Arti Coretan di Wajah Pemain Serie A: Kampanye Anti-Kekerasan terhadap Perempuan
loading...
Pemain Juventus, Paulo Dybala, mencoret pipinya dengan tinta merah di pekan ke-14 Liga Italia 2021/2022. Foto: REUTERS/Massimo Pinca
A
A
A
TURIN - Ada yang menarik di pekan ke-14 Liga Italia 2021/2022 . Para pemain mencoret pipi masing-masing dengan tinta merah sebagai bagian dari kampanye anti-kekerasan terhadap perempuan.
Menurut laporan Footbal Italia, Minggu (28/11/2021), tanda merah di pipi para pemain ini merupakan penegasan untuk menentang kekerasan terhadap perempuan. Selain itu, para kapten dari masing-masing kesebelasan juga menggunakan ban kapten yang berbeda.
Baca Juga: Jumpa Atalanta, Performa Juventus Kembali Diuji
Hal ini terlihat dalam pertandingan Juventus vs Atalanta pada Minggu (28/11/2021) dini hari waktu Indonesia. Para pemain terlihat menggunakan tanda merah di pipinya, dan menggunakan ban kapten yang berbeda.
Ban kapten tersebut merujuk pada isu yang sama, yakni menentang segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. Tak hanya itu, para pemain juga didesak untuk mengunggah foto bersama pasangannya di media sosial.
Sebagai informasi tambahan, kampanye masif ini didasari atas kasus kekerasan pada perempuan di Sassuolo, Italia pada awal bulan November 2021. Laporan Football Italia menjelaskan, saat itu ada seorang pria membunuh mantan istrinya, dua anaknya, dan mertuanya sebelum akhirnya bunuh diri.
Sementara, satu-satunya yang selamat dari insiden pembantaian di Sassuolo itu adalah seorang putri berusia 11 tahun. Inisiden tersebut membuat pemerintah Italia bereaksi keras.
Kabarnya, otoritas setempat langsung memasang nomor aduan untuk melaporkan para penguntit dan pelaku kekerasan terhadap perempuan. Tentu saja, kampanye para pemain ini juga punya andil besar untuk mendukung tindakan pemerintah Italia.
Menurut laporan Footbal Italia, Minggu (28/11/2021), tanda merah di pipi para pemain ini merupakan penegasan untuk menentang kekerasan terhadap perempuan. Selain itu, para kapten dari masing-masing kesebelasan juga menggunakan ban kapten yang berbeda.
Baca Juga: Jumpa Atalanta, Performa Juventus Kembali Diuji
Hal ini terlihat dalam pertandingan Juventus vs Atalanta pada Minggu (28/11/2021) dini hari waktu Indonesia. Para pemain terlihat menggunakan tanda merah di pipinya, dan menggunakan ban kapten yang berbeda.
Ban kapten tersebut merujuk pada isu yang sama, yakni menentang segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. Tak hanya itu, para pemain juga didesak untuk mengunggah foto bersama pasangannya di media sosial.
Sebagai informasi tambahan, kampanye masif ini didasari atas kasus kekerasan pada perempuan di Sassuolo, Italia pada awal bulan November 2021. Laporan Football Italia menjelaskan, saat itu ada seorang pria membunuh mantan istrinya, dua anaknya, dan mertuanya sebelum akhirnya bunuh diri.
Sementara, satu-satunya yang selamat dari insiden pembantaian di Sassuolo itu adalah seorang putri berusia 11 tahun. Inisiden tersebut membuat pemerintah Italia bereaksi keras.
Kabarnya, otoritas setempat langsung memasang nomor aduan untuk melaporkan para penguntit dan pelaku kekerasan terhadap perempuan. Tentu saja, kampanye para pemain ini juga punya andil besar untuk mendukung tindakan pemerintah Italia.
(sto)
Lihat Juga :
