Performa Timor Leste Menurun Kontra Indonesia di Laga kedua, Ini Alasan Fabio Magrao
loading...
A
A
A
GIANYAR - Timor Leste harus kalah 0-3 dari Indonesia pada laga kedua FIFA Matchday . Performa Lafaek jauh menurun ketimbang pertemuan pertama. Pelatih Fabio Magrao Maciel lalu membeberkan penyebabnya.
Bentrok lagi di Stadion I Wayan Dipta, Minggu (30/1/2022) malam WIB, Timor Leste terus dalam tekanan Indonesia sepanjang laga. Mereka tertinggal dua gol di babak pertama lewat Terens Puhiri (5’) dan Ramai Rumakiek (41’).
Pada babak kedua, Paulo Freitas dkk masih belum bisa keluar dari cengkraman skuad Garuda. Alhasil, mereka kebobolan satu gol lagi yang ditorehkan Ricky Kambuaya pada menit 72.
Penampilan Timor Leste jauh berbeda dari laga pertama, Kamis (27/1/2022). Magrao mengatakan itu terjadi karena situasi mendadak pada skuadnya.
Pada pertemuan pertama, Timor Leste memberikan perlawanan lewat serangan-serangan balik cepat. Mereka bahkan unggul lebih dulu lewat gol Freitas di babak pertama.
Meski akhirnya kalah 1-4, permainan Timor Leste cukup merepotkan tim Merah-Putih. Bahkan, pelatih Indonesia, Shin Tae Yong kecewa dengan performa Evan Dimas dkk.
Tapi, performa serupa tidak tersaji pada pertandingan kedua. Magrao mengungkapkan Timor Leste kehilangan beberapa pemain utama beberapa jam sebelum laga kedua digelar karena dinyatakan positif Covid-19.
“Pertandingan tidak berjalan seperti yang kami harapkan. Kami tidak bermain cukup baik malam ini,” kata Fabio dalam konferensi pers.
“Kami ada sedikit masalah untuk mengatur tim karena sekitar jam 5 tadi ada empat pemain yang seharusnya tampil dinyatakan positif (Covid-19) setelah menjalani tes. Empat pemain itu mestinya menjadi starter,” lanjutnya.
Itu memaksanya untuk mengubah skuad yang sebelumnya telah diracik. Imbasnya, Timor Leste tak bisa tampil maksimal seperti laga pertama.
“Karena itu saya harus mengganti susunan pemain dan strategi. Beberapa pemain yang jarang tampil pun terpaksa diturunkan,” tuturnya.
Namun, pelatih asal Brasil itu tak mau menjadikan hal itu menjadi alasan kekalahan timnya. Menurutnya para pemain memang tidak tampil dalam performa terbaik sehingga gagal memberikan perlawanan sengit.
“Tapi, itu bukan alasan karena kami memang tidak bermain dengan baik pada pertandingan itu,” pungkas pelatih berusia 44 tahun itu.
Bentrok lagi di Stadion I Wayan Dipta, Minggu (30/1/2022) malam WIB, Timor Leste terus dalam tekanan Indonesia sepanjang laga. Mereka tertinggal dua gol di babak pertama lewat Terens Puhiri (5’) dan Ramai Rumakiek (41’).
Pada babak kedua, Paulo Freitas dkk masih belum bisa keluar dari cengkraman skuad Garuda. Alhasil, mereka kebobolan satu gol lagi yang ditorehkan Ricky Kambuaya pada menit 72.
Penampilan Timor Leste jauh berbeda dari laga pertama, Kamis (27/1/2022). Magrao mengatakan itu terjadi karena situasi mendadak pada skuadnya.
Pada pertemuan pertama, Timor Leste memberikan perlawanan lewat serangan-serangan balik cepat. Mereka bahkan unggul lebih dulu lewat gol Freitas di babak pertama.
Meski akhirnya kalah 1-4, permainan Timor Leste cukup merepotkan tim Merah-Putih. Bahkan, pelatih Indonesia, Shin Tae Yong kecewa dengan performa Evan Dimas dkk.
Tapi, performa serupa tidak tersaji pada pertandingan kedua. Magrao mengungkapkan Timor Leste kehilangan beberapa pemain utama beberapa jam sebelum laga kedua digelar karena dinyatakan positif Covid-19.
“Pertandingan tidak berjalan seperti yang kami harapkan. Kami tidak bermain cukup baik malam ini,” kata Fabio dalam konferensi pers.
“Kami ada sedikit masalah untuk mengatur tim karena sekitar jam 5 tadi ada empat pemain yang seharusnya tampil dinyatakan positif (Covid-19) setelah menjalani tes. Empat pemain itu mestinya menjadi starter,” lanjutnya.
Itu memaksanya untuk mengubah skuad yang sebelumnya telah diracik. Imbasnya, Timor Leste tak bisa tampil maksimal seperti laga pertama.
“Karena itu saya harus mengganti susunan pemain dan strategi. Beberapa pemain yang jarang tampil pun terpaksa diturunkan,” tuturnya.
Namun, pelatih asal Brasil itu tak mau menjadikan hal itu menjadi alasan kekalahan timnya. Menurutnya para pemain memang tidak tampil dalam performa terbaik sehingga gagal memberikan perlawanan sengit.
“Tapi, itu bukan alasan karena kami memang tidak bermain dengan baik pada pertandingan itu,” pungkas pelatih berusia 44 tahun itu.
(mirz)