Meraba Strategi Timnas Indonesia vs Singapura: STY Adopsi Formasi Thailand?
loading...
A
A
A
KALLANG - Potensi duel lini tengah bakal tersaji saat Timnas Indonesia menghadapi Singapura pada laga leg pertama semifinal Piala AFF 2020 di Stadion National, Rabu (22/12/2021) malam WIB. Ini merupakan pertemuan kesepuluh di kompetisi sepak bola se-Asia Tenggara.
Pertemuan terakhir terjadi di Piala AFF 2008. Saat itu, Timnas Indonesia harus menelan kekalahan dengan skor 0-2. Sekarang skuad Garuda sudah berubah.
Di tangan Shin Tae-yong, permainan Timnas Indonesia sulit ditebak. Bak bunglon, setiap skuad Garuda bermain, lawan pasti akan kesulitan untuk meraba strategi pelatih asal Korea Selatan tersebut.
BACA JUGA: Semifinal Piala AFF 2020 Singapura vs Indonesia: Waspadai Kutukan Tandang
Dalam empat pertandingan melawan Kamboja, Laos, Vietnam dan Malaysia, Timnas Indonesia kerap memainkan formasi 4-1-4-1. Peran para gelandang dan pemain sayap skuad Garuda inilah yang dimanfaatkan Shin Tae-yong untuk menggedor pertahanan lawan.
Tapi skema itu kerap berubah-ubah, seperti yang terjadi saat mengalahkan Malaysia. Saat permainan pressing tidak berjalan baik, Shin Tae-yong seraya menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain menyerang.
Irfan Jaya, yang sejatinya bermain di posisi sayap diinstruksikan untuk lebih berani bermain menyerang. Hasilnya cukup memuaskan. Irfan Jaya memborong dua gol saat Timnas Indonesia menang 4-1 atas Malaysia.
BACA JUGA: Pelajari via Video, Shin Tae-yong Soroti Lini Serang dan Bek Singapura
Dari sini bisa dilihat bahwa strategi STY penuh dengan misteri. Dan melawan Singapura potensi duel lini tengah akan tersaji.
Pasalnya, Singapura juga cenderung memainkan pola permainan yang sama seperti Indonesia. Tapi STY bisa saja mengubah pola 4-1-4-1 menjadi 4-3-2-1.
Ya, Timnas Indonesia bisa mengadopsi permainan Thailand saat mengalahkan Singapura. Skuad Garuda bisa memanfaatkan ruang terbuka ketika para bek sayap tuan rumah melakukan overlapping.
Dengan adanya celah itu, STY bisa melancarkan serangan balik dengan memanfaatkan kecepatan Irfan Jaya dan Witan Sulaeman. Namun demikian, STY pasti sudah punya rencana lain untuk membungkam Singapura di depan pendukungnya sendiri.
Pertemuan terakhir terjadi di Piala AFF 2008. Saat itu, Timnas Indonesia harus menelan kekalahan dengan skor 0-2. Sekarang skuad Garuda sudah berubah.
Di tangan Shin Tae-yong, permainan Timnas Indonesia sulit ditebak. Bak bunglon, setiap skuad Garuda bermain, lawan pasti akan kesulitan untuk meraba strategi pelatih asal Korea Selatan tersebut.
BACA JUGA: Semifinal Piala AFF 2020 Singapura vs Indonesia: Waspadai Kutukan Tandang
Dalam empat pertandingan melawan Kamboja, Laos, Vietnam dan Malaysia, Timnas Indonesia kerap memainkan formasi 4-1-4-1. Peran para gelandang dan pemain sayap skuad Garuda inilah yang dimanfaatkan Shin Tae-yong untuk menggedor pertahanan lawan.
Tapi skema itu kerap berubah-ubah, seperti yang terjadi saat mengalahkan Malaysia. Saat permainan pressing tidak berjalan baik, Shin Tae-yong seraya menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain menyerang.
Irfan Jaya, yang sejatinya bermain di posisi sayap diinstruksikan untuk lebih berani bermain menyerang. Hasilnya cukup memuaskan. Irfan Jaya memborong dua gol saat Timnas Indonesia menang 4-1 atas Malaysia.
BACA JUGA: Pelajari via Video, Shin Tae-yong Soroti Lini Serang dan Bek Singapura
Dari sini bisa dilihat bahwa strategi STY penuh dengan misteri. Dan melawan Singapura potensi duel lini tengah akan tersaji.
Pasalnya, Singapura juga cenderung memainkan pola permainan yang sama seperti Indonesia. Tapi STY bisa saja mengubah pola 4-1-4-1 menjadi 4-3-2-1.
Ya, Timnas Indonesia bisa mengadopsi permainan Thailand saat mengalahkan Singapura. Skuad Garuda bisa memanfaatkan ruang terbuka ketika para bek sayap tuan rumah melakukan overlapping.
Dengan adanya celah itu, STY bisa melancarkan serangan balik dengan memanfaatkan kecepatan Irfan Jaya dan Witan Sulaeman. Namun demikian, STY pasti sudah punya rencana lain untuk membungkam Singapura di depan pendukungnya sendiri.
(yov)