Timnas menguji skema 70 persen bertahan

Selasa, 29 Januari 2013 - 20:59 WIB
Timnas menguji skema 70 persen bertahan
Timnas menguji skema 70 persen bertahan
A A A
Sindonews.com - Pelatih Tim Nasional Indonesia Nil Maizar mencari komposisi ideal menjelang uji coba menghadapi Timnas Jordania, Kamis (31/1). Dia mengisyaratkan untuk memainkan pola bertahan. Dari formasi yang bakal diusung, Nil akan menerapkan pola 4-4-1-1.

"Kami akan menerapkan pola bertahan 70 persen dan 30 persen menyerang. Setelah dapat bola, penyerangan akan dimaksimalkan untuk menghasilkan gol." katanya, Selasa (29/1).

Selain itu, beberapa opsi lain juga dipertimbangkan seperti memposisikan pemain naturalisasi asal Belanda, Raphael Maitimo sebagai pemain tengah bertahan atau wing bek kanan. "Tetapi itu semua tergantung kondisi pemain di sana seperti apa. Cuaca juga harus jadi perhatian, karena dingin sekitar 7 hingga 10 derajat (celcius)," ujarnya.

Menanggapi kemungkinan pergantian posisinya, Raphael Maitimo mengaku senang jika benar pelatih akan melakukan penggeseran posisinya sebagai pemain tengah. Sebelumnya Maitimo lebih dipercaya oleh pelatih Nil Maizar sebagai bek kanan, namun sejak kedatangan Stevie Bonsapia yang berposisi sama dengannya membuat Nil Maizar berencana melakukan penggeseran posisi keduanya.

"Jika benar saya akan dimainkan di tengah, itu bagus. Karena sebenarnya saya bukan hanya terbiasa main di tengah. Tapi memang sejak awal bermain bola, saya belum pernah bermain sebagai bek kanan seperti di Piala AFF lalu," ujar Maitimo.

Meskipun demikian, Maitimo tetap menyerahkan seluruh keputusan kepada pelatih Nilmaizar. Dia berharap timnya bisa tampil maksimal menghadapi Yordania yang menjadi lawan ujicoba terakhir timnas sebelum menghadapi Irak pada Pra Piala Asia 2015 yang akan digelar 7 februari mendatang.

"Ya semuanya tergantung pelatih, yang pasti saya lebih siap bermain ditengah, tapi jika pelatih memilih saya bermain diposisi semua juga tidak masalah. Dimana saja boleh," ungkapnya.

Di sisi lain, kapten timnas, Wahyu Wijiastanto mengatakan, mepetnya keberangkatan timnas membuat persiapan yang selama ini digeber menjadi kurang maksimal.

"Ya, sebenarnya persiapan sudah matang dan kami juga sudah siap secara keseluruhan. Tapi, keberangkatan ini terlalu mepet, pastinya ini bisa mempengaruhi kebugaran pemain Tapi, Kami serahkan semuanya ke pengurus karena mereka yang mengurus semuanya. Walaupun lamban, tetapi itulah kenyataannya. Mau tak mau kami tetap berangkat dan fight

Hal senada juga diungkapkan oleh ujung tombak timnas, Hendra Bayauw. Dia mengatakan meskipun dibayangi faktor kelelahan lantaran mepetnya waktu keberangkatan dengan jadwal pertandingan, dia yakin timnya mampu memberikan permainan terbaiknya. "Kondisi siap, tapi semoga saja kami bisa memberikan penampilan terbaik kami," tutur Hendra.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4010 seconds (0.1#10.140)