Alphonso Davies, Kisah Anak Pengungsi Menembus Tim Bayern
loading...
A
A
A
MUNICH - Kisah Alphonso Davies bisa menjadi inspirasi untuk mereka yang memiliki bakat di sepak bola. Lahir dan tumbuh di pengungsian, karena dampak perang sipil Liberia, Davies kini menjadi salah satu talenta sepak bola terbaik Eropa.
Dilahirkan di kamp pengungsi di Ghana pada 2000, orang tuanya melarikan diri dari pertempuran dalam perang sipil Liberia. Mereka kemudian pindah ke Kanada sebagai pengungsi saat Davies masih berusia 5 tahun.
Seperti ditulis BBC, Davies bergabung dengan tim muda Vancouver Whitecaps pada 2015 saat berusia 14 tahun, sebelum melakukan debut MLS setahun kemudian. Namanya melambung musim panas 2018 saat menjadi pemain terbaik Kanada. Penampilan gemilang itu membuat Bayern Muenchen rela membelinya dengan harga tinggi sekaligus memecahkan rekor pembelian Major League Soccer (MLS) pada Januari.
Datang pertama kali ke Bayern, Davies sempat merasa canggung karena bertemu dengan pemain besar. Salah satu yang tidak bisa dilupakan adalah pertemuannya dengan Arjen Robben. “Ketika masuk ke ruang ganti, orang pertama yang saya lihat adalah Robben dan pada saat itu saya tidak percaya apa yang saya lihat. Dia mendatangi saya, menjabat tangan saya, dan berkata: 'Hai, saya Arjen.' Di kepala saya, saya berpikir: 'Anda tidak harus memperkenalkan diri,” katanya, kepada BBC pada bulan September.
Sejak saat itu namanya menjadi perbincangan. Pada awal Maret 2019, Davies telah mencatat empat dari enam penampilan sebagai pengganti di Bundesliga selama musim 2018/19, setelah pindah dari Vancouver Whitecaps musim dingin itu.
Selanjutnya saat mencetak gol Bayern pertamanya dalam kemenangan 6-1 atas Mainz, Davies kemudian digadang-gadang sebagai pengganti ideal David Alaba. Pada musim 2019/20, Davies telah tampil 21 kali dan memulai 17 pertandingan di sisi kiri pertahanan. Perkembangan bintang Kanada ini sangat cepat.
Direktur Olahraga Bayern Hasan Salihamidzic mengatakan telah melakukan penelitian luas dengan menonton beberapa pertandingan anak muda, tapi selalu ditakdirkan untuk mengejarnya. "Kami yakin tentang dia sejak menit pertama," kata Salihamidzic.
Pemain Terbaik Kanada 2018 ini memiliki satu gol dan empat assist di Bundesliga musim ini bersama dengan tingkat akurasi passing mendekati 90%. Dia membuat penampilannya yang ke-28 musim ini, berhasil melangkah ke perempat final Piala DFB saat melawan Schalke, memiliki satu assist dalam kompetisi itu, dan tiga lagi di Liga Champions UEFA musim ini.
Semua penampilan mengesankan itu membuatnya dianggap pantas mendapatkan perpanjangan kontrak hingga 2025. “Saya sangat senang. Bayern adalah salah satu klub terbaik di dunia. Bagi saya, itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan bermain di sini. Saya merasa bahagia sejak hari pertama. Saya ingin memenangkan banyak gelar dengan klub ini. Mentalitas untuk selalu ingin memenangkan segalanya ada dalam DNA FC Bayern,” kata Davies, dikutip situs resmi klub. (Maruf)
Dilahirkan di kamp pengungsi di Ghana pada 2000, orang tuanya melarikan diri dari pertempuran dalam perang sipil Liberia. Mereka kemudian pindah ke Kanada sebagai pengungsi saat Davies masih berusia 5 tahun.
Seperti ditulis BBC, Davies bergabung dengan tim muda Vancouver Whitecaps pada 2015 saat berusia 14 tahun, sebelum melakukan debut MLS setahun kemudian. Namanya melambung musim panas 2018 saat menjadi pemain terbaik Kanada. Penampilan gemilang itu membuat Bayern Muenchen rela membelinya dengan harga tinggi sekaligus memecahkan rekor pembelian Major League Soccer (MLS) pada Januari.
Datang pertama kali ke Bayern, Davies sempat merasa canggung karena bertemu dengan pemain besar. Salah satu yang tidak bisa dilupakan adalah pertemuannya dengan Arjen Robben. “Ketika masuk ke ruang ganti, orang pertama yang saya lihat adalah Robben dan pada saat itu saya tidak percaya apa yang saya lihat. Dia mendatangi saya, menjabat tangan saya, dan berkata: 'Hai, saya Arjen.' Di kepala saya, saya berpikir: 'Anda tidak harus memperkenalkan diri,” katanya, kepada BBC pada bulan September.
Sejak saat itu namanya menjadi perbincangan. Pada awal Maret 2019, Davies telah mencatat empat dari enam penampilan sebagai pengganti di Bundesliga selama musim 2018/19, setelah pindah dari Vancouver Whitecaps musim dingin itu.
Selanjutnya saat mencetak gol Bayern pertamanya dalam kemenangan 6-1 atas Mainz, Davies kemudian digadang-gadang sebagai pengganti ideal David Alaba. Pada musim 2019/20, Davies telah tampil 21 kali dan memulai 17 pertandingan di sisi kiri pertahanan. Perkembangan bintang Kanada ini sangat cepat.
Direktur Olahraga Bayern Hasan Salihamidzic mengatakan telah melakukan penelitian luas dengan menonton beberapa pertandingan anak muda, tapi selalu ditakdirkan untuk mengejarnya. "Kami yakin tentang dia sejak menit pertama," kata Salihamidzic.
Pemain Terbaik Kanada 2018 ini memiliki satu gol dan empat assist di Bundesliga musim ini bersama dengan tingkat akurasi passing mendekati 90%. Dia membuat penampilannya yang ke-28 musim ini, berhasil melangkah ke perempat final Piala DFB saat melawan Schalke, memiliki satu assist dalam kompetisi itu, dan tiga lagi di Liga Champions UEFA musim ini.
Semua penampilan mengesankan itu membuatnya dianggap pantas mendapatkan perpanjangan kontrak hingga 2025. “Saya sangat senang. Bayern adalah salah satu klub terbaik di dunia. Bagi saya, itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan bermain di sini. Saya merasa bahagia sejak hari pertama. Saya ingin memenangkan banyak gelar dengan klub ini. Mentalitas untuk selalu ingin memenangkan segalanya ada dalam DNA FC Bayern,” kata Davies, dikutip situs resmi klub. (Maruf)
(ysw)