Ini Pesawat Tempur Andalan Indonesia Sebelum Memborong Rafale dan F-15EX

Kamis, 17 Februari 2022 - 19:13 WIB
loading...
Ini Pesawat Tempur Andalan Indonesia Sebelum Memborong Rafale dan F-15EX
Sekjen Kemhan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto mengatakan, kesiapan pesawat tempur Indonesia dalam beberapa tahun mengalami kemunduran. Foto/reuters
A A A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pertahanan (Kemhan) Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto menyebut pengadaan jet tempur, Dassault Rafale maupun F-15EX merupakan langkah strategis pemerintah dalam memodernisasi alutsista, khususnya untuk matra udara.

Donny menyebut, kondisi kesiapan pesawat tempur Indonesia dalam beberapa tahun belakangan mengalami kemunduran. Hal itu lantaran pesawat tempur F-5 yang sudah lama tidak dioperasikan dan sampai saat ini belum ditemukan penggantinya.

Selain itu, pesawat Hawks tipe 100 dan 200 juga sudah berusia lebih dari 25 tahun. Kondisi dua tipe pesawat itu dalam tingkat kesiapan yang rendah dan akan memasuki masa purna tugas beberapa tahun mendatang.



"Indonesia saat ini hanya mengandalkan 33 pesawat F-16 AM, BM, C dan D yang sudah berusia lebih dari 30 tahun, serta 16 pesawat Sukhoi 27 dan 30 dengan usia hampir 20 tahun sebagai pesawat tempur utama," ungkap Donny dalam webinar bertajuk 'Menyongsong Pesawat Rafale', Kamis (17/2/2022).

Donny memaparkan, keterbatasan jenis, jumlah peluru kendali (Rudal) dan suku cadang pesawat juga menjadi penyebab pengoperasian F-16 dan Sukhoi 27 kurang maksimal. Itulah yang menjadi alasan Kemhan melakukan pengadaan jet tempur yang akan digunakan pada 2030 hingga 2040.



"Proses pengadaan pesawat tempur beserta persenjataannya yang cukup panjang waktunya paling cepat 5 tahun mengharuskan pemerintah untuk mengadakannya pada Renstra 2020-2024," jelasnya.

Sekadar informasi, sebanyak 42 unit jet tempur Dassault Rafale segera merapat ke Indonesia dalam waktu dekat. Puluhan pesawat tempur generasi 4,5 itu akan tiba setelah Indonesia berhasil menjalin kesepakatan akuisisi 6 unit pesawat buatan Prancis.

Hal itu diungkap Prabowo setelah menandatangani kontrak bersama Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly, di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat hari ini, Kamis, 10 Februari 2022.

"Kita mulai hari ini dengan tanda tangan kontrak pertama untuk 6 pesawat yang akan disusul dalam waktu dekat dengan kontrak untuk 36 pesawat lagi. Dengan demikian, maka jumlah keseluruhan pesawat tempur yang akan diakuisisi Indonesia menjadi 42 unit,” ucapnya.

(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1553 seconds (0.1#10.140)