Boris Becker: Tiga Anak Saya Sekali Seminggu Alami Insiden Rasisme
loading...
A
A
A
Juara tiga kali Wimbledon Boris Becker berani menentang semua bentuk rasisme di dunia. Mantan pemain tenis itu pun ketahuan turut serta dalam demonstrasi menentang rasisme di London, Inggris pekan lalu. Dia mengatakan menerima banyak komentar negatif di media sosial, terutama dari Jerman. Para pengkritik tersebut mempertanyakan mengenai sikap Becker. "Saya paling terhina dari Jerman,’’ujarnya.
’’Saya tidak mendapatkan apa pun selain kebencian dan kedengkian melalui media sosial. Jadi siapa pun yang memiliki keraguan tentang populasi kulit hitam menyerang saya secara pribadi. Jujur: Saya bisa melakukannya tanpa penggemar seperti itu. Mendidik diri sendiri, informasikan diri Anda. Semakin banyak Anda tahu, semakin baik Anda dapatkan.’’
’’Kami tidak tinggal di pohon lagi. Kita sudah sejak lama berkembang dari kera ke manusia dan harus memperlakukan sesama kita dengan rasa hormat yang sama. Terlalu banyak yang telah terjadi, terlalu banyak orang yang terbunuh hanya karena warna kulit mereka. Anda tidak bisa menghindari ini.’’
Dalam wawancaranya dengan Bild am Sonntag, pria 52 tahun itu mengatakan bahwa anak-anaknya sering menerima perlakuan rasisme setiap minggu. "Tiga anak saya yang lebih tua mengalami insiden rasis setidaknya sekali seminggu, jadi saya selalu berkomunikasi dengan mereka tentang topik ini,’’ujarnya. Putra bungsu Amadeus berusia sepuluh tahun dan masih agak muda dan tidak bepergian sendirian seperti saudara kandungnya. Keempat anak saya semuanya ras campuran. Elias dan Nuh berusia 20 dan 26 tahun, dan putrinya, Anna, berusia 20 tahun.
’’Saya tidak mendapatkan apa pun selain kebencian dan kedengkian melalui media sosial. Jadi siapa pun yang memiliki keraguan tentang populasi kulit hitam menyerang saya secara pribadi. Jujur: Saya bisa melakukannya tanpa penggemar seperti itu. Mendidik diri sendiri, informasikan diri Anda. Semakin banyak Anda tahu, semakin baik Anda dapatkan.’’
’’Kami tidak tinggal di pohon lagi. Kita sudah sejak lama berkembang dari kera ke manusia dan harus memperlakukan sesama kita dengan rasa hormat yang sama. Terlalu banyak yang telah terjadi, terlalu banyak orang yang terbunuh hanya karena warna kulit mereka. Anda tidak bisa menghindari ini.’’
Dalam wawancaranya dengan Bild am Sonntag, pria 52 tahun itu mengatakan bahwa anak-anaknya sering menerima perlakuan rasisme setiap minggu. "Tiga anak saya yang lebih tua mengalami insiden rasis setidaknya sekali seminggu, jadi saya selalu berkomunikasi dengan mereka tentang topik ini,’’ujarnya. Putra bungsu Amadeus berusia sepuluh tahun dan masih agak muda dan tidak bepergian sendirian seperti saudara kandungnya. Keempat anak saya semuanya ras campuran. Elias dan Nuh berusia 20 dan 26 tahun, dan putrinya, Anna, berusia 20 tahun.
(aww)