Daftar Pelatih Terbaik PSM Makassar, Syamsuddin Umar Bawa Dua Kali Juara

MAKASSAR - Prestasi tim PSM Makassar di kancah sepak bola nasional, tidak lepas dari tangan dingin seorang pelatih.

Kehadiran pelatih berkualitas didukung dengan permainan tim yang apik, menjadi kunci untuk membuat sebuah klub berpretasi. Termasuk PSM Makassar yang selalu mendatangkan pelatih terbaik menjadi juru taktik.



Hanya saja tidak semua pelatih yang didatangkan manajemen PSM Makassar berhasil mengukir prestasi. Beberapa diantaranya harus terdepak karena anjloknya prestasi tim pentas sepak bola.

Namun beberapa diantaranya mengukir prestasi, yang paling prestisius yakni Syamsuddin Umar yang berhasil membawa PSM Makassar meraih trofi juara dua kali, yakni era perserikatan 1991-1992 saat menjadi pemain dan era Liga Indonesia tahun 1999-2000 sebagai seorang pelatih.

Berikut beberapa nama pelatih terbaik yang pernah di milik PSM Makassar .

1. Syamsuddin Umar

Syamsuddin Umar merupakan sosok pelatih PSM Makassar yang sulit disamai prestasinya hingga saat ini. Ia bisa dikata sukses sebagai pemain sekaligus sebagai pelatih.

Bahkan Syamsuddin Umar yang merupakan pemain asli Makassar ini berhasil membawa PSM Makassar meraih dua kali juara yakni pada masa perserikatan tahun 1991-1992 saat masih menjadi pemain.



Kemudian pada era Liga Indonesia saat era perserikatan digabungkan dengan Galatama. Tahun 1999-2000, PSM Makassar meraih juara di bawah kendali Syamsuddin Umar sebagai pelatih. Bahkan menembus perempatfinal Liga Champions Asia.

2. M Basri

Pelatih PSM Makassar satu ini memang belum seberuntung saat dirinya menjadi pemain PSM Makassar di era perserikatan yang membawa tim kelahirannya juara dua kali beruntun tahun 1965 dan 1966.

Saat berkarir sebagai pelatih PSM Makassar tahun 1995, M Basri hanya bisa meraih runner-up di pentas Liga Indonesia., setelah kalah dengan skor 2-0 dari Mastrans Bandung Rayadi GBK.

Namun sebelum melatih PSM Makassar, M Basri merupakan sosok pelatih sukses. Buktinya ia membawa Persebaya Surabaya juara Perserikatan tahun 1977 dan Niac Mitra juara tiga kali yakni 1981, 1982 dan 1986. Bahkan M Basri didapuk sebagai pelatih timnas Indonesia untuk Sea Games.

3. Miroslav Janu

Pelatih PSM Makassar asal Republik Ceska ini memang tidak mempersembahkan trofi juara untuk PSM Makassar, karena hanya meraih runner-up. Namun tangan dinginnya berhasil menciptakan tim yang menakutkan dengan duet tertajam yakni Oscar Aravena dan Cristian Gonzales.

Bahkan PSM Makassar di tahun 2003/2004 menjadi tim disegani. Namun di akhir kompetisi meraka hanya berada di posisi kedua dengan 61 poin sama dengan Persebaya Surabaya yang menang selisih gol.

4. Petar Segrt

Sosok pelatih asal Kroasia ini jadi salah satu pelatih terbaik PSM Makassaro. Itu dikarenakan di masa sulit PSM Makassar yang berkompetisi di IPL tahun 2011-2013. Sosok pelatih ini mampu membuat tim yang bisa bersaing.

Bahkan Petar Segrt berhasil mencetak sejumlah pemain muda menjadi pemain bintang yang berkiprah di pentas sepak bola Indonesia saat ini, sebut saja Rasyid Bakri dan M Rahmat yang dulu diorbitkan oleh pelatih asal Kroasi tersebut di kompetisi IPL.



5. Robert Alberts

Pelatih asal Belanda yang didatangkan PSM Makassar ini, memang kurang beruntung di PSM Makassar. Pasalnya dua musim berturut-turut harus puas dengan posisi runner-up pada tahun 2017 dan 2018. Saat itu Bali United dan Persija Jakarta menjadi juara Liga Indonesia.

Robert Alberts sejatinya berhasil membangun kembali skuat PSM Makassar , dengan mendatangkan pemain berkualitas dengan dukungan Munafri Arifuddin sebagai CEO. Namun, selalu kandas untuk meraih juara liga di akhir musim.

6. Darije Kalezic

Pelatih asal Bosnia ini berhasil menorehkan tinta emas untuk prestasi tim PSM Makassar . Meski terbilang singkat dengan klub tertua di Indonesia ini, namun Darije Kalezic berhasil memawa PSM Makassar mengangkat trofi juara Piala Indonesia tahun 2018. Ia yang masih mengandalkan pemain dari Robert Alberts mampu memaksimalkan hingga meraih juara.

Darije Kalezic harus terlempar dari skuat PSM Makassar di musim selanjutnya karena tidak mampu mengangkat prestasi PSM Makassar di Liga 1.