Duo Klitschko Pimpin Pasukan Berani Mati dalam Perang Kota Pertahankan Kiev

Senin, 07 Maret 2022 - 05:59 WIB
loading...
Duo Klitschko Pimpin Pasukan Berani Mati dalam Perang Kota Pertahankan Kiev
Duo Klitschko Pimpin Pasukan Siap Mati dalam Perang Terbuka Pertahankan Kiev/The Sun
A A A
Mantan juara dunia tinju kelas berat Vitali Klitschko dan Wladimir Klitschko mengenakan rompi anti peluru pimpin pasukan berani mati di garis terdepan menjelang perang kota di Kiev karena keduanya siap mati untuk Ukraina. Duo Klitschko mengunjungi sebuah pos pemeriksaan militer di pinggiran ibukota pada hari Minggu untuk mengecek kesiapan menjelang pertempuran terbuka untuk mempertahankan ibu kota Kiev.

Vitali, yang merupakan wali kota Kiev dan saudaranya dikawal di sekitar pos pemeriksaan dengan memakai rompi anti peluru oleh para pembela Ukriania. Pada satu titik, Vitali menjadi saksi pernikahan improvisasi antara pejuang pertahanan teritorial Lesya dan suami barunya Valeriy dan berdiri di depan sebuah tanda bertuliskan "Iron Kyiv".



Klitschko bersaudara bersiap menyongsong pasukan Rusia yang merangsek menuju ibu kota setelah konvoi sepanjang 40 mil terlihat menuju Kiev minggu ini. Serangan udara Rusia semakin mendekati Kiev, memaksa ribuan orang mengungsi dari kota pinggiran Irpin dan Bucha.

Pria berusia 50 tahun itu telah mengangkat senjata bersama adik laki-lakinya dan hanya akan meninggalkan ibu kotanya dengan kemenangan atau kematian. "Saya sangat bangga melihat betapa patriotiknya orang-orang," katanya kepada CNN. ''Kami tidak tertarik dengan seberapa kuat tentara Rusia, kami siap bertarung. Dan kami siap mati untuk negara asal kami dan untuk keluarga kami, karena itu adalah rumah kami,kata Vitali Klitschko. "Ini masa depan kita dan seseorang ingin datang ke rumah kita dan mencuri masa depan kita dari kita,"paparnya.

Ketika ditanya berapa lama dia pikir pasukan daruratnya dapat menahan penjahat perang Vladimir Putin, dia mengakui kematiannya sendiri adalah bagian dari persamaan. "Saya belum siap memberi Anda jawaban yang jelas," katanya. "Begitu lama, sangat lama - jika kita masih hidup".

Dua mantan juara kelas berat itu mengatakan kepada Sky News bahwa mereka telah membunuh enam orang di ibu kota tempat pasukan Ukraina berusaha menyingkirkan kelompok-kelompok Rusia yang terpisah. Itu terjadi beberapa hari setelah Vitali memperingatkan Rusia mempertaruhkan "gabungan Chernobyl/Fukushima" jika mereka terus menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina.



Dalam tweet mengerikan setelah penyitaan pabrik Zaporizhzhia pada hari Kamis oleh Rusia, Vitaly memperingatkan: "Jika perang di Ukraina ini tidak DIHENTIKAN SEKARANG, dunia akan menghadapi gabungan Chernobyl/Fukushima lainnya. "Ukraina memiliki 4 pembangkit listrik tenaga nuklir dan tentara Rusia menembakkan roket dan mengebom tepat di sebelahnya. Jangan berpaling, HENTIKAN invasi Rusia SEKARANG!!!".

Rekaman keamanan dari situs nuklir di selatan Ukraina menunjukkan api dan asap bocor dari gedung-gedung. Inspektorat Peraturan Nuklir Negara Ukraina memperingatkan pada hari Jumat bahwa sementara tidak ada perubahan radiasi, masih ada potensi risiko yang ditimbulkan oleh kerusakan fasilitas pendingin dan wadah penyimpanan bahan bakar bekas di lokasi tersebut.

Badan tersebut mengatakan hilangnya kemampuan pembangkit listrik untuk mendinginkan bahan bakar nuklir akan menyebabkan pelepasan radioaktif yang signifikan ke lingkungan. Badan tersebut tidak mengatakan apakah fasilitas pendingin telah rusak oleh penembakan Rusia. Dikatakan peristiwa seperti itu mungkin "melebihi semua kecelakaan sebelumnya di pembangkit listrik tenaga nuklir," termasuk kecelakaan Chernobyl dan kecelakaan di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi.
(aww)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2132 seconds (0.1#10.140)