Jadi Mualaf, Clarence Seedorf: Saya Tidak Mengubah Nama

Jum'at, 04 Maret 2022 - 23:31 WIB
loading...
Jadi Mualaf, Clarence Seedorf: Saya Tidak Mengubah Nama
Clarence Seedorf tak akan mengganti namanya meski sudah menjadi muslim/Foto/arabianbusiness.com
A A A
AMSTERDAM - Clarence Seedorf mengumumkan dirinya memeluk Islam dalam akun Instagram terverifikasi miliknya. Legenda AC Milan dan timnas Belanda itu menyatakan tak akan mengganti namanya meski sudah menjadi muslim.

Menurut Seedorf, dia menghormati orangtuanya yang telah memberikan nama tersebut. Sejatinya, pria kelahiran Paramaribo, Suriname, 1 April 1976, itu memiliki nama lengkap Clarence Clyde Seedorf.



"Saya tidak mengubah nama saya dan akan terus membawa nama saya seperti yang diberikan oleh orang tua saya, Clarence Seedorf! Saya mengirimkan semua cinta saya kepada semua orang di dunia," kata Seedorf.

Seedorf terkenal sebagai pesepak bola yang cerdas. Dia menguasai enam bahasa Belanda, Inggris, Italia, Portugal, Spanyol, dan Sranan Tongo. Tak heran bila dia dijuluki "Il Professore" (sang Profesor) selama bermain di AC Milan.



Pemain Belanda itu melakukan debut sepak bola profesional di Ajax Amsterdam pada usia 16 tahun, sebelum menikmati masa-masa sukses bersama Sampdoria (Italia), Real Madrid (Spanyol), Inter Milan dan AC Milan (Italia), dan Botafogo (Brasil), dalam karier yang berlangsung selama tiga dekade.

Kini, Seedorf mulai menggeluti bsinis. Dia mengaplikasi keterampilannya di sepak bola untuk bsinis yang dia jalankan. Ayah empat anak ini adalah pemilik firma manajemen olahraga On International dan restoran ternama Fingers, yang berlokasi di Milan, Roma, dan Porto Cervo. Dia juga memiliki merek bernama MM dengan restoran lounge di Napoli.

“Saya hanya suka belajar karena saya selalu merasa ada sesuatu yang hilang. Saya mulai begitu awal, saya berusia 16 tahun ketika saya melakukan debut untuk Ajax, dan saya memiliki minat lain selain sepak bola," katanya kepada arabianbusiness.com.

"Saya mulai melakukan beberapa bisnis tetapi Anda mengerti, jika Anda jujur pada diri sendiri, Anda tahu bahwa ada beberapa pengetahuan yang terbatas. Ketika orang yang berbeda mulai berbicara tentang berbagai hal, dan saya tidak suka itu, saya ingin tahu apa yang mereka bicarakan."

“Ketika saya tumbuh bersama Ajax, setiap minggu kami diharapkan untuk memenangkan pertandingan, dan jika kami menang 5-0 itu tidak cukup, Anda harus menang 6-0 atau 10-0 atau 12."

“Itu bagian dari pola pikir kami. Orang-orang dalam bisnis belum tentu melalui itu sehingga fleksibilitas tidak ada. Tapi Anda bisa melatih diri sendiri, terutama bagian bagaimana Anda pulih dari stres."
(sha)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1311 seconds (0.1#10.140)