Aset Abramovich Dibekukan Pemerintah Inggris, Chelsea Terancam Bangkrut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Langkah pemerintah Inggris yang membekukan aset pengusaha asal Rusia, Roman Abramovich juga berdampak pada nasib Chelsea . Klub Liga Inggris itu kini berada diambang kebangkrutan karena berbagai larangan yang diberlakukan oleh Negeri Ratu Elizabeth II.
News RCTI+ akan terus memberitakan berbagai update menarik seputar perkembangan masalah yang mendera klub London Barat itu dari kebangkrutan.
Seharusnya tahun ini menjadi masa jaya-jayanya Chelsea sebagai klub sepak bola profesional. Sederet prestasi mentereng berhasil diraih klub yang bermarkas di Stamford Bridge ini. Dari finalis turnamen tertua di dunia Piala FA 2021, juara Liga Champions 2021 hingga juara Dunia Antar Klub 2021.
Melalui prestasi yang cukup oke itu, Chelsea punya kesempatan besar menambah pundi-pundi pendapatannya melalui penjualan tiket, hak siar pertandingan, penjualan merchandise, menggaet sponsor kakap hingga membeli/mengontrak pemain-pemain sepak bola top di dunia.
Sayangnya, itu semua kini tak bisa dilakukan oleh Chelsea. Perang Ukraina-Rusia membawa dampak buruk bagi klub sepakbola yang berdiri sejak 1905 ini. Seperti diketahui Chelsea dimiliki oleh taipan asal Rusia, Roman Abramovich sejak tahun 2003. Di era kepemilikan Abramovich ini, Chelsea yang tadinya klub biasa-biasa saja menjelma menjadi salah satu klub elite di dunia.
Pemerintah Inggris mengecam keras agresi militer Rusia ke Ukraina. Negeri Ratu Elizabeth ini pun menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia. Seluruh aset-aset yang dimiliki pemimpin pemerintahan dan pengusaha Rusia yang berada di Inggris dibekukan. Termasuk aset yang dimiliki Roman Abramovich, diantaranya Chelsea .
Sanksi yang dijatuhkan Pemeritah Inggris kepada Chelsea tidak main-main. Diantaranya : Chelsea dilarang memberikan kontrak baru kepada pemain, juga dilarang menjual tiket pertandingan, bahkan toko resmi yang menjual merchandise pun ditutup. Penonton yang bisa datang ke Stamford Bridge untuk menonton pertandingan Chelsea hanya pemegang tiket terusan untuk satu musim.
Biaya yang dikeluarkan untuk laga tandang pun dibatasi tidak boleh lebih dari 20.000 pound. Biaya pengeluaran klub yang dibatasi itu dikabarkan membuat klub tak mampu lagi untuk sekadar membeli bensin bus yang mengangkut pemain-pemain Chelsea saat bertanding.
Seluruh biaya pengeluaran dan pemasukan klub harus dilaporkan ke kementrian keuangan. Dan penjualan klub ini oleh sang pemilik harus mendapat persetujuan dari Pemerintah Inggris. Intinya pemerintah Inggris melarang adanya keuntungan financial yang diraih klub mengalir kepada Abramobich.
Jelas saja situasi ini membuat Chelsea babak belur di luar lapangan. Satu per satu sponsor dan mitra bisnis mulai meninggalkan Chelsea. Awalnya sebelum jatuh sanksi dari pemerintah Inggris klub ini ditawarkan dijual dengan harga 3 miliar pound atau setara Rp 57 triliun.
Tak pelak, sanksi yang dijatuhkan oleh pemerintah Inggris ini membuat nilai jual Chelsea jatuh. Jika sudah begini, masih adakah investor yang mau membeli Chelsea? Boleh jadi harga jual Chelsea saat ini tidak lebih baik dari nilai jual klub peserta Liga 1 di Indonesia.
Ada yang memperkirakan dengan sanksi yang cukup berat ini, Chelsea hanya mampu bertahan selama 17 hari sebelum bangkrut. Lalu bagaimana nasibnya sebagai peserta kompetisi EPL 2021/2022 yang kini berada di peringkat ke-3. Belum lagi kiprah Chelsea yang masih berpeluang lolos babak 16 besar Liga Champions.
Nasib para pemain, pelatih dan staf official juga tidak menentu. Pemerintah Inggris masih memperbolehkan Chelsea mengikuti kompetisi EPL hingga akhir musim ini.
Belum diketahui apakah untuk musim depan Chelsea maih diizinkan berpartisipasi. Sebagai catatan sanksi yang diberikan ini masih bersifat jangka pendek.
Artinya bisa saja sanksi yang lebih berat lagi akan dijatuhkan untuk Chelsea. Ada yang percaya saat ini pemerintah Inggris tengah berusaha mengambil alih kepemilikan Chelsea dari tangan Abramovich.
Bagaimana nasib Chelsea ke depan? Memang belum ada yang bisa memastikan. Pecinta sepakbola di seluruh dunia juga masih menunggu aksi berikutnya dari Pemerintah Inggris. Sebab ada klub sepak bola di Inggris yang juga terkait dengan pengusaha Rusia seperti Everton, Arsenal dan Bournemouth.
Apakah kebijakan Pemerintah Inggris, juga akan diikuti oleh negara-negara lain di Eropa? Ikuti terus News RCTI+ yang terus mengupdate perkembangan menarik dari gonjang ganjing yang dialami oleh Chelsea.
Didukung lebih dari 90 publisher, News Aggregator di bawah naungan MNC Group tersebut terus menyampaikan informasi penting yang dibutuhkan pembaca secara lengkap dan terpercaya.
"News RCTI+ terus berkomitmen untuk memberitakan berbagai fenomena menarik, berdampak luas dan menjadi perhatian publik,’’ kata Co-Managing Director RCTI+, Valencia Tanoesoedibjo. Dia berharap News RCTI+ bisa menambah pengetahuan, hiburan sekaligus sumber inspirasi bagi masyarakat atas informasi penting yang disampaikan setiap hari.
Sebanyak 90 publisher menyuplai ribuan berita setiap hari ke News RCTI+ dalam berbagai isu di segala bidang. Ribuan berita tersebut ditampung dalam 14 kategori atau kanal. Yaitu, Berita Utama, Terkini, Populer, Otomotif, Travel, Ekonomi, Gaya Hidup, Muslim, Seleb, Teknologi, Olahraga, Global, Nasional, dan Infografis.
News RCTI+ juga sudah menyediakan Topik Menarik untuk memudahkan pembaca mencari kumpulan berita menarik yang disukainya.
Publisher-publisher yang telah berkolaborasi dengan RCTI+ diantaranya: Okezone.com, Sindonews.com, Inews.id, Republika.com, Jawapos.com, Bisnis.com, Brilio.net, Tabloidbintang.com, Katadata.co.id, Rmol.id, rm.id, Infobanknews.com, dan Inilah.com.
Selain itu ada Indozone.id, Ayojakarta.com, Pojoksatu.id, Alinea.id, Gwigwi.com, dw.com, todaykpop.com, Indosport, Skor.id, dan masih banyak lagi.
Tak hanya publisher yang home base-nya di Jakarta, News RCTI+ juga menggandeng banyak publisher berpengaruh yang markasnya di daerah. Sebut saja Radarjogja.com, Bantenhits.com, Ayosemarang.com, Ayobogor.com, Suarantb.com, Lombokpost.com, Suarasurabaya.net, Sumselupdate.com, Bukamatanews.id, Mandalapos.co.id dan masih banyak yang lain.
News menjadi satu bagian penting dari lima pilar yang ada di RCTI+. Selain news, empat pilar lainnya adalah video, audio, home of talent (HOT), dan games.
Sehingga jika sudah cukup dengan informasi berita di News RCTI+, para pembaca juga bisa langsung melanjutkan petualangannya dengan menonton original series dan original movies, mendengarkan radio, bermain games hingga menonton bakat-bakat para seniman di home of talent (HOT).
Banyak hiburan dan juga pengetahuan penting dan mengasyikkan tersaji sangat lengkap di RCTI+.
News RCTI+ akan terus memberitakan berbagai update menarik seputar perkembangan masalah yang mendera klub London Barat itu dari kebangkrutan.
Seharusnya tahun ini menjadi masa jaya-jayanya Chelsea sebagai klub sepak bola profesional. Sederet prestasi mentereng berhasil diraih klub yang bermarkas di Stamford Bridge ini. Dari finalis turnamen tertua di dunia Piala FA 2021, juara Liga Champions 2021 hingga juara Dunia Antar Klub 2021.
Melalui prestasi yang cukup oke itu, Chelsea punya kesempatan besar menambah pundi-pundi pendapatannya melalui penjualan tiket, hak siar pertandingan, penjualan merchandise, menggaet sponsor kakap hingga membeli/mengontrak pemain-pemain sepak bola top di dunia.
Sayangnya, itu semua kini tak bisa dilakukan oleh Chelsea. Perang Ukraina-Rusia membawa dampak buruk bagi klub sepakbola yang berdiri sejak 1905 ini. Seperti diketahui Chelsea dimiliki oleh taipan asal Rusia, Roman Abramovich sejak tahun 2003. Di era kepemilikan Abramovich ini, Chelsea yang tadinya klub biasa-biasa saja menjelma menjadi salah satu klub elite di dunia.
Pemerintah Inggris mengecam keras agresi militer Rusia ke Ukraina. Negeri Ratu Elizabeth ini pun menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia. Seluruh aset-aset yang dimiliki pemimpin pemerintahan dan pengusaha Rusia yang berada di Inggris dibekukan. Termasuk aset yang dimiliki Roman Abramovich, diantaranya Chelsea .
Sanksi yang dijatuhkan Pemeritah Inggris kepada Chelsea tidak main-main. Diantaranya : Chelsea dilarang memberikan kontrak baru kepada pemain, juga dilarang menjual tiket pertandingan, bahkan toko resmi yang menjual merchandise pun ditutup. Penonton yang bisa datang ke Stamford Bridge untuk menonton pertandingan Chelsea hanya pemegang tiket terusan untuk satu musim.
Biaya yang dikeluarkan untuk laga tandang pun dibatasi tidak boleh lebih dari 20.000 pound. Biaya pengeluaran klub yang dibatasi itu dikabarkan membuat klub tak mampu lagi untuk sekadar membeli bensin bus yang mengangkut pemain-pemain Chelsea saat bertanding.
Seluruh biaya pengeluaran dan pemasukan klub harus dilaporkan ke kementrian keuangan. Dan penjualan klub ini oleh sang pemilik harus mendapat persetujuan dari Pemerintah Inggris. Intinya pemerintah Inggris melarang adanya keuntungan financial yang diraih klub mengalir kepada Abramobich.
Jelas saja situasi ini membuat Chelsea babak belur di luar lapangan. Satu per satu sponsor dan mitra bisnis mulai meninggalkan Chelsea. Awalnya sebelum jatuh sanksi dari pemerintah Inggris klub ini ditawarkan dijual dengan harga 3 miliar pound atau setara Rp 57 triliun.
Tak pelak, sanksi yang dijatuhkan oleh pemerintah Inggris ini membuat nilai jual Chelsea jatuh. Jika sudah begini, masih adakah investor yang mau membeli Chelsea? Boleh jadi harga jual Chelsea saat ini tidak lebih baik dari nilai jual klub peserta Liga 1 di Indonesia.
Ada yang memperkirakan dengan sanksi yang cukup berat ini, Chelsea hanya mampu bertahan selama 17 hari sebelum bangkrut. Lalu bagaimana nasibnya sebagai peserta kompetisi EPL 2021/2022 yang kini berada di peringkat ke-3. Belum lagi kiprah Chelsea yang masih berpeluang lolos babak 16 besar Liga Champions.
Nasib para pemain, pelatih dan staf official juga tidak menentu. Pemerintah Inggris masih memperbolehkan Chelsea mengikuti kompetisi EPL hingga akhir musim ini.
Belum diketahui apakah untuk musim depan Chelsea maih diizinkan berpartisipasi. Sebagai catatan sanksi yang diberikan ini masih bersifat jangka pendek.
Artinya bisa saja sanksi yang lebih berat lagi akan dijatuhkan untuk Chelsea. Ada yang percaya saat ini pemerintah Inggris tengah berusaha mengambil alih kepemilikan Chelsea dari tangan Abramovich.
Bagaimana nasib Chelsea ke depan? Memang belum ada yang bisa memastikan. Pecinta sepakbola di seluruh dunia juga masih menunggu aksi berikutnya dari Pemerintah Inggris. Sebab ada klub sepak bola di Inggris yang juga terkait dengan pengusaha Rusia seperti Everton, Arsenal dan Bournemouth.
Apakah kebijakan Pemerintah Inggris, juga akan diikuti oleh negara-negara lain di Eropa? Ikuti terus News RCTI+ yang terus mengupdate perkembangan menarik dari gonjang ganjing yang dialami oleh Chelsea.
Didukung lebih dari 90 publisher, News Aggregator di bawah naungan MNC Group tersebut terus menyampaikan informasi penting yang dibutuhkan pembaca secara lengkap dan terpercaya.
"News RCTI+ terus berkomitmen untuk memberitakan berbagai fenomena menarik, berdampak luas dan menjadi perhatian publik,’’ kata Co-Managing Director RCTI+, Valencia Tanoesoedibjo. Dia berharap News RCTI+ bisa menambah pengetahuan, hiburan sekaligus sumber inspirasi bagi masyarakat atas informasi penting yang disampaikan setiap hari.
Sebanyak 90 publisher menyuplai ribuan berita setiap hari ke News RCTI+ dalam berbagai isu di segala bidang. Ribuan berita tersebut ditampung dalam 14 kategori atau kanal. Yaitu, Berita Utama, Terkini, Populer, Otomotif, Travel, Ekonomi, Gaya Hidup, Muslim, Seleb, Teknologi, Olahraga, Global, Nasional, dan Infografis.
News RCTI+ juga sudah menyediakan Topik Menarik untuk memudahkan pembaca mencari kumpulan berita menarik yang disukainya.
Publisher-publisher yang telah berkolaborasi dengan RCTI+ diantaranya: Okezone.com, Sindonews.com, Inews.id, Republika.com, Jawapos.com, Bisnis.com, Brilio.net, Tabloidbintang.com, Katadata.co.id, Rmol.id, rm.id, Infobanknews.com, dan Inilah.com.
Selain itu ada Indozone.id, Ayojakarta.com, Pojoksatu.id, Alinea.id, Gwigwi.com, dw.com, todaykpop.com, Indosport, Skor.id, dan masih banyak lagi.
Tak hanya publisher yang home base-nya di Jakarta, News RCTI+ juga menggandeng banyak publisher berpengaruh yang markasnya di daerah. Sebut saja Radarjogja.com, Bantenhits.com, Ayosemarang.com, Ayobogor.com, Suarantb.com, Lombokpost.com, Suarasurabaya.net, Sumselupdate.com, Bukamatanews.id, Mandalapos.co.id dan masih banyak yang lain.
News menjadi satu bagian penting dari lima pilar yang ada di RCTI+. Selain news, empat pilar lainnya adalah video, audio, home of talent (HOT), dan games.
Sehingga jika sudah cukup dengan informasi berita di News RCTI+, para pembaca juga bisa langsung melanjutkan petualangannya dengan menonton original series dan original movies, mendengarkan radio, bermain games hingga menonton bakat-bakat para seniman di home of talent (HOT).
Banyak hiburan dan juga pengetahuan penting dan mengasyikkan tersaji sangat lengkap di RCTI+.
(mirz)