Meski Cedera Lutut Anthony Joshua Ikut Demo, Sebut Rasisme Adalah Wabah

Minggu, 07 Juni 2020 - 20:02 WIB
loading...
Meski Cedera Lutut Anthony...
Meski cedera petinju kelas berat Anthony Joshua bergabung dengan massa Black Lives Matter menolak ketidaksetaraan rasial di Watford/Foto/boxingscene
A A A
WATFORD - Anthony Joshua menderita cedera lutut kiri. Juara berat kelas berat WBA, WBO, IBF, dan IBO diprediksi absen dari aktivitas ring setidaknya selama empat pekan ke depan. Meski demikian, Joshua bergabung dengan massa untuk parade Black Lives Matter, demi menyampaikan pesan soal ketidaksetaraan rasial di dunia.

Promotor Eddie Hearn mengungkap hal itu, Sabtu (6/6/2020). Kepada BoxingScene.com, Hearn mengungkap Joshua (23-1, 21 KO) baru-baru ini merasakan sakit di lututnya saat berlari. Tapi, Hearn sepertinya tidak mencemaskan itu meski Joshua akan menghadapi penantang wajib, Kubrat Pulev akhir musim dingin ini. ( )

Promotor kondang itu mengantisipasinya dengan mengistirahatkan Joshua sebulan. Persiapan Joshua terjeda, sebelum melanjutkan pelatihan persiapan menghadapi Pulev.

Petinju Inggris itu tidak menyembunyikan lukanya, karena dia terlihat di sekitar jalan-jalan Inggris. Joshua berdiri dan duduk dengan penyangga lutut yang besar pada skuter. Alat penahan yang digunakan Joshua sebagai tindakan pencegahan. Dia akan dievaluasi lebih lanjut oleh dokter dalam beberapa pekan mendatang.

Pada Sabtu (6/6/2020), meski cedera, Joshua, 30 tahun, bergabung dengan massa untuk parade Black Lives Matter dan protes di kota asalnya, Watford, dan mengambil mikrofon untuk menyampaikan pesan yang kuat tentang ketidaksetaraan rasial di dunia.

"Virus ini telah dinyatakan sebagai pandemi," kata Joshua dilansir Reuters. “Ini di luar kendali. Dan saya tidak berbicara tentang Covid-19. Virus yang saya bicarakan disebut rasisme. "

Pawai dan protes diadakan di seluruh dunia dalam merespons pembunuhan orang kulit hitam tak bersenjata George Floyd oleh seorang petugas polisi di AS pada 25 Mei. Empat petugas yang terlibat sejak itu telah didakwa atas kematian tersebut.

“Kita tidak bisa lagi, mulai hari ini dan seterusnya, duduk dan tetap diam pada rasisme yang tidak masuk akal, pembunuhan yang melanggar hukum, kejahatan rasisme atas manusia lain atas dasar apa? Hanya warna kulit mereka,” ujar Joshua. "Kita perlu berbicara dalam demonstrasi damai, seperti hari ini."

Joshua mengenakan hoodie Black Lives Matter dan menyampaikan pesan itu lewat media sosialnya yang diikuti jutaan orang. Dia terlihat terpincang-pincang dengan kruk dan menggunakan skuter untuk bepergian sepanjang hari. ( ).

“Kita tidak boleh menggunakan demonstrasi untuk motif egois dan mengubahnya menjadi kerusuhan dan penjarahan. Kita harus dipersatukan dalam demonstrasi tanpa kekerasan, tunjukkan pada mereka bahwa ini menyakitkan,” Joshua melanjutkan.

“Jangan menghabiskan uang Anda di toko-toko mereka, dan belanjakan di ekonomi yang berinvestasi dalam bisnis kulit hitam. Dan itu untuk semua komunitas jika Anda ingin mengangkat diri Anda sendiri. Investasikan dalam bisnis Anda sendiri."

“Kita harus terlibat dengan pemuda dan mengakhiri budaya geng pemuda kulit hitam. Postcode war (perang antargeng di Inggris) ini, berapa banyak rumah yang kita miliki yang kita perjuangkan?"

“Setiap kehidupan penting, 100 persen saya setuju dengan itu. Tapi itu termasuk kehidupan kulit hitam dan itu sebabnya kami ada di sini hari ini."

"George Floyd, kita semua tahu tentang namanya, adalah katalisator. Tetapi tanyakan pada diri Anda, bagaimana penjarahan membantu dia atau keluarganya?"

"Bagaimana membakar toko atau mengambil nyawa lain menghentikan penyebaran virus, dan mengingat virus yang kita bicarakan adalah rasisme."
(sha)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2026 seconds (0.1#10.140)