Kurniawan: Usia 20 Sudah Terlambat Berkarier di Eropa
loading...
Kurniawan Dwi Yulianto menegaskan jika usia di atas 20 tahun bukan usia ideal untuk memulai karier di Eropa. Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Kurus dalam sebuah wawancara bersama Jebreeet TV, Senin (31/1/2022)
A
A
A
JAKARTA - Kurniawan Dwi Yulianto menegaskan jika usia di atas 20 tahun bukan usia ideal untuk memulai karier di Eropa. Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Kurus dalam sebuah wawancara bersama Jebreeet TV, Senin (31/1/2022).
Kurniawan menilai bahwa usia di atas 20 tahun merupakan masa yang terlambat bagi para pemain jika ingin memulai karier di luar negeri, khususnya Eropa. Dia menuturkan saat pemain berusia 17-18 tahun, maka mereka harus mempergunakan waktu itu untuk berani keluar dari zona nyaman.
“Saya kurang setuju dengan anggapan pemain masa depan untuk pemain yang berusia 17 atau 18. Menurut saya umur segitu adalah pemain sekarang, bukan pemain masa depan, pemain masa depan itu umur 13 atau 14 tahun,” kata Kurniawan pada wawancara bersama Jebreeet TV, dikutip Senin (31/1/2022).
BACA JUGA: Shin Tae-yong, sang Sutradara Pendongkrak Peringkat Timnas Indonesia di Ranking FIFA
“Lu harus pergunakan waktu itu, ketika umur 17 atau 18 cobalah keluar, karena menurut saya, ketika masuk 20 atau 21, relatif terlambat untuk masuk ke Eropa,” sambungnya.
Lebih lanjut, Kurniawan juga berharap agar para pemain dan orang tua pemain tidak berekspektasi perihal gaji di Eropa. Menurutnya, gaji pemain di Eropa memang tidak besar, namun sangat baik untuk perkembangan para pemain.
BACA JUGA: Mees Hilgers Kaget Jadi Populer Usai Dipanggil Shin Tae-yong: Serasa seperti Orang Indonesia
“Pemain kita, ketika mau ke luar negeri, khususnya Eropa, jangan terlalu berekspektasi dengan gaji tinggi, karena faktanya, range-nya di mereka hanya 1000 sampai 1500 Euro untuk tahap awal. Cuman kan sebenarnya ini, pintu yang sangat gede buat mereka, jadi tergantung perjuangan mereka (untuk memiliki gaji besar),” pungkas Kurniawan.
Kurniawan menilai bahwa usia di atas 20 tahun merupakan masa yang terlambat bagi para pemain jika ingin memulai karier di luar negeri, khususnya Eropa. Dia menuturkan saat pemain berusia 17-18 tahun, maka mereka harus mempergunakan waktu itu untuk berani keluar dari zona nyaman.
“Saya kurang setuju dengan anggapan pemain masa depan untuk pemain yang berusia 17 atau 18. Menurut saya umur segitu adalah pemain sekarang, bukan pemain masa depan, pemain masa depan itu umur 13 atau 14 tahun,” kata Kurniawan pada wawancara bersama Jebreeet TV, dikutip Senin (31/1/2022).
BACA JUGA: Shin Tae-yong, sang Sutradara Pendongkrak Peringkat Timnas Indonesia di Ranking FIFA
“Lu harus pergunakan waktu itu, ketika umur 17 atau 18 cobalah keluar, karena menurut saya, ketika masuk 20 atau 21, relatif terlambat untuk masuk ke Eropa,” sambungnya.
Lebih lanjut, Kurniawan juga berharap agar para pemain dan orang tua pemain tidak berekspektasi perihal gaji di Eropa. Menurutnya, gaji pemain di Eropa memang tidak besar, namun sangat baik untuk perkembangan para pemain.
BACA JUGA: Mees Hilgers Kaget Jadi Populer Usai Dipanggil Shin Tae-yong: Serasa seperti Orang Indonesia
“Pemain kita, ketika mau ke luar negeri, khususnya Eropa, jangan terlalu berekspektasi dengan gaji tinggi, karena faktanya, range-nya di mereka hanya 1000 sampai 1500 Euro untuk tahap awal. Cuman kan sebenarnya ini, pintu yang sangat gede buat mereka, jadi tergantung perjuangan mereka (untuk memiliki gaji besar),” pungkas Kurniawan.
Lihat Juga :
(yov)
