Bahas Karier Hendra/Ahsan, Herry IP: Mereka Masih Diperlukan
loading...
A
A
A
NUSA DUA - Pelatih bulu tangkis ganda putra Indonesia Herry Iman Pierngadi (Herry IP) membahas mengenai masa depan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Dia menilai tak ada salahnya bila The Daddies melanjutkan kariernya jika masih ada yang mengontraknya.
Hendra/Ahsan merupakan pasangan senior. Hendra (37) dan Ahsan (34) juga telah menorehkan prestasi yang mentereng selama berkarir di dunia tepuk bulu ini.
Bahkan Hendra pernah meraih medali emas di Olimpiade Beijing 2008. Saat itu dia berpasangan dengan legenda bulu tangkis, mendiang Markis Kido.
Bersama Ahsan, meski belum juara olimpiade, mereka sudah mengenyam beberapa kali juara dunia dan turnamen Super 1000 lainnya.
Di antaranya adalah rekor menjuarai All England, Juara Dunia, dan BWF World Tour Finals pada 2019 secara serentak dalam satu tahun.
Ini yang membuat mereka diisukan akan gantung raket dalam waktu dekat. Nyatanya, menurut Herry IP mereka masih menjadikan bulu tangkis sebagai profesi.
Artinya, Hendra/Ahsan masih jadi atlet profesional. Terlebih, kontribusi mereka masih diperlukan sebagai senior yang melatih dan memotivasi para juniornya di sektor ganda putra.
“Karna ini profesional dan ini pekerjaan mereka. Selama masih ada yang mau kontrak kenapa ngga?" kata Herry IP.
"Jadi gabisa bilang retired tahun segini. Menurut saya ini profesi lah. Selama mereka bisa dan masih ada yg mau kontrak kenapa tidak.”
“Tak masalah, urusan nanti menang kalah. Tapi saya kan bisa ngontrol pemain-pemain muda itu lewat mereka,” lanjutnya di Westin Resort.
Herry IP juga menyebut keberadaan pemain senior membuat iklim perjuangan di sektor ganda putra semakin baik. Artinya para pemain muda memiliki role model yang dapat ditiru untuk meningkatkan prestasi.
“Saya juga bilang ke yang senior terutama Ahsan/Hendra, kalau ada salah-salah sebelum saya tegor, mereka yang tegor. Mungkin mereka jauh lebih mau. Jadi yg muda-muda nih ga berani. Ibaratnya ‘wah senior-senior gua aja begini,” tutupnya.
Hendra/Ahsan merupakan pasangan senior. Hendra (37) dan Ahsan (34) juga telah menorehkan prestasi yang mentereng selama berkarir di dunia tepuk bulu ini.
Bahkan Hendra pernah meraih medali emas di Olimpiade Beijing 2008. Saat itu dia berpasangan dengan legenda bulu tangkis, mendiang Markis Kido.
Bersama Ahsan, meski belum juara olimpiade, mereka sudah mengenyam beberapa kali juara dunia dan turnamen Super 1000 lainnya.
Di antaranya adalah rekor menjuarai All England, Juara Dunia, dan BWF World Tour Finals pada 2019 secara serentak dalam satu tahun.
Ini yang membuat mereka diisukan akan gantung raket dalam waktu dekat. Nyatanya, menurut Herry IP mereka masih menjadikan bulu tangkis sebagai profesi.
Artinya, Hendra/Ahsan masih jadi atlet profesional. Terlebih, kontribusi mereka masih diperlukan sebagai senior yang melatih dan memotivasi para juniornya di sektor ganda putra.
“Karna ini profesional dan ini pekerjaan mereka. Selama masih ada yang mau kontrak kenapa ngga?" kata Herry IP.
"Jadi gabisa bilang retired tahun segini. Menurut saya ini profesi lah. Selama mereka bisa dan masih ada yg mau kontrak kenapa tidak.”
“Tak masalah, urusan nanti menang kalah. Tapi saya kan bisa ngontrol pemain-pemain muda itu lewat mereka,” lanjutnya di Westin Resort.
Herry IP juga menyebut keberadaan pemain senior membuat iklim perjuangan di sektor ganda putra semakin baik. Artinya para pemain muda memiliki role model yang dapat ditiru untuk meningkatkan prestasi.
“Saya juga bilang ke yang senior terutama Ahsan/Hendra, kalau ada salah-salah sebelum saya tegor, mereka yang tegor. Mungkin mereka jauh lebih mau. Jadi yg muda-muda nih ga berani. Ibaratnya ‘wah senior-senior gua aja begini,” tutupnya.
(mirz)