Tingkatkan Kualitas Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Ingin para Pemain Merantau ke Luar Negeri
loading...
A
A
A
KALLANG - Pelatih Indonesia, Shin Tae-yong punya harapan khusus terhadap perkembangan sepak bola di Tanah Air. Dia sangat berharap agar semakin banyak pemain yang berkarier di luar negeri.
Juru taktik asal Korea Selatan itu ingin para pemain Indonesia, khususnya talenta muda mengikuti jejak Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri dan Asnawi Mangkualam. Ketiganya telah mengembangkan sayap ke luar negeri.
Witan mengisi lini tengah Lechia Gdansk (Polandia). Lalu, Egy menjadi ujung tombak FK Senica (Slowakia) dan Asnawi mengawal pertahanan Ansan Greeners (Korea Selatan).
Shin menegaskan pemain Indonesia tak boleh cepat puas berkarier di dalam negeri, baik itu di Liga 1 atau Liga 2. Jika ada kesempatan, lebih baik merantau ke negara lain.
Tentunya, itu demi perkembangan skuad Garuda agar bisa lebih bersaing di turnamen internasional. Mereka harus mencontoh budaya sepak bola di luar Indonesia yang sudah jauh lebih maju.
"Saya berharap pemain Indonesia berkarier ke liga luar. Ke Jepang, Korea, atau Eropa untuk mempelajari budaya sepak bola," kata Shin.
"Tentunya itu untuk mengembangkan Timnas Indonesia sendiri menjadi lebih baik," sambung manta pelatih Seongnam Ilhwa Chunma, itu dalam konferensi pers virtual
Perkataan pria berusia 51 tahun itu ada benarnya. Sebab, kualitas kompetisi liga di Tanah Air belum sebagus seperti negara tetangganya.
Contohnya Thailand atau Malaysia. Kedua negara ini memiliki kompetisi liga yang lebih baik dibanding Indonesia. Mereka sangat mementingkan fasilitas latihan di setiap klubnya.
Karena itu, selepas Piala AFF 2020, diharapkan banyak pemain Indonesia yang dilirik klub asing. Sebab, terlepas apakah bisa juara atau tidak, mereka sudah menampilkan performa cukup bagus.
Juru taktik asal Korea Selatan itu ingin para pemain Indonesia, khususnya talenta muda mengikuti jejak Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri dan Asnawi Mangkualam. Ketiganya telah mengembangkan sayap ke luar negeri.
Witan mengisi lini tengah Lechia Gdansk (Polandia). Lalu, Egy menjadi ujung tombak FK Senica (Slowakia) dan Asnawi mengawal pertahanan Ansan Greeners (Korea Selatan).
Shin menegaskan pemain Indonesia tak boleh cepat puas berkarier di dalam negeri, baik itu di Liga 1 atau Liga 2. Jika ada kesempatan, lebih baik merantau ke negara lain.
Tentunya, itu demi perkembangan skuad Garuda agar bisa lebih bersaing di turnamen internasional. Mereka harus mencontoh budaya sepak bola di luar Indonesia yang sudah jauh lebih maju.
"Saya berharap pemain Indonesia berkarier ke liga luar. Ke Jepang, Korea, atau Eropa untuk mempelajari budaya sepak bola," kata Shin.
"Tentunya itu untuk mengembangkan Timnas Indonesia sendiri menjadi lebih baik," sambung manta pelatih Seongnam Ilhwa Chunma, itu dalam konferensi pers virtual
Perkataan pria berusia 51 tahun itu ada benarnya. Sebab, kualitas kompetisi liga di Tanah Air belum sebagus seperti negara tetangganya.
Contohnya Thailand atau Malaysia. Kedua negara ini memiliki kompetisi liga yang lebih baik dibanding Indonesia. Mereka sangat mementingkan fasilitas latihan di setiap klubnya.
Karena itu, selepas Piala AFF 2020, diharapkan banyak pemain Indonesia yang dilirik klub asing. Sebab, terlepas apakah bisa juara atau tidak, mereka sudah menampilkan performa cukup bagus.
(mirz)