Final Liga Champions Dipindah ke Paris, Rusia Rugi Banyak

NYON - Keputusan Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) memindah final Liga Champions 2021/2022 dari Saint Petersburg, Rusia ke Paris diyakini berdampak pada pemasukan negara. Rusia diperkirakan merugi karena pesta sepak bola itu batal digelar di negaranya.

Lewat pertemuan darurat, Jumat (25/2/2022) UEFA memutuskan untuk memindah lokasi final dari Stadion Gazprom Arena di Saint Petersburg ke Stadion Stade de France di Paris, Prancis. Adapun jadwal pertandingan tetap digelar Sabtu, 28 Mei 2022 mendatang.

"Komite Eksekutif UEFA memutuskan untuk memindahkan final Liga Champions Pria UEFA 2021/22 dari Saint Petersburg ke Stade de France di Saint-Denis," demikian pernyataan resmi UEFA.



Keputusan ini tentu membuat Rusia kehilangan peluang memperoleh pemasukan dari puluhan ribu suporter klub finalis yang akan memadati Saint Petersburg. Stadion Gazprom Arena sendiri mampu menampung 81 ribu orang.

Tak sampai di situ, UEFA juga mendapat tekanan untuk membatalkan kesepakatan 33 juta poundsterling (sekitar Rp636 miliar) per musim mereka dengan perusahaan energi milik Rusia Gazprom, yang mensponsori kompetisi Liga Champions dan Piala Eropa 2024.

Sebelumnya diberitakan, UEFA memindahkan final Liga Champions musim ini dari St Petersburg Rusia ke Paris setelah Rusia menginvasi Ukraina. Serangan yang dilancarkan Rusia tak hanya menelan korban jiwa dan melumpuhkan wilayah di Ukraina, tetapi juga semakin memaskan konflik di Eropa Timur.