Langgar Aturan Pembatasan Sosial, Pemain Liga Primer Diancam Sanksi

Senin, 08 Juni 2020 - 12:29 WIB
loading...
Langgar Aturan Pembatasan Sosial, Pemain Liga Primer Diancam Sanksi
Dengan protokol kesehatan ketat, pemain Liga Inggris mulai berlatih menjelang bergulirnya kembali Liga Primer yang sempat tertunda akibat pandemi covid-19. Foto/Daily Mail
A A A
LONDON - Liga Primer berupaya mencegah gangguan apa pun sebelum dan selama project restart kompetisi berlangsung pada 17 Juni mendatang. Perilaku ceroboh oleh klub dan pemain yang bisa menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 menjadi perhatian khusus.

Sebagai keseriusannya, Liga Primer dikabarkan siap menindak para pemain yang melanggar pembatasan sosial dengan memberikan mereka denda besar, bahkan poin penalti. Nominal denda berkisar sekitar 200 ribu poundsterling (Rp3,5 miliar). Laporan tersebut juga menyatakan jika pemain melakukan pelanggaran pembatasan sosial kedua kalinya akan menghasilkan hukuman ganda, sedangkan pelanggar berulang akan menghadapi hukuman tanpa batas termasuk pengurangan poin. (Baca: 10 Tanda Depresi Pada Anak dan Remaja yang Harus Diwaspadai)

Langkah tersebut diambil Liga Primer setelah beberapa pemain melanggar aturan lockdown pemerintah. Mereka adalah bek kanan Manchester City Kyle Walker, bek Tottenham Serge Aurier, bintang Aston Villa Jack Grealish, punggawa AFC Bournemouth Jordan Ibe, dan penyerang Arsenal Alexandre Lacazette.

Walker dituduh melanggar aturan lockdown tiga kali dalam 24 jam dengan perjalanan ke sebuah pesta dan ke rumah orang tuanya serta bersepeda. Sementara itu, Aurier juga tampaknya melanggar aturan dalam jumlah sama dalam insiden terpisah. Kemudian Grealish menabrakkan Range Rover miliknya seharga 70.000 ribu poundsterling setelah berpesta di flat seorang temannya.

Bos Tottenham Jose Mourinho juga dituduh pemerintah membahayakan nyawa pada April, setelah melanggar peraturan jarak sosial ketika mengadakan sesi pelatihan publik dengan pemain tengah Tanguy Ndombele di Barnet.

Segala upaya memang dilakukan Liga Primer menghindari peningkatan infeksi Covid-19 yang bisa menyebabkan musim dihentikan sebelum 92 pertandingan selesai. Untuk menghindari skenario itu, laporan menyatakan pemeriksaan akan dilakukan pada kebersihan stadion pertandingan serta apakah pemain tetap pada aturan sosial jarak. (Baca juga: Sebar Hoaks Serangan Racun, Ceko Usir Dua Diplomat Rusia)

Beberapa klub juga dilaporkan dan diberitahukan alasan mereka perlu menyediakan ‘zona’ yang diperlukan untuk meminimalkan infeksi. Kabar baiknya, risiko infeksi telah diminimalkan di tempat pelatihan dengan jumlah yang sangat besar, dihabiskan untuk membersihkan fasilitas latihan dalam menciptakan lingkungan steril.

Sejauh ini hanya 13 pemain dan staf yang positif Covid-19 dalam total 6.274 sampel, dengan tidak ada kasus baru dikonfirmasi dalam fase pengujian terbaru. Berita itu muncul setelah 1.195 tes dilakukan pada Kamis (5/6) dan Jumat (6/6) di putaran keenam pengujian.

Berita baik tersebut tentu membuat komitmen melanjutkan Liga Primer musim ini semakin besar. Bagi Liverpool, kompetisi yang dijadwalkan berlangsung 17 Juni mendatang, jelas sudah sangat dinantikan. The Reds berada di ambang mengamankan gelar Liga Primer pertama sejak 30 tahun. Liverpool telah mengumpulkan 82 poin luar biasa dari 29 pertandingan ketika liga ditangguhkan pada Maret, karena mereka hannya kehilangan poin dalam dua kesempatan serta dengan hasil imbang dan satu kekalahan. Jordan Henderson dkk hanya membutuhkan dua kemenangan dari sembilan pertandingan terakhir mereka untuk mengunci trofi.

Dengan aturan pertandingan yang berlangsung di balik pintu tertutup, berarti pendukung Liverpool tidak akan berada di Anfield Stadium untuk merayakan pesta atau berkumpul di kota. Menanggapi hal itu, pelatih Juergen Klopp mengatakan tidak merayakan dengan cara yang sesuai dengan keinginan adalah sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. (Baca juga: Liga Primer Resmi Dilanjutkan, Liverpool Bakal Lakoni Derbi)

Klopp menilai, timnya bisa merayakan gelar juara bersama pendukungnya kapan saja bahkan pada musim depan, asalkan situasi telah kondusif. “Ketika seseorang telah menemukan vaksin, ketika tingkat infeksi nol atau di bawah, hari itu akhirnya akan datang. Maka kita memiliki hak merayakan apa yang ingin kita rayakan pada hari itu,” kata Klopp dilansir skysports.

Apalagi Klopp menegaskan, fokus utama Liverpool adalah menyelesaikan sembilan pertandingan terakhir dengan baik, bukan sekedar mengunci gelar. The Reds bertekad melampaui torehan 100 poin milik Manchester City (Man City) ketika menjadi juarai Liga Primer musim 2017/18. “Ini bisa menjadi bersejarah, bukan hanya klub historis, tetapi historis secara umum,” kata Klopp. (Alimansyah)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1598 seconds (0.1#10.140)