Vinales Ngebet Jadi Juara Dunia MotoGP Bersama Aprilia
loading...
Keputusan Maverick Vinales hengkang dari Yamaha tidak main-main/Foto/Twitter
A
A
A
ANDORRA - Keputusan Maverick Vinales hengkang dari Yamaha tidak main-main. Pembalap asal Spanyol itu sudah memikirkan masa depannya masak-masak dan bercita-cita menjadi juara dunia MotoGP bersama tim Aprilia.
Perjalanan Vinales berakhir mengecewakan bersama Yamaha . Dia memutuskan pergi dari pabrikan asal Jepang itu pada pertengahan musim MotoGP 2021, sedangkan kontraknya berakhir pada akhir MotoGP 2022.
Keputusan cabut dari Yamaha lantaran dia tidak puas dengan performa motor YZR-M1. Usai meninggalkan Yamaha, Vinales kemudian bergabung dengan Aprilia sekaligus kembali menjadi rekan satu tim, Aleix Espargaro.
Semula, Vinales bergabung dengan Yamaha pada 2017 usai menghabiskan dua musim bersama Suzuki. Kehadiran pembalap berusia 26 tahun itu ke Yamaha, untuk menggantikan Jorge Lorenzo yang memutuskan bergabung dengan Ducati.
Namun, Vinales mengatakan telah memikirkan masa depannya sebelum bulat hati meninggalkan Yamaha. Sementara bersama Aprilia, dia mengaku ingin menjadi bagian terpenting dalam tim tersebut.
“Saya tidak hanya memikirkan masa sekarang, ketika Anda memiliki anak perempuan, Anda harus memikirkan hari esok juga,” kata Vinales dilansir dari Tuttomotoriweb, Minggu (9/1/2021).
“Saya pindah ke sini (Aprilia) karena saya ingin merasa penting dan ketika Anda pergi ke tempat di mana semua orang lapar Anda bisa pergi lebih cepat," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan selalu memiliki hubungan baik dengan Yamaha. Vinales mengatakan bersama pabrikan asal Jepang itu tidak memiliki motivasi dan sulit mendapatkan dukungan tim.
“Saya selalu memiliki hubungan yang baik dengan tim Jepang, saya suka makanan, budaya, fakta bahwa mereka tenang dan sistematis. Tapi selain itu saya membutuhkan api di sekitar saya, beberapa dukungan lagi. Saya ingin menunjukkan banyak hal dan itu sangat sulit di sana," jelasnya.
Disisi lain, Vinales mengatakan mendapatkan tantangan berbeda tapi membuatnya termotivasi. Ia pun mengaku ingin menjadi juara bersama Aprilia.
"Ini adalah tantangan yang berbeda tetapi salah satu yang memotivasi saya. Saya ingin menjadi juara, tetapi saya juga ingin melakukan sesuatu yang istimewa, bukan apa yang orang lain lakukan," pungkasnya.
Perjalanan Vinales berakhir mengecewakan bersama Yamaha . Dia memutuskan pergi dari pabrikan asal Jepang itu pada pertengahan musim MotoGP 2021, sedangkan kontraknya berakhir pada akhir MotoGP 2022.
Keputusan cabut dari Yamaha lantaran dia tidak puas dengan performa motor YZR-M1. Usai meninggalkan Yamaha, Vinales kemudian bergabung dengan Aprilia sekaligus kembali menjadi rekan satu tim, Aleix Espargaro.
Semula, Vinales bergabung dengan Yamaha pada 2017 usai menghabiskan dua musim bersama Suzuki. Kehadiran pembalap berusia 26 tahun itu ke Yamaha, untuk menggantikan Jorge Lorenzo yang memutuskan bergabung dengan Ducati.
Namun, Vinales mengatakan telah memikirkan masa depannya sebelum bulat hati meninggalkan Yamaha. Sementara bersama Aprilia, dia mengaku ingin menjadi bagian terpenting dalam tim tersebut.
“Saya tidak hanya memikirkan masa sekarang, ketika Anda memiliki anak perempuan, Anda harus memikirkan hari esok juga,” kata Vinales dilansir dari Tuttomotoriweb, Minggu (9/1/2021).
“Saya pindah ke sini (Aprilia) karena saya ingin merasa penting dan ketika Anda pergi ke tempat di mana semua orang lapar Anda bisa pergi lebih cepat," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan selalu memiliki hubungan baik dengan Yamaha. Vinales mengatakan bersama pabrikan asal Jepang itu tidak memiliki motivasi dan sulit mendapatkan dukungan tim.
“Saya selalu memiliki hubungan yang baik dengan tim Jepang, saya suka makanan, budaya, fakta bahwa mereka tenang dan sistematis. Tapi selain itu saya membutuhkan api di sekitar saya, beberapa dukungan lagi. Saya ingin menunjukkan banyak hal dan itu sangat sulit di sana," jelasnya.
Disisi lain, Vinales mengatakan mendapatkan tantangan berbeda tapi membuatnya termotivasi. Ia pun mengaku ingin menjadi juara bersama Aprilia.
"Ini adalah tantangan yang berbeda tetapi salah satu yang memotivasi saya. Saya ingin menjadi juara, tetapi saya juga ingin melakukan sesuatu yang istimewa, bukan apa yang orang lain lakukan," pungkasnya.
Lihat Juga :
(sha)
