di Universitas Negeri Makassar (UNM) dengan mengambil program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga. "Baru mahasiswa baru di UNM tahun 2021 ini," lanjutnya.
Dengan prestasi ini dia masih memiliki cita-cita menjadi Polwan walau saat ini Pemerintah Provinsi Sulsel menjanjikan bagi peraih medali emas sebagai Pegawai Negeri Sipil (ASN).
"Kan (Pemerintah Provinsi) Janjikan PNS, tapi masih ada (Keinginan jadi Polwan)," harapnya.
Pada nomor balok keseimbangan Muthia di posisi enam dengan skor dengan sekor 10.533, sementara wakil Jatim Jelena Sandra meraih emas dengan nilai 12.300, atlet DKI Jakarta meraih perak yakni Nadia Indah dengan nilai 11.866 dan medali perunggu juga diraih atlet dari DKI Jakarta yakni Trithalia dengan nilai 11.833.
Itu setelah ia berhasil meraih medali emas senam artistik kategori palang bertingkat. Mutia menjadi yang terbaik dari pesaingnya berhasil meraih poin tertinggi yakni 11.033.
Meski hari ini, Senin, (04/10/2021) atlet pelatnas ini gagal kembali menambah pundi-pundi medali untuk Sulsel di nomor balok keseimbangan. Atlet kelahiran 2002 ini hanya berada di posisi keenam raihan poin.
Namun siapa sangka, Muthia pernah gagal saat mendaftar untuk menjadi polisi wanita (Polwan) tahun lalu. "Gugur karena kurang tinggi sedikit," kata Muthia Nur Cahya saat ditemui di Gelanggang Olahraga Istora Papua Bangkit , Stadion Lukas Enembe Senin, (4/10/2021).
Dirinya mendaftar sebagai Polwan di tahun 2020 atau setelah menyelesaikan pendidikan SMA dengan berbagai prestasi pada Cabang Olahraga Senam bahkan, memasukkan sejumlah rekomendasi dari prestasi yang diraih selama ini.
"Ada rekomendasi Asian Games 2018, Asean School Games (ASG) 2017. Kalau Nasional ada Pra PON 2019," katanya lagi.
Dirinya pun menyebutkan jika pada Asean School Games (ASG) 2017 di Singapura dia mampu meraih medali. "ASG satu medali emas dan satu perunggu. Kalau Pra PON satu perak," ucapnya.
Gagal menjadi Polwan, Kini Muthia lebih memilih melanjutkan pendidikan dengan mendaftar di Universitas Negeri Makassar (UNM) dengan mengambil program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga. "Baru mahasiswa baru di UNM tahun 2021 ini," lanjutnya.
Dengan prestasi ini dia masih memiliki cita-cita menjadi Polwan walau saat ini Pemerintah Provinsi Sulsel menjanjikan bagi peraih medali emas sebagai Pegawai Negeri Sipil (ASN).
"Kan (Pemerintah Provinsi) Janjikan PNS, tapi masih ada (Keinginan jadi Polwan)," harapnya.
Pada nomor balok keseimbangan Muthia di posisi enam dengan skor dengan sekor 10.533, sementara wakil Jatim Jelena Sandra meraih emas dengan nilai 12.300, atlet DKI Jakarta meraih perak yakni Nadia Indah dengan nilai 11.866 dan medali perunggu juga diraih atlet dari DKI Jakarta yakni Trithalia dengan nilai 11.833.
(agn)