Petarung MMA Indonesia Priscilla Jagokan Stamp Fairtex Menangi Grand Prix ONE Championship

JAKARTA - Petarung bela diri campuran ( mixed martials arts , MMA) Indonesia, Priscilla Hertati Lumban Gaol tak ragu untuk menjagokan Stamp Fairtex pada ONE Women’s Atomweight World Grand Prix. Dia melihat itu menjadi kesempatan bagi petarung Thailand menjadi juara di ajang tersebut.

Menurut Priscilla, Stamp sedang berada dalam kondisi bagus melihat dari beberapa pertandingan sebelumnya. Apalagi, dia menilai jagoannya ini pasti tak ingin menyianyiakan peluang untuk merebut kembali sabuk juaranya yang sempat hilang tersebut.

“Dia menginginkannya kembali dan mengoleksi semua sabuk. Dia memiliki kesempatan bagus untuk merebut tahta juara dunia dari Angela Lee. Stamp sedang aktif-aktifnya berlatih dan berlaga dimana saat bersamaan Angela Lee membutuhkan waktu untuk kembali pada kondisi idealnya setelah melahirkan. Sangat menarik untuk disaksikan karena Angela sendiri juga sudah memulai latihan di gym,” kata Tathie.

BACA JUGA: Ribuan Pebulu Tangkis Ramaikan Turnamen Berskala Nasional

ONE Women's Atomweight World Grand Prix mempertandingkan delapan petarung terbaik MMA dari seluruh dunia. Kompetisi sistem gugur ini menjadi kesempatan untuk merebut sabuk juara dunia di ONE Championship.

Stamp sendiri berhasil memenangkan lawannya Alyona Rassohyna pada ronde pertama dalam laga yang bertajuk ONE: EMPOWER September lalu. Dia saat sekarang direncanakan akan menghadapi petarung striker dari Brazil, Julie Mezabarba dalam semifinal di ONE: NEXTGEN di Singapore Indoor Stadium, Jumat (29/10) ini.

Walaupun diatas kertas pertarungan diprediksi akan berlangsung secara grappling (dibawah), Tathie melihat kalau petarung asal Thailand tersebut juga memiliki keahlian dalam striking (pukulan) dan jangan lupa kalau Stamp juga memiliki mental juara dunia.

BACA JUGA: Hasil French Open 2021: Usir Wakil Irlandia, Fadia/Ribka Melenggang ke Babak 16 Besar

“Memang saya melihat pertarungan antara Julie melawan Mei Yamaguchi dilaga sebelumnya. Sangat luar biasa, tapi menurut saya itu saja belum cukup untuk mengalahkan Stamp. Stamp sendiri juga memiliki keahlian bela diri Muay Thai semenjak masih kanak-kanak,” ujar Priscilla.

Sementara itu, pertarungan lainnya adalah antara atlet fenomenal dari India, Ritu Phogat yang akan melawan atlet tangguh Philipina dari tim Lakay, Jenelyn Olsim.

Ritu Phogat telah menunjukan kemajuan yang sangat pesat semenjak menggeluti MMA dari tahun 2019, menang enam kali dari tujuh pertandingan awalnya secara profesional dimana setiap laganya selalu menampilkan penampilannya yang membaik. Ini terbukti dari keahliannya dalam striking yang sudah berkembang dan maju pesat.



Tathie –sapaan akrab Priscilla- juga memprediksi kalau Ritu Phogat akan berhasil mengatasi lawan berikutnya untuk memastikan tiket menuju finalnya di Grand Prix. “Ritu adalah petarung gulat nomor 1 dalam divisinya. Dia memiliki hati yang besar dan kekuatan mental yang tidak diragukan, Satu hal yang membedakan antara Ritu dan Jenelyn adalah kemampuan Ritu dalam menjatuhkan (takedown) lawan,” ungkapnya.

Walaupun sekarang Tathie masih dirumah, sibuk mengurus anak pertamanya yang baru saja lahir dan menyaksikan langsung laga pertarungan ONE Women’s Atomweight World Grand Prix bukan berarti dia tidak melakukan apa-apa. Petarung berumur 33 tahun ini juga sedang mempersiapkan kedua mental dan fisiknya untuk kembali ke dalam gelanggang (Circle).

Sekarang, Tathie menjadi petarung yang lebih determinasi karena dia bertarung bukan hanya untuk dirinya sendiri lagi dan itu bisa membuatnya lebih berbahaya lagi buat lawannya nanti. “Sekarang saya bertarung bukan hanya untuk diri saya sendiri. Saya bertarung untuk anak perempuan dan keluarga saya!” tutup petarung asal Jakarta tersebut.