Akhirnya, tim sepakbola putri Jepang naik pesawat bisnis

Senin, 13 Agustus 2012 - 22:00 WIB
Akhirnya, tim sepakbola putri Jepang naik pesawat bisnis
Akhirnya, tim sepakbola putri Jepang naik pesawat bisnis
A A A
Sindonews.com - Federasi Sepak Bola Jepang (JFA), memastikan tim putri Olimpiade terbang kembali ke Jepang naik pesawat kelas bisnis menyusul keluhan mereka diperlakukan secara tidak adil.

Asosiasi sepakbola mengatakan tim putri yang saat ini merupakan juara bertahan dalam Piala Dunia, maka kepulanganya dengan menggunakan pesawat ke kelas bisnis karena mereka menang medali perak. Setelah sebelumnya para anggota tim sepakbola putri mengeluh karena mereka terbang naik kelas ekonomi ke London sementara tim putra naik di kelas bisnis.

Tim putri Jepang kalah dari Amerika Serikat 2-1 dalam perebutan medali emas Kamis lalu. Sementara tim sepakbola putra kembali ke Jepang dengan tangan kosong.

Bahkan, media Jepang menyambut prestasi Jepang itu walaupun jumlah medali emas tidak mencapai perkiraan. "Rekor cukup tinggi dengan 38 medali untuk Jepang," judul halaman depan harian bisnis Nikkei, tidak lama setelah penutupan Olimpiade Minggu (12/08).

"Walaupun medali emas kurang dari sembilan seperti yang dicapai di Beijing, para atlet yang mendapat perak dan perunggu juga membuat banyak orang yang menonton terharu," kata harian Mainichi Shimbun seperti yang dilansir bbcsport, Senin (13/8/2012).

Seperti diketahui, Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) masih membedakan status atau gender saat mengirim mereka ke Olimpiade 2012,London,Inggris.Itu terlihat dari pengiriman berbeda bagi kontingen sepak bola putra-putri Jepang ke multieventempat tahunan tersebut.

Pengiriman mereka ke London bahkan bisa berdampak negatif karena terdapat diskriminasi keberangkatan.Betapa tidak,di saat kontingen sepak bola putra Jepang terbang ke London menggunakan pesawat kelas bisnis,tim sepak bola putri Jepang justru harus rela menghabiskan waktu sekitar 13 jam menggunakan pesawat kelas ekonomi.

Keputusan itu dikhawatirkan akan menggerus tingkat emosional para pemain, bahkan kecemburuan bisa tercipta dengan pemberlakuan keputusan tersebut.

Kondisi itu jelas akan merugikan kontingen Negeri Sakura,khususnya di cabang sepak bola. Kapten tim putri Jepang Homare Sawa tak bisa menutupi kesedihan atas fakta tersebut.Pemain yang mengantarkan Negeri Sakura meraih gelar juara dunia tahun lalu itu tak habis pikir dengan keputusan JFA tentang perbedaan keberangkatan tersebut.

“Kami hanya bisa pasrah menerima keputusan itu.Terpenting bagi kami saat ini adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil terbaik di Olimpiade nanti,”ujar Sawa,dilansir Yahoosport.

Sawa pun meminta kepada rekan-rekannya melupakan fakta tersebut.Menurut dia, prestasi lebih penting ketimbang membahas masalah akomodasi.Dia justru tertantang memberikan yang terbaik bagi negerinya dengan fasilitas minim tersebut.

“Kami berharap bisa mendapatkan hasil terbaik dengan fasilitas akomodasi superminim ini. Itu lebih baik ketimbang mengeluh tentang proses keberangkatan kami mengikuti multieventtersebut,”papar Sawa.

Sementara juru bicara JFA menuturkan, keputusan itu berlaku berdasarkan status mereka.Pihaknya tak mungkin mengirim tim putra menggunakan pesawat ekonomi karena mereka merupakan pemain-pemain profesional.Itu jelas berbeda jika mengacu keberangkatan tim putri.Pihaknya sengaja menggunakan pesawat ekonomi karena status mereka hanya kompetitor memperebutkan medali.

“Kami sangat selektif dalam memberikan pelayanan kepada atlet. Jika mereka merupakan profesional, kami tentu akan memberlakukan mereka layaknya profesional.Sebaliknya, keputusan itu berlaku bagi mereka yang belum memiliki status tersebut,”ujar juru bicara tersebut.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5048 seconds (0.1#10.140)